62. Kembali

330 14 3
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Sinar mentari mulai menyapa di pagi hari melalui celah-celah jendela kamar. Mengusik tidur seorang cowok agar segera bangun dan menjalankan aktivitasnya. Rey mengeluh terganggu, ia meregangkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal. Sungguh enak rasanya. Ia mengucek kedua matanya, menghilang sisa-sisa kantuk yang masih ia rasakan.

Ia menghela napas, bau alkohol begitu menyengat menusuk indera penciumannya. Ah, ia lupa jika semalam ia mabuk berat, dan belum mandi tentunya.

Mungkin kesadarannya belum sepenuhnya terkumpul, sampai-sampai ia tak menyadari jika ia tidak berada di kamarnya. Sampai ia melihat sekitar dengan mengerenyit, ia mengubah posisi menjadi duduk.

"Lah, bukan kamar gue ternyata!! " Pekiknya heboh.

Rey meraih ponsel yang berada di nakas dekat ranjangnya, mengutak-atiknya lalu di tempelkannya benda pipih itu di telinga. Terlihat jelas raut wajah paniknya, pikirannya telah berkelana ke arah yang tidak-tidak.

Rey takut jika semalam ia kebablasan.

Namun atensinya teralihkan oleh suara decitan pintu kamarnya yang terbuka, menampakkan Alvaro yang berdiri di ambang pintu itu.

"Lo ngapain ada di sini?! " Tanya Rey tak suka.

Alvaro mendudukkan tubuhnya di sofa dengan santai, sambil menampakkan senyuman menyeringai. "Ini apartemen gue. "

Seketika Rey terdiam, ingin menghilangkan diri rasanya.

"Lo mabuk berat tadi malem, makanya gue bawa lo ke sini. Gak mungkin juga gue bawa lo balik, bisa di hajar sama nyokap bokap lo yang ada kan. " Alvaro mulai menjelaskan.

"Hm! " Jawab Rey dengan deheman saja.

Alvaro kemudian diam sejenak, merangkai kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya.

Ia menghembuskan napasnya samar, "Gue mau ngomong sesuatu sama lo, " ucap Alvaro.

"Apa? " Rey sambil memijat pangkal hidungnya. Kepalanya terasa sedikit pusing.

Lagi-lagi Alvaro diam sejenak, "Lo gak ada niatan buat perjuangin Sinta lagi? "

Sontak Rey menoleh ke arah Alvaro, menatap cowok itu tak suka. "Lo gila? Dia udah mau tunangan goblok! "

Seringaian tampak terlihat di wajah Alvaro, cowok itu mengulurkan tangan mengambil sekotak rokok di atas meja. Mengapit sebatang rokok di sela jarinya.

Rey yang melihat Alvaro merokok pun agak terkejut. Pasalnya Alvaro adalah satu-satunya dari kedua sahabatnya—Bima dan Doni— yang berada di jalan yang benar, alias anak baik-baik. Jika Alvaro melakukan hal-hal 'sesat' seperti ini; merokok, mabuk, dan lain-lain, maka dunia sedang tidak baik-baik saja.

Dapat di pastikan oleh Rey, Alvaro tengah ada masalah yang membebaninya.

Alvaro menghembuskan napas sehingga kepulan asap tampak keluar dari mulut dan lubang hidungnya. Sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, cowok itu menatap Rey dengan senyuman miring yang terukir di wajahnya. "Kenapa? Baru tunangan juga kan? "

Rey berdecak, menggulirkan pandangan ke arah lain. "Gue gak suka ngerebut punya orang. "

"Tapi lo ngerebut dia dari gue. " Timpal Alvaro.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang