~•°•~
BONCAHP LAGI BUNDAAA♡(> ਊ <)♡
Follow ig:
@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_***
Sinta turun ke ruang tengah, menunggu Rey yang tak kunjung datang. Entah menunggu Rey atau 'kapal selam' yang tengah ia idam-idamkan.
Ia menghela napas, mengecek ponselnya. Tak ada notifikasi dari Rey. "Kemana sih, gak ngabarin juga tuh orang. Bikin khawatir aja. " Gerutunya kesal.
Tak beberapa lama, suara derungan motor terdengar memasuki pekarangan rumah Sinta. Oh, iya, soal tangan Rey, dia bilang udah lumayan, jadi bisa mengendarai motor sendiri.
Sinta buru-buru keluar, bisa bahaya jika Bang Jefri tau. Apalagi Raka, mereka kan rival.
Gadis itu langsung menghampiri Rey yang masih duduk di motornya. "Lama banget sih! Gak ngabarin lagi. "
Rey tampak terkekeh, "Kenapa, khawatir sama gue? Khawatir pacarnya kenapa-napa, hm? " Ucapnya menggoda.
Pukulan mendarat di lengan laki-laki itu, Sinta berdecak, "Apaan sih, udah ayo kebelakang aja, di dalem ada Bang Jef sama Raka. "
Rey tampak mengerenyit, menatap Sinta tajam. "Ngapain Raka disini malem-malem? " Tanyanya.
"Dia lagi main PS sama Bang Jef. Lo sama dia tuh gak bisa di satuin, tar berantem, berabe urusannya. " Ujar Sinta, lalu menarik tangan Rey untuk ikut dengannya.
Mau tak mau pun Rey mengikuti arah jalan gadis itu, sambil menenteng dua kantong keresek yang ia bawa tadi. "Mau kemana sih? " Tanya Rey.
"Ke teras belakang aja, biar aman. "
Rey tersenyum jahil, "Emang kita mau ngapain? " tanyanya lagi-lagi menggoda.
Sinta menghentikan langkahnya, berbalik arah menghadap laki-laki itu. Lalu menjitak kepala Rey, berdecak, "Mesum banget sih otak lo, kita mau makan, lo pikir mau apa, ha?! "
Sang empu tampak mengadu kesakitan, memegangi kepalanya. Rey menatap Sinta kesal, "Gue kan cuma nanya, kenapa di jitak sih?! "
"Senyuman lo itu loh, kaya om-om pedofil. Mesum! " Ujar Sinta. "Udah ayo, jangan mikir yang aneh-aneh. "
"Baru tadi juga di panggil sayang, kenapa jadi galak lagi sih?! " Rey bergumam.
Sinta tak menghiraukannya, fokus dengan jalan yang minim pencahayaan. Ya, mereka harus melewati samping rumah yang gelap, hanya berpencahayaan lampu jalan di luar pagar.
Akhirnya mereka sampai, "Lo tunggu sini dulu, gue ambilin mangkok. Lo beli berapa? "
"Satu. "
"Yaudah bentar ya, "gadis itu berlalu masuk. Meninggalkan Rey sendirian.
Tak lama kemudian, gadis itu kembali dengan mangkuk dan juga sendok garpu. Sinta tampak antusias, terlihat dari senyuman yang begitu merekah. Matanya tampak berbinar melihat 'kapal selam' yang tengah ia idamkan.
Dengan cekatan ia menuangkan potongan empek-empek ke dalam mangkuk, kemudian acara timun, lalu kuah yang menjadi favoritnya. Perpaduan dari rasa pedas, asam dan manisnya itu loh, bikin ketagihan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Ketemu Pawangnya!!!
Teen FictionBagaimana jika seorang playboyboy sekolah seperti Rey, berusaha mendekati seorang gadis dingin dan galak seperti Sinta. Berawal dari taruhan, membawa mereka berdua ke satu rasa yang tak terduga. Rasa cinta mulai tumbuh seiring dengan berjalannya wa...