47. Memulai Aksi

1.1K 67 45
                                    

~•°•~

BONCAHP LAGI!!!

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Bel pulang berbunyi lima menit yang lalu, Rey benar-benar menunggu di halte. Laki-laki itu sangat keras kepala.

Sinta berlari menghampirinya, sambil tersenyum merekah, "Halo, lama ya? " Sapanya.

Rey ikut tersenyum, menggelengkan kepalanya kecil, "Enggak, ya udah yok jalan, kamu mau makan dulu gak? " Tawarnya.

"Boleh, di nasi goreng Bang Jek aja ya? "

"Oke! "

Lalu Rey menyodorkan helm bogo yang sering ia bawa semenjak menjalin hubungan dengan Sinta. Entah kenapa, laki-laki itu mendadak bucin kalau istilah kerennya.

Dengan senang hati Sinta menerima helm itu, lalu memakainya. Kemudian ia menepuk pundak Rey beberapa kali, "Ayo jalan. "

Bukannya melajukan motornya, laki-laki itu malah berdecak kesal, "Udah kaya tukang ojek aja gue, dipeluk dong sayang! Sama pacar sendiri juga. " Dengusnya kesal.

Sinta terkekeh dibuatnya, lalu tanpa banyak bicara ia langsung memeluk pinggang laki-laki itu. "Udah, buruan jalan! " Titah Sinta.

"Gitu dong, "

Rey kemudian tancap gas, melajukan motornya pergi, membawa dirinya dan Sinta ke kedai makan milik Bang Jek.

*

Tak butuh waktu lama mereka berdua sampai. Karena jarak dari sekolah dan kedai ini memang tak terlalu jauh, tapi, jika jalan kaki beda lagi.

Semua akan terasa jauh jika jalan kaki.

Mereka berdua telah duduk di bangku panjang disana, menunggu pesanan mereka. Aneh memang, makan nasi goreng di siang bolong seperti ini. Seharusnya malam Minggu, akan lebih dapat feel-nya.

Ah, tapi Sinta itu anak rumahan yang magernya minta ampun.

Jangankan malam mingguan, jalan di hari-hari biasa bahkan di siang hari saja dia harus berpikir ribuan kali!

Setelah menunggu beberapa menit, dua nasi goreng pesanan mereka datang. Sinta tampak antusias, senyum merekah terlihat di wajahnya. Semerbak harum nasi goreng tercium oleh indera, membangkitkan perut untuk bergemuruh. Memang kebetulan perut sedang kosong.

Dengan lahap Sinta menyantap nasi goreng itu, mengundang senyuman Rey. "Laper apa doyan neng? "

"Laper iya, doyan juga iya. "

Rey terkekeh geli, memandangi wajah gadis itu lekat. Lalu tangannya terulur untuk mengusap noda di ujung bibir gadis itu.

Tatapan mereka bertemu, mereka saling beradu tatapan beberapa detik. Sampai Sinta berdecak, "Klise banget sih Rey! "

"Itu emang ada nasi di bibir kamu, bukan modus! " Tungkas laki-laki itu.

Kemudian mereka kembali menyantap makanan masing-masing, terjebak dalam suasana canggung. Hening. Sampai mereka selesai makan, tak ada yang memulai pembicaraan. Masing-masing hanya diam.

Setelah Rey membayar makanan keduanya, laki-laki itu tetap diam. Apa dia marah?

Sinta menghampiri laki-laki itu, "Kamu marah? "

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang