~•°•~
Follow ig:
@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_***
Sekitar setengah jam lamanya Sinta berdiri dipinggir jalan dekat rumah sakit, di temani langit gelap dengan dingin yang ikut menyelimuti tubuhnya. Sangat dingin, ia serasa ingin membeku. Ah, tidak, itu terlalu berlebihan!
Sinta yang memang dalam mode 'tipis kesabaran ' itu berdecak kesal, "Kenapa gak ada taksi sih! Padahal masih jam segini?! " Gerutunya.
Sinta menghela napas, tak ada pilihan lagi. Ia harus berjalan sampai halte dan menunggu bus datang. Lagi-lagi jalan kaki.
Ya, mungkin sudah nasibnya.
Baru ingin beranjak tiba-tiba terdengar suara derungan motor berhenti di hadapannya, membuat Sinta tambah kesal.
"Sinta gue cariin dari tadi. "
Sinta menatap malas kearah pemilik motor yang wajahnya terhalang oleh helm full face itu. Ia tak berniat menjawabnya ia memilih kembali melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan teriakan laki-laki itu.
"Sinta!! " Laki-laki itu mengiringi langkah Sinta dengan motornya, "Sin, gue anterin! " Kemudian ia langsung menghadang jalan Sinta.
Sinta mau tak mau menghentikan langkahnya, menatap tak suka kearah laki-laki di hadapannya. "Mau lo apaan sih?! " Tanyanya membentak.
Laki-laki itu membuka helm itu terlihat wajah rupawan, mata sipit itu terlihat lelah bibir kecil itu tampak menghela napas. "Lo bisa gak sih gak keras kepala kali ini aja? Ini udah malem, lo mau pulang sendiri ha? "
Dia Raka. Tampaknya dua orang yang keras kepala akan kembali berdebat.
Sinta menghela napas, menatap kearah lain, tak ingin berkontak mata dengan Raka. Ia masih kesal dan masih marah dengan sahabat karibnya itu.
Lalu terdengar Raka menghela napas panjang, "Oke, gue minta maaf, gue yang salah! " Ucap Raka mengalah.
Sinta tak menghiraukan ucapan Raka.
"Sinta. " Lagi-lagi tak diberi respon.
Raka berdecak, menarik napas, lalu, "SINTA! MAAFIN GUEEE!!! " Ia berteriak kencang, membuat Sinta terkejut.
Laki-laki itu berteriak sangat keras, bahkan teriakannya mengalahkan kerasnya teriakan Kesya.
Terlihat Sinta mendesis tajam, memukul lengan laki-laki itu, "Heh! Lo mau gue budeg?! Gak usah pake teriak kali, malu diliatin orang lewat bego! " Damprat Sinta.
Raka menyeringai tak bersalah, lalu dengan cepat memasang raut wajahnya melas kembali. "Sinta... Maafin gue ya. " Laki-laki itu mengeluarkan jurus andalan. Puppy eyes.
Katanya sih ketua OSIS plus ketua geng motor, tapi, apa-apaan ini?
Sinta pun menghembuskan napas kesal, menatap tajam wajah Raka yang memelas. Lalu berdecak, "Iyaa bau!" Ujarnya final.
Wajah Raka berubah menjadi sumringah, "Beneran, lo gak marah lagi sama gue? "
"Iya! " Jawab ketus gadis itu
"Kalo gitu kita pulang, kita mampir ke supermarket, beli es krim sama susu kotak rasa coklat favorit lo, oke! "
"Lo main traktir? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Ketemu Pawangnya!!!
Teen FictionBagaimana jika seorang playboyboy sekolah seperti Rey, berusaha mendekati seorang gadis dingin dan galak seperti Sinta. Berawal dari taruhan, membawa mereka berdua ke satu rasa yang tak terduga. Rasa cinta mulai tumbuh seiring dengan berjalannya wa...