~•°•~
Follow ig:
@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_***
Sinar rembulan tampak menerangi gelapnya malam, bintang-bintang juga ikut menghiasi, hembusan angin dingin dengan kejamnya menusuk tulang.
Derungan motor terdengar berhenti di depan pintu gerbang rumah 'klasik' yang tampak terawat. Sinta turun dari motor yang baginya sangat tinggi itu, dengan mimik wajah yang tidak sedap di pandangan.
"Makasih! " Katanya ketus.
Rey mematikan mesin motornya yang sedari tadi masih menayal, terus melepas helm-nya. "Lo ikhlas gak sih, ngomong makasih nya? "
Tampak Sinta menghembuskan napas kasar, terus menatap datar laki-laki itu, "Makasih ya Rey!! " Katanya dengan tersenyum lebar. Lalu kembali dengan mimik datarnya, "Lain kali kalo naik motor jangan ugal-ugalan. " Gumamnya.
Rey tampak membelak tatkala mendengar Sinta yang bergumam, "Ciee.... Perhatian, suka sama gue lo ya..." Katanya mengoda sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Sinta tampak tak percaya, terus menghela napas, ia benar-benar tak habis pikir. "Heh, tuh mulut, lo tuh tadi naik motor, kaya mau nganterin gue ngejemput ajal tau gak! Jadi gak usah ge-er deh, siapa juga yang mau pacaran sama buaya kaya lo! "
Terlihat Rey menghela napasnya, lalu menatap Sinta datar, "Ati-ati, ntar demen beneran sama gue. Udah, gue mau balik, buruan masuk ntar masuk angin ngomel lagi ke gue, " Ia kembali mengenakan helm nya, menyalakan mesin motornya hingga bisingnya suara motor kembali terdengar.
Sinta hanya memasang mimik wajah sinis, terus berlalu masuk kedalam pekarangan rumahnya. Beriringan dengan perginya Rey, meninggalkan bau bensin yang menyengat di indera penciuman.
*
"Assalamu'alaikum, Sinta pulang!! "
Gadis itu membuka pintu sambil setengah berteriak, namun seketika terdiam saat melihat sosok pria yang empat tahun lebih tua darinya itu berdiri di ruang tamu dengan kedua tangannya yang di taruh di depan dada.
Tampak garang dengan tatapan datarnya.
"Dari mana aja jam segini baru pulang? " Tanyanya menginterogasi.
Sinta tampak tercekat, terus mengedarkan pandangannya, menghindari tatapan elang sangat Kakak. "Dari... Kerja kelompok, " Jawab Sinta berbohong.
"Terus siapa itu tadi yang nganter? Cowok
kan? " Laki-laki itu kembali melontarkan pertanyaan. Tampak Sinta memicingkan matanya, mendesis pelan, "Temen aku Bang. "Jefri diam, menatap tajam Adik perempuan satu-satunya itu, menatap lekat netra bewarna coklat elegant, menelisik kebohongan disana.
Sedangkan yang di tatap berdecak kesal, "Udah ah Bang, Sinta mau mandi! " Gadis itu berlalu pergi menuju kamarnya, mengacuhkan teriakan Jefri yang menahannya untuk tetap tinggal.
Masa bodoh, Sinta tak mau di interogasi oleh laki-laki itu lebih lama. Sungguh itu sangat menyebalkan!
***
Terlihat Rey baru saja sampai di rumahnya, tampak sepi, hanya ada Bi Wati yang tengah sibuk di dapur. Laki-laki itu tampak menghela napas, lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Ketemu Pawangnya!!!
Teen FictionBagaimana jika seorang playboyboy sekolah seperti Rey, berusaha mendekati seorang gadis dingin dan galak seperti Sinta. Berawal dari taruhan, membawa mereka berdua ke satu rasa yang tak terduga. Rasa cinta mulai tumbuh seiring dengan berjalannya wa...