14. Gak Mau Dipukul, Maunya Dicium

2.1K 160 6
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Bel berbunyi begitu nyaring, terasa memekik di telinga. Suara sorakan dari para murid juga terdengar begitu menggelegar, bersorak untuk sesuatu yang mereka tunggu-tunggu.

Bel pertanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar telah berbunyi, menandakan kegiatan di sekolah telah usai.
Pada murid terlihat dengan antusias bergegas membereskan peralatannya agar cepat sampai ke rumah masing-masing.

Ibu guru dengan pembawaannya yang anggun itu tampak menghela napas di depan sana, lalu mengulum senyuman. "Baik anak-anak, kegiatan belajar mengajar telah usai, ibu persilahkan kalian pulang ke rumah masing-masing. " Ucapnya lembut.

"Baik Bu Rosa yang cantik!! " Jawab para murid serempak.

"Ibu perinya anak SMA Rukun Sejahtera!! " Seru salah satu siswa yang duduk di belakang sana.

Ibu guru yang di ketahui namanya Rosa itupun terkekeh kecil guna menanggapi candaan dari salah satu siswanya itu. "Baik, kalau begitu, Ibu permisi dulu ya! Pulang dengan hati-hati semuanya... " Ujar Bu Rosa lalu melenggang pergi.

Sepeninggalnya Bu Rosa di ikuti sebagian besar murid kelas 12- IPA 2 itu, menyisakan Sinta beserta dua temannya juga beberapa anak yang masih tinggal.

Gadis itu meraih ponselnya yang sejak beberapa menit yang lalu terus saja bergetar didalam laci mejanya.

Sinta mendesis kesal, di bukanya salah satu notifikasi pesan di layar ponselnya.

Titisan setan!

| Bantuin gue ngerjain tugas, nanti jam tiga dateng ke kafe deket sekolahan.
13.56

Sinta berdecak kesal, menekan tombol hingga layar ponselnya kembali gelap. Memasukkan benda pipih itu ke tote bag-nya, tak berniat untuk membalas pesan dari laki-laki itu.

Gadis terlihat kesal, mungkin saja masih terbawa dengan masalah tadi pagi.

Menyadari perubahan raut wajah Sinta, membuat kedua temannya itu mengerutkan dahinya bingung, saling menukar pandangan.

"Kenapa lo Sin? " Alya akhirnya bertanya.

Sinta mendengus kesal, menyodorkan ponsel yang memperlihatkan room chat-nya dengan Rey.

Alya dan Kesya tambah mengernyitkan dahi mereka, diraihnya ponsel itu. Sedetik kemudian, Alya terlihat menghela napasnya, "Apa sih maunya? "

Sinta tampak menggedikkan bahunya, menyandarkan punggungnya pada bangku sekolah. Terlihat begitu frustasi.

"Ah, jangan-jangan dia suka lagi sama lo Sin! " Ucap Kesya.

"Ih! Apaan sih Key? " Jawab Sinta cepat.

"Ya, kan mungkin aja. Lagian kalo di liat-liat tu cowok kayanya nyari gara-gara terus supaya bisa deket-deket sama lo. " Timpal Kesya.

"Bener juga tu Sin! " Alya ikut bicara.

Suara helaan napas terdengar keluar dari mulut Sinta, ia tampak berpikir.

Apa iya, Rey suka sama gue? -batinnya.

Gadis itu dengan cepat menggelengkan kepalanya, menghilangkan pikiran yang dirasa konyol itu, bergidik ngeri. "Gak! Gak mungkin! " Gumamnya.

Alya dan Kesya tampak mengerutkan dahi bingung. "Lo kenapa Sin? " Tanya Kesya.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang