36. Alvaro Makin Panas

1.3K 88 15
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

"Jadi kalian marah sama gue cuma gara-gara gue gak cerita soal Rey?! " Tanya Sinta tak percaya.

Kini terlihat empat gadis yang sedang bergosip ria di atas kasur yang tak terlalu besar milik Sinta.

Kalian pasti tau apa yang sedang mereka bicarakan.

Kali ini Sinta berkesempatan untuk mengintrogasi kedua temannya yang sekitar empat hari belakangan ini tiba-tiba saja merajuk tanpa alasan.

Alya mendesis, mengerutkan alis. "Ya kita ngerasa lo itu gak mau kalo kita tau lo lagi pdkt sama Rey. " Ujarnya membela diri. Kesya pun mengangguk setuju dengan perkataan Alya itu.

Sinta menghela napas, geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan dua temannya itu. Ia kemudian beranjak dari kasurnya, menuju ke kamar mandi tanpa mengucapkan sepatah katapun sebelumnya.

"Nah loh! Kak Sinta ngambek, salah sendiri sih marah-marah gak jelas. "

Sepertinya terdengar suara kompor.

Alya memukul lengan Angela kesal, "Lo kan juga ikutan! "

"Gue mah udah minta maaf, kemaren aja gue tidur disini bareng dia, wlek! " Angela sambil menjulurkan lidahnya.

Alya dan Kesya saling melempar tatapan, lalu beranjak dari kasur, menyusul Sinta yang baru saja keluar dari kamar mandi. "Sinta maafin kita ya, jangan marah dong! " Kata Alya dengan wajah memelas.

"Iya Sin, kita tuh cuma sebel aja sama lo kemaren. Jangan marah, nanti gue traktir lo deh. " Lanjut Kesya.

Sinta tampak mengerenyit kebingungan melihat kedua temannya yang merengek sambil bergelantungan di kedua tangannya. "Kalian kenapa sih? Kalian pikir gue marah? " Tanyanya heran.

Mereka berdua tampak mengerjapkan mata beberapa kali, lalu menoleh ke arah gadis yang tengah tertawa di kasur sana. Keduanya tampak kesal, alisnya sama-sama mengerut.

"ANGELA!! "

Alya dan Kesya langsung berlari, bersiap menyerang Angela, member paling muda di gengnya. Muda-muda seperti dia yang sangat menyebalkan dan pemikiran otaknya yang licik!

Angela mendapat gelitikan maut milik Alya, omelan khas mama mama drama korea dari Kesya. Sedangkan Sinta hanya dapat menghela napas pasrah saat melihat ranjangnya yang berantakan akibat kelakuan ketiga biang rusuh itu.

Suara deringan ponsel mengalihkan perhatian Sinta. Ia menatap bingung ke layar ponselnya, lalu ia menekan ikon hijau dan mengarahkan benda pipih itu ke telinganya.

"Halo Al, ada apa? "

Alvaro, laki-laki itu.

"Ee... Sin, lo ada waktu luang? "

Sinta terlihat mengerutkan dahi, memberi kode ke teman-teman untuk diam. "Lagi luang sih, kenapa? "

"Temenin gue ke toko buku mau? Gak ada temen soalnya. "

"Oh, boleh, gue juga mau cari buku sih. Mau jam berapa? "

"Jam dua? Bisa? "

"Bisa, oke jam dua. Ketemuan di kafe deket rumah gue aja gimana? "

"Boleh, yaudah ya. "

"Iya, see you. "

Panggilan di tutup, ketiga temannya itu kini tengah menatapnya. "Alvaro kenapa Kak? " Tanya Angela.

"Oh, dia minta di temenin ke toko buku. " Jawab Sinta. Ia tampak mengutak-atik ponselnya, mengetik sesuatu.

"Kayanya tuh anak naksir deh Sin sama lo, mepet lo muluk. " Celetuk Kesya.

Sinta tak menghiraukan, masih sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.

***

Kini Sinta dan ketiga kawannya tengah menunggu Alvaro di kafe dekat rumahnya. Seperti yang di janjikan tadi. Terdengar suara lonceng di pintu akses keluar-masuk kafe, pertanda baru saja ada seseorang yang berkunjung.

Sinta spontan menoleh ke arah sana, terlihat laki-laki yang sedari tadi di tunggu. Alvaro.

"Yang di tunggu-tunggu akhirnya dateng juga. " Celetuk Alya.

Ya, sekitar tiga puluh menit mereka duduk di kafe itu, menunggu kedatangan laki-laki itu.

Alvaro menyeringai, "Maaf, tadi macet. " Katanya. Entah itu benar atau memang hanya alasan.

Alvaro menarik kursi kosong yang berada di samping Sinta.

"Iya gak papa. Oh, iya ini mereka bertiga juga mau ikut, gak papa kan? " Tanya Sinta.

Laki-laki itu tampak tersenyum, "Gak papa, tapi gue bawa motor, terus gimana? "

"Oh, Angela bawa mobil kok. " Kata Sinta yang di angguki oleh Alvaro.

Sinta meraih jus alpukat miliknya, namun tatapannya tak sengaja melihat luka lebam di leher Alvaro. Gadis itu mengerenyit heran, "Al, itu kok leher lo kaya lebam gitu, kenapa? "

Alvaro tampak terkejut, ia berdeham, berusaha menutupi lehernya menggunakan hoodie yang ia pakai. "Gak papa kok. "

Laki-laki itu melirik kesana-kemari, menghindari kontak mata dengan dua gadis-Sinta dan Angela- yang menatapnya.

"Ah, mau... Jalan sekarang? Kayanya mendung, takutnya keburu hujan. "

Sinta mengangguk setuju.

Alvaro tersenyum, "Yaudah yuk! "

Baru ingin beranjak, seseorang tiba-tiba saja meneriaki nama Sinta. Spontan Sinta menoleh, terlihat laki-laki berperawakan tinggi dengan kaos oblong dan celana jeans yang menjadi setelannya. Dia tampak menghampiri.

"Sin, mau kemana lo? Gak ijin dulu sama pacar. "

"HAH?! "

Ucapan laki-laki itu berhasil membuat ketiga teman Sinta memekik terkejut. Sedangkan Sinta, tampaknya sedang mengumpat di dalam hati.

"Eh! Tunggu-tunggu, i-ini maksudnya apa? Pacar? " Alya tampak mengalihkan tatapannya ke arah Sinta. Bertanya.

Kini semua tatapan tiga gadis itu tertuju kepada Sinta, bahkan Kesya yang tadinya sedang asik dengan makanan pun hampir saja memuntahkannya.

Sinta menghela napas panjang, menatap tajam Laki-laki yang kini tengah tersenyum miring. Menyebalkan. "Iya, gue, pacaran sama Rey. "

Helaan napas tak percaya terdengar dari mulut teman-temannya. Sungguh tak bisa di percaya bukan?!

Sedangkan Alvaro, laki-laki itu terlihat menatap tajam ke arah Rey. Ya, tentu saja kalian tau.

***

Jangan lupa vote, follow, share, dan komen yaa♡

~•°•~

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang