35. Diterima

1.3K 93 7
                                    

~•°•~

BONCAHPP DARI REVISI!!

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Empat remaja itu telah sampai di tempat tujuan, salah satu mall di kota. Setelah perdebatan di sepanjang perjalanan, Sinta memutuskan untuk pergi hanya untuk makan setelah itu pulang, dan dengan berat hati Rey harus menerimanya. Gadis itu sangat pandai meluluhkan hati seseorang, contohnya tadi, saat Rey yang keras kepala itu ngotot untuk pergi ke timezone dengan lembut Sinta berkata, 'Tangan lo lagi sakit Rey, kapan-kapan aja ya? '

Dan ya, Rey langsung luluh begitu saja. Buaya itu langsung menurut begitu saja.

Ah, emang ya!

Baiklah, kembali lagi ke mereka yang kini sudah berada di salah satu tempat makan. Duduk di satu tempat yang sama.

Rey melirik sekilas kedua temannya itu, memberikan kode ke mereka, namun dasarnya mereka yang 'lelet'  dalam menyadari. Rey berdecak, "Kalian ke bangku sebelah aja lah, ganggu banget! "

Doni dan Bima menghela napas panjang, menatap Rey malas. Lalu beranjak pergi ke bangku sebelah yang kosong. Ingin sekali mereka memukul wajah tengil Rey.

Rey tersenyum, kini ia hanya berdua saja dengan Sinta. Kesempatan.

"Lo mau makan apa? " Tanya laki-laki itu.

Sinta tampak tengah melihat-lihat menu yang tersedia, "Eemm... Carbonara sama... Jus strawberry, " ucapnya.

"Itu doang? " Tanyanya yang hanya di angguki oleh Sinta. Rey menghela napas, "Oke. Mbak pesen! " Panggilnya kepada pelayan.

Setelah mengatakan semua pesanan, pelayan itu pergi. Kini belum ada yang memulai pembicaraan, Sinta tengah sibuk dengan ponsel sedangkan Rey sibuk menatapi Sinta.

Merasa di perhatikan, Sinta melirik sekilas, lalu berdecak. "Kenapa sih?! " Tanyanya.

"Gak papa, lo enak aja di liat, makanya gue liatin. " Ucap laki-laki itu santai. Masih lanjut menatapinya.

Bagaimana tidak, gadis itu kini terlihat sangat cantik dan anggun dengan dress selutut yang di padukan dengan outer warna pink soft yang tampak kalem. Rambut panjangnya yang di biarkan tergerai menambah kecantikannya, wajah yang tampak cantik natural dengan polesan make up tipis.

Ah, sial, Rey harus mengakui bahwa Sinta benar-benar cantik!

Sinta menghela napas panjang, ikut menatap datar ke arah Rey. Kini saling menatap satu sama lain. Ah, buaya di lawan.

Sinta lagi-lagi berdecak, "Kenapa sih?! Risih tau di liatin kaya gitu! " protes gadis itu.

Laki-laki itu hanya terkekeh, lalu menegakkan punggungnya, melipat kedua tangan di atas meja. "Sin, nanti mampir ke time— "

"Enggak! " Tolak Sinta dengan tegas.

Terlihat Rey menekuk bibirnya ke bawah, "Ah...! Mumpung di sini, kita main bentar aja, ya? " Ia masih berusaha.

Sinta menggelengkan kepala, tetap kukuh dengan ucapannya tadi. Melihat itu pun Rey menghela napas, menjatuhkan punggungnya kembali ke sandaran kursi, melipat kedua tangannya di depan dada. Tampaknya ia merajuk.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang