02. Pertemuan Yang Buruk

4.9K 294 6
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Kringg~kringg~

Bel istirahat pun berbunyi, semua murid-murid berhamburan keluar kelas dan dengan segera menyerbu kantin guna mengisi perut yang sudah keroncongan.
Tapi lain halnya dengan seorang gadis yang baru saja keluar dari ruang kelasnya dengan setumpuk berkas ditangannya, dia terlihat sedang sibuk.

Gadis dengan pakaian rapi, bersurai panjang yang di kuncir ekor kuda itu tampak cantik.
Terlihat nametag bernama Sinta Putri yang tertempel di baju seragamnya, menandakan itu namanya.

Sinta, seorang wakil ketua OSIS yang cantik, pintar, juga disiplin. Dan satu lagi, dia di kenal sebagai seorang yang dingin dan garang.

Kini Sinta sedang di sibukan oleh berkas-berkas guna mempersiapkan proposal acara ulang tahun sekolah ke-12 untuk di ajukan kepada kepala sekolah. Ia punya tanggung jawab yang besar dalam hal ini, dia wakil ketua OSIS.

Saat ini ia dengan langkah cepat menuju ruang OSIS dengan setumpuk berkas yang harus di periksa sang ketua. Sesekali ia mengecek berkas yang kini ia bawa, mungkin saja ada yang tertinggal.

Sedang sibuk dengan berkasnya, tiba-tiba saja ada seseorang yang menabraknya dari arah yang berlawanan, sehingga berkas-berkas yang ia bawa jatuh berhamburan.

"Aw! " Pekik Sinta.

Kertas-kertas itu berhamburan kesana kemari, Sinta pun kini jatuh terduduk hingga dirasa bokongnya linu karena terbentur lantai begitu keras.

"Lo punya mata ga sih?! " Bentak orang yang tak tau malu itu. Laki-laki yang menabrak Sinta itu benar-benar tak tau mau!

Sinta mendongak, menatap laki-laki berperawakan tinggi. Bahkan laki-laki itu tak goyah sekali pun, namun mengapa anak itu yang marah?

Sinta mencoba berdiri walaupun bokongnya masih terasa sakit, ia menatap nyalang laki-laki itu. "Bukannya minta maaf, kok lo malah ngotot?! " Katanya dengan nada tinggi.

Sinta berjongkok dan memunguti semua berkas berkas yang sudah jatuh ke lantai. Laki-laki yang menabraknya itu hanya berdiri dan masih ngotot jika dirinya tak bersalah.

"Jelas-jelas lo yang jalan gak pake mata, ya lo lah yang salah! " Ucap laki-laki itu.

Sinta tak menanggapinya, tak ada gunanya juga menanggapi orang sinting seperti dia.

Salah satu teman laki-laki itu pun mencoba menenangkannya, "Udah Rey... Udah.. " Ucap teman laki-laki yang menabrak Sinta yang diketahui namanya bahwa laki-laki itu bernama Rey.

Rey berdecak kesal, "Apa sih Al?! Orang dia yang salah! " Ucap Rey yang tak mau salah. Alvaro menghela napas pendek, benar-benar angkat tangan dengan anak keras kepala itu.

Alvaro menghampiri Sinta dan membantunya memunguti kertas-kertas yang berserakan. "Emm.. Sin, maafin temen gue ya, dia emang gitu orangnya." Kata Alvaro meminta maaf untuk Rey.

Sinta hanya menatap dua laki-laki di hadapannya itu dengan tatapan datar, lalu tanpa sepatah kata pun Sinta pergi begitu saja tanpa menanggapi ucapan Alvaro.

Rey menatap sinis Sinta yang kian menghilang, "Dih! Sombong banget tu cewek" Ucap Rey dengan nada angkuh.

"Udah! Buruan ke kantin katanya udah ditungguin Tasya. "

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang