~•°•~
Follow ig:
@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_***
"Sinta!! Buruan!! " Teriakan seseorang terdengar begitu nyaring.
Sinta yang tengah bersiap di kamarnya pun mendeisi tajam. Berdecak, "Mulut Raka ya emang! " Dengusnya. Ia lalu mengambil tas juga sepatunya, memakainya. Setelah siap, ia berjalan ke arah cermin panjang di kamarnya, melihat pantulan dirinya.
Kemudian ia bergegas pergi, menghampiri Raka yang sejak tadi terus saja berteriak bak orang tak tahu adab bertamu. Tak sabaran sekali.
Di bawah, terlihat Raka yang tengah duduk bersama Jefri di pantry dapur. Menikmati roti juga susu yang tampak hangat. Ah, bahkan dia saja masih makan.
Sinta menghampiri mereka, berdecak, memukul kepala laki-laki berseragam SMA itu. "Anjir lo, gue udah buru-buru tau! " Dengusnya.
Raka terkekeh, menyeruput terlebih dahulu susu hangatnya. Lalu menatap Sinta dengan ringisannya. "Lagian lo suka lelet, " katanya.
Ah, anak ini...
Terdengar Sinta berdecak, wajahnya tampak kesal. "Udah ayo buruan berangkat, keburu telat nanti! "
"Loh kamu gak makan dulu? " Tanya sang Kakak.
Oh ya, kondisi Jefri baik-baik saja, hanya luka kecil dan cedera kaki saja. Waktu itu ia terlalu syok dan menyebabkan ia kehilangan kesadaran. Tak ada yang perlu di khawatirkan, Jefri baik-baik saja.
Sinta menggeleng, "Enggak deh Bang, nanti aja di sekolah. " Jawab gadis itu. Ia lalu beralih menatap Raka yang masih asik menyantap roti yang Jefri buat untuk Sinta. Gadis itu berdecak lagi, menarik tas punggung laki-laki itu. "Buruan nanti telat, udah siang ini. "
"Bang kita berangkat dulu ya! " Kata Sinta pada sang Kakak.
"Iya ati-ati di jalan. "
Sedangkan Raka mendengus kesal, "Sin apaan sih?! Gue masih laper!! "
"Nanti telat Ka....! "
Mereka pada akhirnya berangkat dengan Raka yang kesalnya setengah mati. Dia sedang asik dengan sarapan, perutnya belum terisi penuh. Sinta ini mengganggu saja.
Sifat menyebalkan Sinta sepertinya kembali lagi.
*
Mereka berdua sampai di pekarangan sekolah, sudah terlihat ramai karena waktu memang sudah siang. Sinta turun dari motor bebek milik Tante Arini, ya, Raka menggunakan motor sang Ibu. Bukan karena apa, motornya yang masih berada di bengkel juga kakinya yang belum sembuh total membuatnya berpikir,-lebih baik mengenakan motor yang praktis saja.
Sinta merapikan ikatan rambutnya yang berantakan karena terterpa angin. Ia masih berdiri di sana, menunggu Raka yang tengah memarkirkan motornya.
"Udah, yuk! " Kata Raka setelah memarkir motor.
Mereka kemudian berjalan beriringan menuju ke kelas masing-masing yang sama-sama berada di lantai tiga. Mereka tampak sesekali terkekeh mendengar celotehan atau candaan satu sama lain.
Sampai mereka melewati salah satu kelas, Sinta tak sengaja melihat gadis yang tengah duduk di salah satu bangku ruangan itu. Sinta tampak mengerenyit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Ketemu Pawangnya!!!
Teen FictionBagaimana jika seorang playboyboy sekolah seperti Rey, berusaha mendekati seorang gadis dingin dan galak seperti Sinta. Berawal dari taruhan, membawa mereka berdua ke satu rasa yang tak terduga. Rasa cinta mulai tumbuh seiring dengan berjalannya wa...