28. Kebarakan

1.2K 107 19
                                    

~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Suasana berubah menjadi hening sejak kedatangan Sinta— ah! Hanya Sinta yang merasakan hal itu, ia di abaikan. Gadis itu duduk di sofa ruangan itu dengan perasaan berkecamuk. Rey sesekali melirik kearahnya, tersenyum jahil. Entah apa yang dipikirkan laki-laki itu, Sinta tidak tau.

"Rey, mau aku kupasin jeruk? Kamu kan suka banget sama jeruk. " Tawar gadis itu.

Mendengar itupun membuat Sinta mendecih pelan. Tak tau kenapa ia mulai tak suka melihat kedekatan Rey dengan gadis itu. Tatapan sinis gadis itu layangkan kearah Rey.

Sedangkan Rey tersenyum menatap gadis di sampingnya itu. "Elena, gak usah, dari tadi lo nawarin makanan mulu, nanti kalo otot-otot perut gue kabur gimana? Hilang sudah pesona gue. " Ujar Rey yang disambut gelak tawa Elena dan dirinya.

Sinta mengalihkan pandangannya, ia tekankan kembali, tak suka melihat kedekatan mereka!

Untuk mengalihkan perhatiannya, Sinta memilih bermain ponselnya. Men-scroll laman instagramnya, memencet tombol suka dengan asal di setiap postingan di berandanya.
Melampiaskan kekesalannya.

Aneh memang.

"Rey, kayanya aku harus pulang deh, takutnya Papa nyariin. " Ucap Elena sembari mengambil tas selempang miliknya.

Rey hanya mengangguk paham, "Iya, " jawab laki-laki itu."Em... Emang Papa lo masih galak? " Tanyanya dengan sedikit mengecilkan suaranya.

Elena terkekeh sambil mengangguk kecil, "Heem, masih galak! "

Kemudian Rey ikut terkekeh. "Yaudah, makasih ya udah nemenin, hati-hati dijalan. "

Elena kemudian beralih menatap Sinta, "Sinta, aku duluan ya, tolong jagain Rey. " Ucap Elena. Sinta hanya tersenyum, mengangguk kaku.

Elena pun beranjak dengan senyum manis di wajahnya, kemudian, ia pun menghilang dibalik pintu yang telah tertutup kembali.

Sinta menghela napas, ia benar-benar tak ada gunanya datang kesini dan bisa dikatakan bahwa ia hanya buang-buang waktunya saja! Ia datang kemari hanya untuk melihat dua insan yang asik bernostalgia tanpa menghiraukan orang lain.

Terlebih lagi ia rela datang dengan menerjang lebatnya hujan. Ya, buang-buang waktu!

Sinta berdiri dari duduknya membuat Rey secara spontan menoleh kearahnya. Gadis itu memasang wajah datar andalannya.

"Sinta, lo hujan-hujanan? Kok baju lo basah gitu? " Tanya Rey. Terlihat khawatir. 

"Baru nyadar ada gue di sini? " Sarkas Sinta.

"Keasikan ngobrol sama mantan sih, jadi gak sadar sama sekitar. Serasa dunia milik berdua aja! " Sinta sambil menunjuk senyum sinis.

Sedangkan Rey tersenyum kecil, tampak menahan tawa. "Lo cemburu, hm? " Ucapnya menggoda Sinta.

"Hah! Cemburu? Gak dulu! " Sinta berlalu pergi sambil tertawa renyah.

"Mau kemana lo, Sinta?!! "

"Calon pacar! Kamu mau kemana?? "

"SINTA! MAU KEMANA WOY!! "

Seakan tuli, gadis itu tak menghiraukan teriakan-teriakan Rey yang memanggilnya. Ia tetep memilih keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Rey sendirian.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang