12. Siapa Yang Menang?

2.3K 167 8
                                    


~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Setelah kejadian 'kepergok' Alvaro di rooftop, Sinta pun memilih untuk pergi ke ruang OSIS guna meditasi, menenangkan pikiran serta meredam amarahnya. Ia tak ingin mati muda karena tekanan darah tinggi!
Dan juga tak mungkin Sinta masuk ke kelas dengan percaya diri disaat pelajaran telah di mulai sejak tiga puluh menit yang lalu.

Sungguh, Sinta akan menendang perut laki-laki itu jika dirinya mendapatkan surat panggilan karena bolos jam pelajaran, sungguh ia akan menghabisinya!

Dengan mulut yang terus menyumpah sarapahi makhluk ciptaan Tuhan yang berwujud manusia namun sifatnya sebelas duabelas dengan setan! Sinta masuk kedalam ruangan. Raut wajahnya sangat jelas menunjukkan jika dirinya tengah jengkel, kedua alisnya tampak bertaut, wajahnya juga merah padam.

Ia menutup pintu berbahan alumnium itu dengan kasar hingga menimbulkan suara yang keras.

Terdengar Sinta menghembuskan napas kasar, menghentak-hentakkan kakinya sambil berteriak kesal. "Ih!!! Nyebelin banget sih!! "

Ya, berurusan dengan Rey menjadi tekanan batin bagi Sinta.

"Woy! "

Sinta spontan menoleh saat seseorang meneriaki nya. Terlihat laki-laki dengan mata sipit juga bibir tipisnya yang tampak cantik.

Sinta menghela napasnya, mengelus dada lega. "Ngagetin aja sih lo, Ka! " Bentaknya.

Raka hanya terkekeh.

Sinta menghampiri Raka yang tengah duduk di singgasana nya—kursi ketua OSIS—, lalu mendengus kesal.

"Kenapa  sih lo, bete banget keliatannya? " Tanya Raka, lalu kembali terfokus pada game mobile di ponselnya.

Terdengar Sinta menghela, "Gak papa. "

"Cewek emang suka gitu ya, ada masalah di tanyain kenapa jawabnya gpp, gpp, nanti kalo gak di tanyain malah marah-marah, bilangnya gak peka banget sih kamu. Gak paham banget sama jalan pikiran cewek! " Kata Raka.

Sinta hanya memutar bola matanya malas, menghembuskan napas singkat, memukul meja dengan sedikit tenaga. "Nyebelin banget sih lo! Gue ke sini tu butuh ketenangan, ketemu lo malah tambah naik darah! " Omel Sinta.

Ada pribahasa yang mengatakan, jangan bangunkan singa yang tertidur.

Raka tampak mengerjapkan mata beberapa kali, menatap Sinta dengan napas yang terburu itu. "Perasaan gue cuma nanyain kenapa, lah kok ngamok! " Gumamnya.

"Raka... Gue laper!! " Gadis itu kini merengek.

Lihat, seekor singa telah bertransformasi menjadi seekor anak kucing yang kelaparan!

Raka menghela napasnya malas, menatap datar Sinta. "Kalo laper makan lah! " Katanya cuek.

Sinta berdecak, "Sumpah, nyebelin banget sih lo! Pantes aja lo gak laku-laku! " Kata Sinta dengan di akhir cibiran.

"Wah! Parah lo Sin, lo ngatain gue gak laku? Asal lo tau ya, banyak cewek yang pada ngantri buat jadi pacar gue, enak aja lo ngomong gue gak laku! " Tungkas Raka.

Sinta hanya mencebikkan bibirnya, mendengar ucapan sahabatnya itu.

Hening beberapa saat, sampai Raka berdehem memecahkan suasana tak mengenakkan itu.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang