23. Sudah Dihak Paten

1.4K 130 17
                                    


~•°•~

Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Setelah selesai melepas rindu dengan sang kakak, Sinta kemabli kedalam tempat ternyaman nya. Kamar. Gadis itu dengan segera melempar tubuhnya ke kasur empuknya. Menghembuskan napas panjang sambil menatap langit-langit kamar.

Tepat saat ia mengambil ponselnya, saat itu juga ponselnya berdering, menampakkan nama 'REY SETAN!' di layar ponselnya. Entah kenapa ia tersenyum.

Sinta langsung menekan ikon hijau, lalu menempelkan benda pipih itu ke arah telinganya.

"Halo calon pacar! " Kata Rey di sebrang sana.

Sinta rasa saat ini wajahnya seperti kepiting rebus. Semburat merah terlihat jelas di kedua pipi gadis itu.

Ia menarik napas dalam lalu menghembuskan dengan perlahan. Menetralkan detak jantungmya yang berdegup kencang.

Entah kenapa...

"Apa sih lo?! " Baik, ia harus tetap cool.

"Heh, sama calon pacar gak boleh gitu, jangan galak-galak! "

"Emang gue galak? Lo aja yang baperan! "

"Iya emang gue baperan.. Tapi kalo lo yang baperin sih, gue oke aja. "

Tolong! Tolong pegang tangan Sinta kali ini sebelum dia terbang terlalu tinggi!

"Apaan sih?! Dasar buaya. "

Terdengar Rey terkekeh, "Gak papa buaya, asal Lo yang jadi pawangnya! "

Oke, cukup! Sinta benar-benar harus mengakhirinya sebelum dia benar-benar terbang hingga langit ke tujuh.

"Rey, stop! Lo mau ngapain nelfon gue? "

"Iya... Yang udah gak kuat sama gombalan maut gue. Gue tebak, pipi lo merah kaya tomat sekarang! "

"Iya kan? "

Sial, mengapa tepat sekali jawabannya...

Sinta berdecak kesal. Menghela napas.  "Kalo lo cuma mau ngecengin gue, gue matiin nih telfonnya. "

"Lah, kan elo tadi yang nelfon gue berkali-kali. "

Ah, Sinta lupa!

"Eng—enggak, udah ah, gue matiin! "

"Eh! Jangan, orang masih kangen juga. "

"Apa sih Rey! Udah ah, gak jelas banget, gue matiin bye! "

Sinta langsung memutus sambungan teleponnya secara sepihak, ia benar-benar bisa mati serangan jantung jika terus dibiarkan.

"Gila! Gue beneran gila!!! " Sinta berteriak tak percaya. "Bisa-bisanya gue salting, emang si Rey sialan!! "

Ia langsung menutupi wajah merahnya dengan bantal, rasanya seperti naik rollercoaster, padahal hanya ditelfon.


***

Seharian Alvaro hanya diam di kamar sejak kemarin pulang dari rumah sakit. Ia benar-benar bosan dengan hidupnya. Hidup dalam cangkang dimana ia harus memakai topeng saat berada di luar, tanpa peduli betapa sakit dirinya.

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang