~•°•~
Follow ig:
@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_***
Tampak Sinta dan ketiga temannya datang sambil berbincang riang memasuki lapangan indoor milik sekolah mereka.
Suasana sangat hening, tak terdengar suara dentuman bola basket atau apapun, membuat mereka sedikit bingung.Sampai dilihat empat laki-laki berdiri di tepi lapangan, tampak membisu.
Sinta merasa ada yang tidak beres dengan mereka.
Sinta dan yang lain pun menghampiri, dengan rasa penasaran.
"Ah! Ini yang di tunggu-tunggu dari tadi dateng juga!! " Doni setengah berteriak, mencoba mengalihkan perhatian dua temannya yang tengah perang mata itu.
Sinta mengerutkan dahinya, menatap Doni bingung. "Kalian nungguin minum? Nih, udah gue beliin tadi! " Kata Sinta sambil menyodorkan plastik besar bewarna putih kepada Doni.
Namun Doni maupun Bima tampak aneh, lagi-lagi membuat Sinta mengerutkan keningnya. Lalu ia menoleh kearah dua laki-laki yang tampak saling menatap tajam.
Ah, ia paham.
Sinta berdeham keras, "Katanya latihan basket, kok cuma kalian berempat? " Tanya Sinta, membuat Rey dan Alvaro memutus kontak.
Rey menghela napas, lalu menggulirkan pandangan ke arah Sinta. Ia berdecak, "Lo kelamaan datengnya! Udah pada balik kali. " Ucap Rey ketus, terus berlalu menggiring bola dan memasukkan ke ring.
"Oh, bagus dong, gue gak perlu nunggu lama. Udah yuk, balik! " Baru selangkah Sinta melangkah, ia harus terhenti tatkala ia rasa ada sesuatu yang menghantam punggungnya.
Sinta berbalik, dengan tatapan tajam serta rahang yang mengeras. Di tatapnya laki-laki tengil yang tengah menghampirinya dengan senyum menyebalkan itu, "Kata siapa lo boleh balik, lo tetep disini nemenin gue latihan! "
Sinta menghela napas pendek, mencoba menahan kesalnya, "Emang lo siap-"
"Gue bos dan lo bawahan! "
*
Sinta menghembuskan napas untuk kesekian kalinya setelah sekitar satu jam menunggu Rey yang berlatih sendirian. Ia bangkit, "Rey, lama banget sih lo! Gue mau balik!! " Teriak anak itu.
Rey menghentikan kegiatannya, menatap gadis yang tengah kesal, lalu menghampirinya.
Rey langsung meneguk sebotol air mineral yang ada di sebelah gadis itu, "Jam berapa sih? " Tanyanya dengan napas terengah.Dilihatnya jam yang ada di ponsel, Sinta berhasil di buat terbelak, "Jam setengah enam-woy! Mampus, di amuk Bang Jefri nih gue! " Sinta menatap kosong ke depan, meratapi nasib dirinya nanti setelah pulang ke rumah.
Di saat Sinta sedang kelimpungan, dengan santai Rey bertanya, "Menurut lo, makan malem enak nya makan apa? " Tanyanya dengan terfokus pada ponselnya.
Sinta menghela napas, menatap datar kearah laki-laki itu. Sedetik kemudian ia memukul kuat lengan kekar yang lembab karena keringat, "SIALAN LO BOCAH TENGIL!! " Sinta terus memukuli laki-laki itu hingga sang empu mengadu kesakitan.
"Woy! Gue kan cuma nanya, kalo malem enak makan apa, ya kalo urusan lo di marahin Abang lo mah gue gak peduli. " Kata Rey sambil mengedikkan bahu acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Ketemu Pawangnya!!!
Teen FictionBagaimana jika seorang playboyboy sekolah seperti Rey, berusaha mendekati seorang gadis dingin dan galak seperti Sinta. Berawal dari taruhan, membawa mereka berdua ke satu rasa yang tak terduga. Rasa cinta mulai tumbuh seiring dengan berjalannya wa...