03. Merasa Tertantang

3.9K 252 2
                                    

~•°•~


Follow ig:

@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_

***

Kali ini, rintik-rintik hujan mengguyur tanah yang kering setelah dua hari tak terjamah oleh air. Di tengah hujan gerimis, terdapat seorang laki-laki yang tengah bosan di dalam kamar, ia hanya merebahkan tubuhnya di kasur, bermain ponselnya, dan itu benar-benar membuatnya bosan!

Laki-laki itu menghela napas, lalu berteriak sekeras-kerasnya, "Agrhh!! Kenapa gue kepikiran cewek kulkas itu muluk sih! " Ia menggeram kesal, menutup wajahnya dengan selimut tebal, mencoba mengalihkan pikirannya.

"Gue ngerasa tertantang buat taklukin dia gitu rasanya. " Lalu Rey menghela napas, "Mukanya cakep, tapi dinginnya minta di panasin! " Monolognya

Sedang sibuk dengan pikirannya, Rey mendesis kesal saat suara teriakan seseorang yang sangat nyaring.

"Rey!! Mama pulang sayang! " Ya, teriakan sangat Ibu yang membuat Rey benar-benar kesal. Menghela kecewa, "Segala Mak gue balik lagi. Ganggu aja. "

Bukan karena Rey tak suka, tapi karena sudah terbiasa sendirian tanpa kedua orang tua, Rey merasa canggung dengan kedua orang tuanya. Terutama sang Ayah.

Rey belum berniat turun dan menyambut kedatangan sang Ibu yang baru saja pulang mengurus bisnisnya dari Kanada. Ia melirik jam  weaker di nakas dekat tempat tidurnya, pukul empat lebih limabelas menit. Ya, sepertinya tak apa jika ia pergi keluar sekedar minum kopi di kafe sambil menikmati suasana senja yang dingin.

Toh, nanti malam ia akan ke basecamp.

"Sekalian ke tempat tongkrongan lah, jam segini juga. " Ia bermonolog. Rey menyibakkan selimut tebal bewarna abu-abu yang menutupi tubuhnya.

Ternyata oh ternyata, anak itu telanjang dada!
Terlihat jelas tonjolan otot perut yang berbentuk kota-kota bak roti sobek.

Rey mengambil hoodie bewarna hitam di dalam lemari, sejenak menatap pantulan dirinya di cermin panjang itu. Anak itu merapikan surai hitamnya yang berantakan itu, "Dah cakep! " Gumamnya.

Ia menyambar kunci motor yang ada di nakas, dan berlalu pergi dengan semangat.

*

"Rey! Mama udah pulang, kangen gak sama Mama? " Ucap wanita berumur dengan riasan wajah yang terlihat tak begitu menor dari biasanya.

Rey yang baru saja menuruni anak tangga dan sudah di sambut dengan sang Ibu di ruang makan, juga pertanyaan yang sebenarnya itu membuat Rey geli.

Ia hanya tersenyum kaku, lalu mengangguk pelan, "Iya, Rey kangen. " Jawabnya bohong.

Sang Ibu terlihat tersenyum cerah sambil memeluk putra semata wayangnya itu. Dilihat penampilan sang putra yang terlihat rapi dengan sepatu Vans yang dikenakan, membuatnya mengerenyitkan dahi, "Kamu mau kemana Rey? "

"Rey mau keluar bentar Ma, ngumpul sama temen-temen. "

Tampak Ibunda Rey kecewa dengan ucapan putranya, "Kamu kok malah pergi, Mama kan baru pulang. "

Rey menghela napas samar, ini yang tak ia suka. "Kan, Rey gak tau kalo Mama pulang sekarang, lagian aku balik kok Ma. " Jawabnya santai.

"Tapi kan–"

Playboy Ketemu Pawangnya!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang