~•°•~
Follow ig:
@reyputrawjy
@sinnta10
@_alyamhn
@bimamggla
@alvaro.snjy68
@angelaaa.mrkl
@_doniii.prsty69
@_kesyalazurdi
@xykrn_
@nurkrnia_***
"Rey ngapain sih, di dalem. Lama banget! " Dengus Doni.
Kedua laki-laki itu masih saja berdiri depan ruangan itu. Menunggu Rey yang entah sedang apa berduaan di dalam dengan Sinta. Katanya ingin bicara sesuatu dengan Sinta.
Doni berdecak, kesal menunggu Rey yang lama sekali. Sedangkan Bima tampak tenang bersandar di tembok sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Sampai pintu ruangan itu terbuka, terlihat Sinta keluar dengan wajah seperti biasanya—datar seperti jalan tol. Kemudian di susul Rey dengan raut wajah kegirangannya.
Bima dan Doni di buat bingung olehnya, "Kenapa lo? Gak lo apa-apain kan tu anak orang? " Doni bertanya penasaran.
"Gue ceritain nanti di rooftop. "
"Anak setan! Baru juga masuk sekolah lo, udah bolos aja. " Kata Bima.
Ya, memang anak itu...
*
Sejak tadi, wajah Rey tampak berseri-seri. Entah apa yang membuatnya terlihat sesenang itu. "Woy! Kena sawan lo? Senyum-senyum sendiri. " Bima bertanya.
"Tadi gue nembak Sinta. "
Sontak ucapan laki-laki itu membuat Bima dan Doni terkejut. "Yang bener lo njir! Alvaro gimana?! "
Mendengar pertanyaan Bima, raut wajah Rey langsung berubah datar, menghela napas panjang. "Emang gue pikirin? Kalo dia emang demen sama tuh cewek, ya perjuangin lah, ngapain harus gue yang ngalah? "
Entah Rey lupa atau bagaimana, laki-laki itu tampaknya melupakan fakta bahwa Alvaro, sahabat karibnya itu beberapa waktu lalu pernah bercerita tentang seseorang yang tengah dirinya suka. Dan apa kali ini? Dengan percaya diri Rey mengatakan tak peduli setelah menikung sahabatnya sendiri.
Bima menghela napas, mengusap wajahnya. "Rey, tapi lo gila sih, gak ngotak lo! "
Lagi-lagi terdengar Rey menghela napas. "Gue udah pernah bilangkan, kalo soal perasaan, gak ada kata ngalah. " Katanya teguh.
Ah, anak itu sangat keras kepala!
Kini perhatian Bima dan Rey beralih ke arah laki-laki yang sedikit aneh hari ini.
Sepertinya Doni lebih banyak diam hari ini.
Bima dan Rey menatap Doni heran. "Lo kenapa Don? Uang jajan dipotong? " Tanya Rey.
Doni menghela napas, diam sejenak, tak langsung menjawab. Lalu,
"ARRGGHH!!! " Laki-laki itu berteriak Sekuat-kuatnya, menambah rasa heran kedua temannya. "Woy! Lo kenapa sih? " Tanya Bima.
Doni menghela napas berat, duduknya tambah merosot, wajahnya tampak begitu lelah. Ia terlihat frustasi.
"Gue dijodohin! "
"APA?! " Kedua laki-laki itu memekik, terkejut dengan ucapan Doni baru saja.
Lagi-lagi Doni menghela napasnya, "Gue dijodohin sama bokap gue, gimana anjir! "
Dijodohkan.
Jadi itu alasan bocah pecicilan itu lebih pendiam hari ini. Pantas saja!Sambil mengambil sekaleng soda di dalam kulkas, Rey berdecak, "Ya, lo tolak aja susah amat hidup lo. " Ujarnya dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Ketemu Pawangnya!!!
Teen FictionBagaimana jika seorang playboyboy sekolah seperti Rey, berusaha mendekati seorang gadis dingin dan galak seperti Sinta. Berawal dari taruhan, membawa mereka berdua ke satu rasa yang tak terduga. Rasa cinta mulai tumbuh seiring dengan berjalannya wa...