22. BRALENS🇧🇳

246 117 116
                                    

hai hai haiii

bralens kembali lagi membawa ceritanya

panggil aku kabos yaaa

selamat membaca

B R A L E N S

Chika berjalan tergesa-gesa di lorong rumah sakit, tak mempedulikan umpatan-umpatan yang dilayangkan kepadanya karna ia tak sengaja menyenggol bahu orang-orang itu karna terlalu panik.

"Bunda," panggil Chika dengan air mata yang dari tadi mengalir di pipinya melihat Hara terduduk dengan lemah di kursi tunggu dengan ruang IGD.

Chika duduk di samping Hara dan menghamburkan pelukan pada Hara dengan isakan. "Bunda," ujarnya dengan suara bergetar.

"Ke-Kevin gak pake helm Ka, kenapa bisa dia lupa bawa helmnya?" tanya Hara pada Chika juga dengan isakan.

"Kevin gak bawa helm Bunda? Kevin gak pake helm?" Bukan menjawab pertanyaan Hara, Chika malah bertanya balik.

"Kamu gak tau Kevin pergi? Kevin gak bilang sama kamu?" tanya Hara melepas pelukannya.

Chika terdiam, sebelum Kevin pergi tadi Chika berkelahi dengan Kevin, dan Kevin bilang ingin pergi tapi Chika tidak tau kalau cowok itu pergi tanpa menggunakan helm.

Chika terisak, ini semua salahnya, kalau saja dia keluar dari kamar dan memeluk Kevinnya itu maka semua ini tidak akan terjadi. Kalau saja Chika tidak egois maka Kevin tidak akan berujung di rumah sakit seperti ini.

"Chika tau bunda, tapi Chika gak tau Kevin gak pake helm, ini salah Chika Bunda, karna Chika Kevin jadi keluar rumah. Tadi Chika-tadi-"

"Udah sayang, ini bukan salah kamu juga, semoga Kevin gak kenapa-kenapa ya." Hara memeluk Chika dan mengelus punggung cewek itu dengan lembut.

"Reskar-Reskar, Kevin kenapa?" tanya Deren yang baru datang dengan muka khawatirnya, ada Galvin, Aiger dan Charles di belakangnya.

"Devan, Kevin gapapa kan?" Kali ini Charles yang bertanya pada Devan. Devan dan Reskar sedang bersandar di dinding rumah sakit menunggu dokter keluar dari IGD itu.

"Tadi Kevin dari markas mukul-mukul samsak gak jelas, gue gak tau kenapa tapi kelihatannya dia marah banget, terus waktu gue nanya dia bilang gapapa siap itu pergi bawa motor kencang-kencang," jelas Reskar menuturkan semua yang ia lihat.

"Dan waktu gue sampe di lampu merah ada tabrakan, gue lihat ternyata itu Kevin," lanjut Reskar lagi lalu menutup matanya menegadahkannya ke atas langit-langit rumah sakit.

"Gue gak sempat hadang Kevin untuk gak pergi tadi," sambung Reskar lagi dengan nada yang sangat merasa bersalah.

Hara menoleh pada keenam cowok itu dengan muka sendu. Ia lalu berjalan menghampiri Reskar.

Plak

Kepala Reskar tertoleh kuat karna Hara. Tanpa diduga, Bundanya Kevin itu menampar pipi Reskar dengan kuat.

"KAMU YANG BUAT DIA KECELAKAAN KAN? KALAU DIA TADI GAK KE MARKAS DIA GAK MUNGKIN BISA KAYAK GINI. KARNA GENG SIALAN ITU ANAK SAYA JADI KAYAK GINI!" seru Hara dengan amarah yang menggebu-gebu.

Reskan menggeleng kuat ingin menepis pemikiran Hara tentang Resvagos tapi belum Reskar berbicara Hara kembali berkoar-koar.

"KARNA KALIAN SEMUA ANAK SAYA JADI GINI! SAYA MINTA KALIAN JANGAN TEMUI ANAK SAYA LAGI!" bentak Hara dengan penuh penekanan.

"KEMAREN-KEMAREN SAYA MASIH MAKLUM, KEVIN LUKA-LUKA. TAPI KALI INI ENGGAK LAGI, DIA SAMPAI KECELAKAAN KARNA GENG ITU!"

"Tapi tante, bukan Res-"

"GAK ADA TAPI-TAPI, SEMUA INI KARNA GENG SIALAN ITU. KALIAN JAUHI KEVIN ATAU GENG ITU AKAN SAYA LAPORKAN KE POLISI." Hara memotong ucapan Devan.

Mendengar ancaman Hara, Devan dan Reskar saling pandang. Itu tidak mungkin bisa, Resvagos adalah keluarga mereka, dan Devan sebagai ketua tidak akan membiarkan Resvagos dibubarkan.

"Baik tante, kalau itu mau Tante. Tapi kalau tante udah dapat penyebab kecelakaan Kevin yang sebenarnya, pintu Resvagos bakalan kebuka lebar untuk Kevin kembali ke Resvagos Tan. Kami permisi, dan makasih Tan," ujar Devan dengan sopan sambil menundukkan badannya.

Ia lalu menarik Reskar yang sepertinya sudah lemah karna melihat darah Kevin yang berserakan di jalanan tadi dan akibat tamparan Hara yang cukup kuat.

"Tante Hara, tapi bukan Resvagos yang salah Tan, ma-"

"Kalau kalian dukung geng itu lebih baik kalian pergi dari sini dan gak usah lihat Kevin lagi," ancam Hara membuat Aiger langsung menutup mulutnya.

Mereka tidak bisa meninggalkan Kevin dalam kondisinya saat ini. Meskipun mereka tau ini bukan salah Resvagos, tapi mereka tidak akan mendukung Resvagos kali ini demi bisa melihat Kevin.

Mereka juga maklum, orang tua mana yang tidak sedih melihat anaknya kecelakaan seperti itu, bahkan kalau dilihat-lihat Kevin bisa terkena akibat yang sangat serius dan fatal.

Sementara Chika hanya diam di tempat dari tadi. Ia hanya menunduk takut dan pastinya sangat merasa bersalah.

"Bunda, bukan Resvagos yang salah Bun, tapi Chika," ujar Chika saat Hara sudah duduk dengan tenang di sampingnya.

Chika tidak pernah melihat Hara semarah itu sebelumnya. Melihat Hara yang seperti itu Chika dapat menyimpulkan kalau Hara benar-benar terluka karna Kevin kecelakaan.

"Kamu gak salah Chika, geng itu yang salah. Kalau Kevin gak pergi ke geng itu tadi pasti Kevin gak bakalan kecelakaan gini." Hara kembali menyalahkan Resvagos atas semua kejadian ini meski itu bukan salah Resvagos.

"Engga Bunda in-" Chika mencoba menjelaskan pada Hara tapi Hara langsung menatapnya sinis.

"Kalau kamu juga dukung geng itu lebih baik kamu pulang."

B R A L E N S

hai hai haiiii

gimana kabar kalian niii

gimana juga part iniiii

follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalma

follow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander

@rajaallaver
@biancakejora

@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca

@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela

@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa

@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam

@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara

@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng

@kenziearkanaaa

@aryaaalvaroo
@gladysclarista

ini galvin

ini galvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRALENS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang