49. BRALENS🇫🇲

210 50 101
                                    

hai hai haiii

bralens kembali lagiii

panggil aku kabos aja

selamat membaca yaaa

B R A L E N S

Kevin, Chika, Hara dan Farhan sedang berkumpul bersama di ruang keluarga. Chika dari tadi memandang penuh harap ke arah Kevin, agar cowok itu tak mengatakannya pada Farhan dan Hara.

"Gimana sekolah kalian? Ayah udah lama gak tanya itu sama kalian," tanya Farhan memulai percakap setelah iklan di TV tayang.

"Kamu gimana Chika?" tanya Farhan menyorongkan badannya ke arah Chika yang berada di kursi kirinya.

"Udah lumayan naik Yah," jawab Chika dengan senyuman. Dia menoleh sedikit ke arah Kevin lalu kembali menatap Farhan dan Hara yang ada di sebelahnya.

Nilai Chika lumayan naik karna setiap malam dia selalu diajarkan oleh Kevin. Kevin sangat membantu dia dalam belajar.

"Bagus, tingkatkan lagi ya, Ayah yakin kamu bisa lebih lagi dari itu." Chika mengangguk lalu menoleh pada Hara yang menatap waspada.

Farhan lalu beralih pada Kevin. "Kalau kamu Kevin?" tanya Farhan.

"Masih sama Yah." Farhan mengangguk menjawabnya.

"Yah, Kevin boleh ngomong sesuatu gak?" tanya Kevin lalu melirik Chika sekilas. Chika membulatkan matanya lalu menggeleng singkat mengingatkan Kevin agar jangan mengatakannya pada Farhan.

"Boleh, mau bilang apa memang harus pake izin. Kayak mau nikah aja kamu," ujar Farhan dengan kekehan membuat Kevin ikut terkekeh sedikit.

"Ayah jangan marah ya." Farhan mengerutkan keningnya bingung. Maksudnya apa?

"Kamu ngomong apa? Kenapa ayah harus marah kamu bicara? Bilang aja nak," ucap Farhan lagi membuat Kevin mengangguk dan menarik nafas panjang.

"Sebenarnya Yah. Sebenarnya Kevin-Kevin sebenarnya." Kevin rasanya tidak sanggup mengucapkan kalimat itu, tapi mau tidak mau Kevin harus segera mengatakannya.

"Sebenarnya apa? Bilang aja langsung. Ngapain kamu ragu-ragu gitu?" tanya Farhan yang mulai merasa penasaran.

Kevin berbicara tidak jelas. Mukanya juga terlihat khawatir dan sedikit berkeringat. Chika juga sedang menggenggam tangannya takut.

"Sebenarnya Kevin suka sama Chika Yah, dan kami udah pacaran."

Mendengar ucapan Kevin yang sangat cepat itu membuat Farhan terdiam. Hara yang sudah tau itu juga terdiam karna mendengar kata terakhir yang mengatakan Kevin dan Chika telah jadian.

"Kevin, kamu-" Terdengar dari nada bicaranya Farhan sangat marah, tapi dia tetap menjaga emosinya agar tidak terjadi keributan.

"Yah, maafin Kevin Yah. Kevin tau Kevin salah. Tapi perasaan Kevin gak bisa dibohongi Yah. Kevin beneran suka sama Chika Yah," ujar Kevin berusaha untuk memberikan Farhan pengertian.

"Kevin, kalian itu kakak adek, dan kalian juga gak akan bisa pacaran kayak gitu," tegas Farhan menatap mata Kevin yang juga mematap dirinya.

"Yah, Chika itu adek sepupu Kevin, bukan adek kandung Kevin Yah," sangkal Kevin membuat Farhan menghembuskan nafas panjang.

"Kevin, ayah cuma gak mau ka-"

"Cuma gak mau apa Yah? Bahkan kalau Kevin sama Chika, Kevin bakalan selalu jagain Chika kan? Bahkan lebih lagi Yah. Kalau Kevin pacaran sama Chika kami bakal selalu sama-sama," jelas Kevin dengan sedikit emosi.

"Ini yang selalu Ayah takutkan. Karna ini ayah selalu gak mau kalian terlalu dekat." Perkataan Farhan berhasil membuat Chika yang tadinya menunduk langsung mengangkat kepalanya. Apakah dia akan dipisahkan dengan Kevin?

Kevin langsung duduk di depan Farhan. "Yah, kalau Kevin bisa Kevin bakalan hapus perasaan ini Yah, tapi Kevin gak bisa. Semua gak semudah yang Kevin kira. Kevin harap ayah ngerti."

Farhan terdiam mencerna kata-kata Kevin. Memang perasaan tidak bisa dibohongi. Sejauh apapun kita berpisah tapi kalau hati memang untuk dia ya tetap akan ke dia perginya.

"Kalau ayah jauhin kami pun kalau akhirnya kami memang jodoh ayah bisa apa?" tanya Kevin lagi berhasil membuat Farhan yang ingin berbicara tadi langsung bungkam.

Chika bahkan tak bisa berbicara. Lidahnya jadi kelu untuk mengatakan hal yang tadinya sudah ia siapkan sebelumnya. Hara juga diam saja membuarkan mereka bicara, tidak ingin ikut campur.

"Ayah, kami cuma sepupu Yah, bukan saudara kandung. Jadi gak ada halangan kan Yah?" tanya Kevin melihat Farhan yang dari tadi hanya diam entah berfikir apa.

Kevin menoleh sedikit pada Chika. "Chika juga suka sama Kevin Yah. Banyak juga orang yang suka sama sepupu sendiri Yah. Kevin mohon Yah," ujar Kevin lagi.

Farhan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. "Yaudah, tapi kalian jangan kelewat batas. Kevin tetap gak boleh masuk kamar Chika dan jam delapan Chika udah harus tidur."

Kevin tersenyum mendengarnya. Ia langsung menghamburkan pelukan pada Farhan. "Makasih banyak ya Yah."

Kevin sebenarnya tidak boleh masuk kamar Chika karna peraturan dari Farhan, jika Farhan tidak ada di rumah dia melanggar penjanjian itu. Dan Hara kadang mengingatkannya jika melihat Kevin melanggarnya.

"Jangain Chika lebih baik dari ini Vin, Ayah percaya sama kamu dan kamu jangan pernah hancurin kepercayaan Ayah." Farhan membalas pelukan Kevin.

"Tapi keputusan ini cuma keputusan Ayah, dan keputusan sesungguhnya ada di Kakek dan Nenek. Kalau kalian berani besok kalian bilang ke Kakek dan ke Nenek karna besok kita ada acara keluarga besar."

Kevin mengangguk patuh lalu menatap Chika dengan senyuman manis. "Kevin akan lakuin apapun demi cinta Kevin Yah, walaupun akibatnya Kevin bakalan mati nanti."

B R A L E N S

hai hai haiiiii

gimana part iniiii

gimana juga kabar kaliannn

follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalma

follow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander

@rajaallaver
@biancakejora

@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca

@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela

@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa

@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam

@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara

@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng

@kenziearkanaaa

@aryaaalvaroo
@gladysclarista

ini nasya

ini nasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRALENS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang