25. BRALENS🇰🇭

228 106 134
                                    

hai hai haiii

bralens kembalj lagi niiii

panggil aku kabos yaaaa

selamat membacaaaa

B R A L E N S

Chika berjalan dengan memegang buah di lorong rumah sakit menuju kamar Kevin. Senyuman terbit di wajahnya, karna dokter bilang Kevin sudah sadar.

Ia membuka knop pintu ruangan Kevin dan masuk dengan perlahan. Ada Charles dan Deren di sana, dan Aiger juga Galvin mungkin sedang pulang.

"Kevin," panggil Chika meletakkan buah itu di atas nakas. Kevin menolek sekilas ke arah Chika, tapi tidak ada senyuman di wajah cowok itu.

"Kami keluar bentar deh ya, mau makan, gue laper. Kan lo udah ada Chika," kata Deren berdiri dari duduknya diikuti Charles.

"Ta-"

"Udah, nanti dia datang." Charles memotong ucapan Kevin yang belum selesai seraya membuka pintu dan keluar dari sana meninggalkan Kevin dan Chika berdua.

"Kevin, selamat pa-"

Saat Chika ingin mencium pipi Kevin, cowok itu langsung menutup pipinya dengan tangan. Chika jadi bingung sendiri. Ia kembali menarik badannya seperti semula.

"Kevin," panggil Chika tapi Kevin enggan untuk melihatnya.

"Kevin lo-"

"Gue mau sendiri," ujar Kevin dengan suara dingin.

"Kevin tapi lo belum sembuh," bantah Chika seraya menggeleng dengan muka yang sedih.

"Harus gini dulu gue baru lo ngerti?" Pertanyaan dari Kevin membuat Chika terdiam.

Kevin pasti menyinggung soal perasaannya dan kejadian sebelum dia kecelakaan. Kejadian saat Kevin ingin meminta maaf pada Chika tapi cewek itu sama sekali tak mau mendengar.

"Gue kangen sama lo Vin," ujar Chika.

"Kangen? Yakin lo kangen? Paling cuma sandiwara biar Bunda sayang sama lo." Mensuk. Kata-kata itu menusuk dengan tepat sasaran.

"Engga gitu Vin, gue beneran kangen sama lo."

"Tapi gue enggak, dan sekarang gue minta lo keluar dari kamar gue. Sumpek," protes Kevin membuat hati Chika tambah sakit.

"Ika kangen Epin."

"Gue bukan Epin, nama gue Kevin, dan silahkan keluar, pintu ada di sana," ujar Kevin lagi dengan amarah.

Apakah Kevin lupa semua yang mereka lalui sampai-sampai dia jadi seperti ini? Kenapa Kevin jadi berubah? Apa ini semua salah Chika.

"Kevin, gue minta maaf," pinta Chika menghapus air matanya.

Chika senang Kevin sudah sadar, tapi ternyata begini jadinya. Chika tidak mengerti ini salah siapa. Apakah Chika atau Kevin?

"Percuma, gue gak mempan. Tapi lo tetap jadi adek gue. Udah, itu aja kan yang lo mau. Silahkan keluar, gue sakit kepala lihat muka lo," ujar Kevin lagi memegang kepalanya dan mengarahkan kepalanya ke arah lain.

"Vin, gue tau gue salah, gue minta maaf Vin. Tapi jangan gini Vin. Gue kangen lo yang dulu, kenapa lo jadi gini?"

"Kenapa lo ngatur gue? Terserah gue, hidup-hidup gue kenapa lo yang sibuk," balas Kevin lagi dengan nada tak suka.

"Bagus dong gue gini, biar lo gak repot lagi," lanjut Kevin kembali menyinggung hal itu.

Chika tau maksud Kevin gak repot itu adalah biar Chika bisa dengan bebas bersama Alza tanpa memikirkan perasaan Kevin lagi, karna sikap Kevin pada Chika saja sudah berubah.

BRALENS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang