hai hai haiii
bralens kembali lagiiii
panggil aku kabos
selamat membaca yaaaa
B R A L E N S
"Kevin," panggil Chika saat cowok itu hendak melangkah ke parkiran. Kevin menghentikan langkahnya lalu berbalik badan.
Chika dengan kepala yang ia tundukkan berusaha untuk tidak takut mengatakannya. "Kata Bunda tadi ki-"
"Kita pulang bareng dan pergi ke kafe, bunda sama ayah udah nungguin kita di sana," potong Kevin dengan kecepatan kilat.
Chika menegakkan kepalanya melihat Kevin yang mukanya masih datar-datar saja jika tidak bertemu dengannya. Chika mengangguk pelan.
"Lo tunggu di motor gue. Gue mau bilang ke Prilla dulu," ujar Kevin. Chika mengangguk lalu bejalan me arah motor Kevin dan menunggu di sana dengan teman-teman Kevin.
"Eh Chika, udah lama gak nampak, ke mana aja?" tanya Charles dengan sangat ramahnya. Sebenarnya dia tau tapi hanya basa-basi saja.
"Lagi mager," jawab Chika yang pastinya bohong. Charles mengangguk saja mengiyakannya.
"Lihat Beby gak Ka?" tanya Deren kali ini pada Chika seraya melihat-lihat ke arah lorong manatau Beby akan ia temukan.
"Tadi sih katanya mau pulang, tapi gatau kayaknya ke ruang guru deh," jawab Chika apa adanya.
Tadi Chika sempat bertamya pada Beby dan katanya dia ingin pulang, tapi tidak tau apa langsung pulang atau duduk dulu di ruang guru menunggu mamanya—Bu Rani— menyelesaikan tugasnya dulu.
"Oh yaudah deh, tunggu dulu aja. Mau pulang bareng Beby gue," ucap Deren dengan semangat membuat Chika mengangguk senang.
Deren sangat tulus mencintai Beby walaupun sekarang sudah dicuekin seperti itu. Hati Deren sangat baik dan sangat terjaga sekali walaupun dia juga sering mengajak cewek-cewek lain tapi tetap Beby yang ia cari.
"Pulangnya hati-hati ya, bilang sama supirnya jangan ngebut." Terdengar suara Kevin yang membuat Chika menolehkan badannya ke sana.
Kevin memeluk Prilla seperti tidak ingin berpisah dari cewek itu. Ia lalu mengacak-acak rambut Prilla gemas. "Hati-hati ya."
Kenapa melihat itu membuat mata Chika memanas. Hatinya juga sangat panas. Tidak kuat melihat itu semua, Chika menolehkan badannya ke arah lain takut jika tiba-tiba dia menangis di sini.
Entah mengapa setiap kali dia melihat Kevin dan Prilla seperti itu dia sangat sakit hati. Chika juga tidak suka dan tidak pernah ingin mereka dekat.
Rasanya pingin Chika tendang jauh-jauh Prilla dari hidup Chika. Sifat Kevin bahkan berubah mungkin karna Prilla juga.
Apa benar Chika suka dengan Kevin? Tapi bagaimana dengan Alza? Chika juga merasakan hal yang sama pada Alza dan Kevin. Entah siapa sebenarnya yang ia suka.
Chika jadi bingung sendiri dengan hatinya. Di satu sisi dia bilang suka dengan Alza tapi di sisi lain dia tidak suka Kevin dekat dengan Prilla, ini bukan ketidak sukaan terhadan kakak adek, tapi lebih. Chika tidak suka Kevin bersikap seperti itu pada cewek lain.
"Yaudah gue duluan ya, lo hati-hati juga loh, jangan ngebut," peringat Prilla dengan mata menyelidik ke arah Kevin.
"Iya-iya, tenang aja. Kenapa? Takut gue sakit lagi ya?" goda Kevin membuat Prilla kesal.
"Ih jangan gitu deh. Malu tau gak." Prilla memeluk Kevin dan dibalas Kevin juga. Ia juga mencium puncak kepala Prilla.
Chika menggigit bibir bawahnya, meskipun dia tidak melihat, tapi dia dapat merasakan sakit hati mendengar itu. Ia mengarahkan mukanya ke arah lain agar teman-teman Kevin tidak melihat kalau matanya sedang berair saat ini.
Chika mengusap sudut matanya. Bisa-bisanya dia menangis mendengar itu. Tenggorokannya terasa tercekal juga dan susah untuk meneguk.
Apa ini yang rasanya cemburu sebagai cewek ke seorang cowok? Apa ini rasa suka sebenarnya? Apa ini juga yang Kevin rasakan melihat Chika bersama dengan Alza. Sekarang Chika tau rasa sakitnya seperti apa.
"Ka," panggil Aiger membuat Chika menoleh padanya dengan senyum paksaan.
"Kenapa Aiger?" tanya Chika dengan ramah.
"Lo lihat Amora gak? Gak kelihatan dari tadi. Lama amat sih, gue udah lama nunggu dari tadi tapi tu cewek gan juga nongol, lihat gak?" tanya Aiger dan Chika menggeleng.
"Engga tu, tadi katanya sih ke perpus tapi gak kelihatan lagi". Aiger mengangguk paham. Amora itu memang lama sekali jalannya, jadi harap maklum.
"Cepat!" perintah Kevin saat dia sudah naik ke atas motornya menyuruh Chika untuk naik juga.
"Minjam tasnya ya Kevin, makasih," izin Chika lalu naik ke atas motor besar Kevin dengan memegang tas Kevin.
Kevin tak bersuara. Ia melajukan saja motornya meninggalkan parkiran dengan Chika di belakangnya. Tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
Sudah lama mereka tidak seperti ini dan pastinya sangat canggung. Chika yang biasanya meribut di motor tidak lagi bersuara, dia hanya terpikir soal yang tadi Prilla dan Kevin.
Kevin memberhentikan motornya di halaman rumah. Mereka berniat mengganti baju dulu baru pergi ke kafe itu. Setelah selesai mengganti baju, Chika keluar dengan minuman di tangannya.
"Kevin, minum dulu, Chika tau Kevin belum minum. Ayo minum dulu." Chika menyodorkan minum itu ke depan Kevin.
Memang Kevin belum minum tapi dia hanya memandang minuman itu datar. Tapi setelah itu dia mengambilnya dan meneguknya hingga tandas membuat senyum Chika mengembang.
"Makasih ya Kevin."
"Ngapain lo yang bilang makasih, harusnya gue."
"Makasih udah mau nerima minumannya." Chika tersenyum lebar membuat Kevin diam tertegun. Senyum itu sudah lama tidak ia lihat.
B R A L E N S
hai hai haiii
gimana kabarnya iniiii
gimana juga part iniiii
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalmafollow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander@rajaallaver
@biancakejora@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclaristaini deren
KAMU SEDANG MEMBACA
BRALENS [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini kisah Chika, cewek pencinta segala hal yang berkaitan dengan warna biru. Suka berteriak keras, ketawanya besar yang pastinya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang yang mendengarnya. Ini juga kisah Kevin, cowok hum...