hai hai haiii
bralens kembali lagi membawa ceritaaaa
call me kabos
selamat membaca yaaaa
B R A L E N S
Chika membuka matanya perlahan, kepalanya masih terasa sangat sakit. Ia mencoba untuk duduk dan menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa.
Sudah ada selimut yang menutup tubuhnya, apa tadi malam Kevin yang memberinya selimut? Senyuman Chika muncul mengingat itu, siapa lagi yang melakukannya kalau bukan Kevin? Hara tidak ada di rumah.
Chika mendengar langkah kaki yang mengarah ke arahnya. Ia menolehkan kepalanya ke arah tangga dan ternyata Kevin yang ada di sana menuruni tangga dengan baju kaus.
Kenapa baju kaus, apa Kevin tidak sekolah hari ini? Chika menyeritkan keningnya bingung tapi ia tidak terlalu peduli. Badannya belum sembuh total dan hari ini Chika tak berniat pergi ke sekolah.
"Kevin gak sekolah?" tanya Chika saat cowok itu ingin berlalu ke dapur. Kevin menghentikan langkahnya tanpa menoleh.
"Gimana gue mau ke sekolah kalau orang nyusahin kayak lo nyusahin gue lagi," kata Kevin membuat Chika terdiam.
Kenapa dia harus sakit disaat seperti ini. Chika jadi tidak enak hati apalagi saat Kevin berucap seperti itu. Rasanya Chika ingin sembuh-sembuh saja.
"Maaf Kevin, Chika nyusahin Kevin lagi. Kevin ke sekolah aja, biar Chika di rumah sendiri. Chika gapapa kok Kevin. Kevin sekolah aja, biar Chika jaga diri sendiri," tolak Chika dengan nada lemah.
"Gimana gue mau sekolah lo aja gini, sok-sok bisa jaga diri lagi. Yang ada nanti bunda marah sama gue karna anak perempuannya sakit," singgung Kevin sinis.
Chika menggigit bibir bawahnya gugup. Kata-kata Kevin terlalu menusuk baginya. Tapi semua itu memang benar, Chika tidak akan bisa menjaga dirinya sendiri.
"Maaf ya Kevin, Chika nyusahin lagi. Dan makasih juga Kevin mau peduli sama Chika, tapi Chika janji gak bakal nyusahin Kevin lagi." Chika mencoba terlihat kiat mengatakan itu.
Kevin berbalik badan dan menatap Chika dengan kesal. "Gue peduli karna terpaksa. Dan percuma lo janji, tadi malam lo udah janji juga dan lo masih nyusahin gue." Kevin melipat kedua tangannya di depan dada.
"Iya Kevin, maafin Chika. Chika juga gak mau nyusahin Kevin kok. Chika gak bermaksud," balas Chika dengan suara yang sangat kecil.
Kevin tak mempedulikan apa yang Chika katakan. Ia berjalan ke dapur dan mengambil bubur yang sudah dia beli dari subuh tadi. Untung ada yang menjual dan Kevin mencarinya tidak terlalu lama tapi tetap saja susah.
Kevin meletakkan bubur bersama air hangat di atas meja samping Chika. "Ni makan, biar gak nyusahin lagi."
Chika menghembuskan nafas gusar. Kenapa setiap kali Kevin berbicara padanya harus ada kata nyusahin? Dan hal itu sangat membuat Chika tertohok. Apa memang Chika benar-benar menyusahkan Kevin?
"Iya Kevin, makasih ya. Dan maaf." Chika turun dari sofa dan duduk di depan meja itu lalu memakan bubur itu.
Sebenarnya Chika makan tidak ada rasanya , tapi dia harus menghargai apa yang sudah Kevin belikan dengan susah payah. Dia memaksakan makan dan mendorongnya dengan air putih. Bukannya malah cepat Chika malah terbatuk jadinya.
Uhuk uhuk
Kevin menoleh pada Chika. Cewek itu meminum air hangat itu hingga tandas dan ada beberapa bekas batuk Chika di atas meja.
"Jorok banget lo makan anjir." Kevin mengambil tisu yang ada di meja TV dan memberikannya pada Chika.
"Lo bersihin tu, jangan nyusahin lagi." Chika memgambil tisu itu lalu membersihkan meja itu dengan pelan.
Chika melirik Kevin dengan ujung matanya, cowok itu sibuk dengan HPnya sambil senyum-senyum sendiri, sepertinya dia sedang chatan dengan Prilla.
Tak mau menyusahkan Kevin lagi. Chika berdiri lalu memegang mangkuknya yang sudah habis itu ingin meletakkannya ke dapur.
"Mau ke mana lo?" tanya Kevin.
"Mau letakin ini." Chika mengangkat sedikit mangkuk dan gelas yang ia pegang.
"Biar gue aja, kalau lo pinggsan waktu letakin itu nanti kan jadi nyu-"
"Nyusahin ya Kevin. Chika tau Chika nyusahin. Kenapa sih Kevin selalu bilang itu? Kenapa sih Kevin gak pernah baik lagi sama Chika. Kenapa harus kesal gitu ngomong sama Chika?" tanya Chika yang sudah tidak tahan lagi dengan semuanya.
"Karno lo emang nyusahin!" balas Kevin dengan nada kesal. Selalu saja kesal jika berbicara dengan Chika.
"Chika tau Chika nyusahin Kevin terus. Dari dulu sampai sekarang Chika masih juga bergantung sama Kevin, masih juga ngandelin Kevin. Tapi Chika juga gak mau selalu nyusahin Kevin. Bahkan Chika mau hidup sendiri tapi gak bisa Kevin," ujar Chika dengan tangisan yang ia tahan.
"Bilang sama Chika, Kevin. Gimana cara Chika biar gak nyusahin Kevin lagi. Dan gimana cara Chika biar Kevin gak kayak gini lagi? Apa perlu Chika juga suka sama Kevin?" lanjut Chika meletakkan mangkok yang ia pegang tadi.
"Percuma lo suka sama gue, gue gak suka sama lo." Kevin membalas dengan santai.
"Iya Kevin, bahkan Kevin udah punya pacar sekarang. Terus gimana Kevin? Gimana cara Chika perbaiki semua ini? Tolong kasih tau Chika, Chika gak suka kita terus-terusan gini." Chika menyatukan kedua tangannya di depan dada.
"Gue rasa gak ada."
Chika menghembuskan nafas panjang. "Kalau memang gak ada, Chika minta maaf sama semua yang Chika lakuin ke Kevin. Tentang semua keegoisan Chika, tentang sifat Chika yang terus-terusan maksa Kevin, dan makasih buat waktu Kevin yang terbuang sia-sia karna permintaan Chika yang banyak maunya. Makasih juga buat semua perhatian Kevin sama Chika dulu sampai sekarang. Chika sayang Kevin."
B R A L E N S
hai hai haiii
gimana kabarnya niiii
semangat terus yang kaliannnn
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalmafollow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander@rajaallaver
@biancakejora@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclaristaini chika
KAMU SEDANG MEMBACA
BRALENS [COMPLETED]
Novela Juvenil(PART MASIH LENGKAP) Ini kisah Chika, cewek pencinta segala hal yang berkaitan dengan warna biru. Suka berteriak keras, ketawanya besar yang pastinya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang yang mendengarnya. Ini juga kisah Kevin, cowok hum...