hai hai haii
bralens kembali lagi niiii
panggil aku kabos yaaa
selamat membacaaa
B R A L E N S
"Aduh aduh aduhhh, udah pacaran nieee," ledek Baby saat Chika masuk ke kelasnya. Chika mencibirkan bibirnya lalu duduk di tempatnya.
"Biasa aja," balas Chika seraya mengeluarkan bubu dari dalam tasnya.
"Masa iya sih biasa aja? Gak yakin gue," goda Beby lagi. Entah kenapa cewek itu aneh hari ini, biasanya dia mana pernah kepo, bahkan dia tidak peduli.
"Nasya sama Amora mana, Beb?" tanya Chika yang tidak melihat adanya Nasya dan Amora di sana.
"Oh tadi Galvin sama Aiger manggil jadi ya pergi, emang kenapa? Mau minta PR?" tanya Beby lalu kembali fokus pada novelnya.
"Engga, cuma nanya, PR gue udah siap kok," balas Chika dengan semangat. Merasakan ada yang aneh, Beby langsung menoleh ke arahnya.
"PR lo udah siap? Tumben." Terdengar nada ejekan dari kalimat Beby itu.
Biasanya Chika mana pernah ngerjain tugas. Pasti ada apa-apanya ni. Atau biasanya Kevin yang mengerjakan tugasnya.
"PR lo dikerjain Kevin?" tanya Beby dengan tatapan banyak pertanyaan. Chika menggeleng.
"Enak aja, gue kerjain sendiri ya. Tapi Kevin ngajarin," ucapnya membuat Beby mengangguk dengan senyuman.
"Oh, udah semangat belajar ya sekarang karna Kevin." Chika tersenyum saja menjawabnya.
Tapi malam Kevin mengajaknya belajar. Memang Kevin itu membawa pengaruh positif untuk Chika dan Chika juga tidak menolak ataupun mengeluh lagi, dia sangat semangat berlajarnya.
"Hai Beby." Suara itu lagi kembali Beby dengar, siapa lagi kalau bukan Deren. Deren masuk ke kelas 11 IPA 4 dengan Kevin dan Charles di belakangnya.
"Beby sayang, ayo balikan." Kata itu yang selalu Deren katakan pada Beby saat melihatnya.
"Gue bilamg enggak akan pernah," balas Beby ingin beranjak dari duduknya tapi Deren menghalanginya dengan memeluk Beby dari belakang.
"Deren lepasin Deren," pinta Beby tapi Deren tak juga melepaskan pelukannya.
"Deren lo apa-apaan sih, lepasin gue," ujar Beby lagi tapi Deren tak juga melepaskannya. Entah mendengar atau tidak tapi yang pasti Beby sangat kesal dengan cowok itu.
"Hai Chika," sapa Kevin lalu duduk di sebelah Chika. Chika membalas Kevin dengan senyuman juga.
"Hai juga Kevin," sapanya merasa malu-malu.
"Nanti kita jalan-jalan yok, atau makan-makan," ajak Kevin membuat Chika mengangguk cepat.
Kalau masalah makan Chika nomor satu. Dia tidak akan melewatkan hal itu apalagi Kevin yang membawanya. Chika tambah senang saja jadinya.
"Ayo dong, Chika mauuu Kevinnn," balas Chika dengan sangat histeris seperti seorang anak kecil yang ingin diajak jalan.
"Beli coklat juga," lanjut Kevin membuat mata Chika tambah berbinar. Kevin tau aja apa yang dia sukai. Chika jadi sangat senang dibuatnya.
"Mau banget Keviiin." Kevin terkekeh melihat betapa lucunya pacarnya ini. Kevin jadi pingin langsung nikahin Chika secepatnya, jadi gemes.
"Bunda kapan pulangnya Kevin?" tanya Chika membuat Kevin berfikir sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRALENS [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini kisah Chika, cewek pencinta segala hal yang berkaitan dengan warna biru. Suka berteriak keras, ketawanya besar yang pastinya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang yang mendengarnya. Ini juga kisah Kevin, cowok hum...