hai hai haiii
bertemu lagi dengan bralens
panggil aku kabos
selamat membacaaaa
B R A L E N S
Chika dan Kevin sudah rapi dengan pakaian mereka. Pakaian berwarna maroon dengan tema maroon untuk acara keluarga besar mereka hari ini.
Setiap dua bulan sekali keluarga Bunda Kevin melaksanakan acara keluarga sekedar bercengkrama dan berbagi cerita.
Bertemu dengan keponakan, anak, sepupu, orang tua dan saudara-saudara kandung yang kadang jarang bertemu. Dengan acara itu mereka jadi bisa saling mengenal dan menjaga.
Keadaan di rumah besar milik mamanya Hara itu sudah terlihat ramai, tapi belum semua datang. Ibu-ibu sudah pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan dan bapak-bapak sedang meminum kopi saat ini.
Kevin dan Chika bergandengan ke dalam rumah bernuansa emas kecoklatan itu. Mereka berniat menemui nenek dan kakek yang masih berada di kamar mereka terlebih dahulu.
Chika melangkahkan kakinya pelan ke dalam kamar neneknya. "Nenek," sapa Chika dengan senyuman.
Dia langsung menghamburkan pelukan pada neneknya itu. Dan Kevin juga berjalan ke tempat kekeknya.
"Kalau acara ini gak ada kalian jarang ya jenguk kakek sama nenek," sindir Farah—Nenek Chika dan Kevin— dengan kekehan candaan.
"Maap ya nek, soalnya sekolahnya udah padat banget jadwalnya," balas Chika masih memeluk neneknya.
Chika dan Farah itu sangat dekat sekali. Dulu setelah mama Chika meninggal malahan Farah mau menjaga Chika, tapi Hara mengatakan tidak usah karna Farah juga sudah tua.
Tapi meskipun sudah tua dan memiliki banyak cucu, muka Farah masih awet muda. Begitu juga dengan Adit—kakek Chika dan Kevin—, dia juga terlihat awet muda.
"Ayo duduk dulu kalian. Sini duduk samping kakek." Kakek menyuruh Kevin dan Chika untuk duduk di sampingnya.
"Kamu jangan maruk, aku mau satu, masa kamu ambil semua," komen Farah membuat Chika dan Kevin tertawa.
Meskipun diusia yang sudah tua, tapi Farah dan Adit itu masih seperti anak remaja. Suara Farah itu sangat lucu di telingat Chika.
Farah menarik Chika untuk duduk di sampingnya. Ia mengelus rambut Chika dengan lembut. Chika lalu kembali memeluk neneknya itu.
"Kek, Kevin mau bicara sesuatu sama Kakek. Tapi kakek jangan marah ya," ujar Kevin mulai serius.
"Kamu bilang dulu baru kakek bisa nentuin kakek marah atau enggak," balas Adit.
Kevin lalu menatap Chika yang mengangguk mengiyakan, entah kenapa jika berbicara dengan Farhan lebih menegangkan dari pada pada bicara pada Adit.
"Kek, Kevim suka sama Chika, Chika juga suka sama Kevin. Kami udah pacaran Kek, apa kakek bolehin hubungan kami tetap berlanjut?" tanya Kevin membuat Adit dan Farah saling pandang.
Adit lalu tertawa. "Kenapa enggak? Terserah kalian, itu mah hak kalian suka sama siapapun, kakek gak bisa larang. Kecuali kalian suka sama kakek, nenek, oom, tante atau saudara kandung kalian itu yang gak boleh."
Medengar itu Kevin san Chika jadi tersenyum, ternyata sangat mudah meminta izin dengan Adit. Makanya kemarin Kevin tidak takut juga harus mengatakannya pada Adit.
"Kevin kira kakek bakalan marah." Adit menggeleng cepat.
"Gak akan, perasaan kan perasaan kalian, kakek gak mau jadi kakek yang jahat. Kakek kan orang baik," puji Adit pada dirinya sendiri membuat Farah menciburkan bibirnya.
"Iyalah kamu baik, kalau kamu baik kamu bakalan bolehin aku selingkuh," canda Farah membuat Kevin dan Chika tertawa.
"Baiknya gak gitu juga sayang. Kamu ini." Adit membawa Farah ke dalam dekapannya dan mengelus kepala Farah sayang.
"Nenek bisa aja, masa mau selingkuh dari kakek yang baik. Gak patut dicontoh nenek," kata Chika dengan tawa.
"Nenek juga gak bakalan mau selingkuh dari kakek kamu kok." Farah memeluk Adit dari samping.
Chika ingin sekali memiliki hubungan yang seperti itu dengan suaminya besok. Sangat romantis dan pasti hidupnya bakalan bahagia.
"Kami turun dulu ya Kek, gak mau ganggu kakek sama nenek." Kevin menarik tangan Chika untuk keluar dari kamar itu, mereka berjalan ke taman rumah itu dan duduk bersama saudara mereka yang lain.
"Gimana kabar lo bro?" tanya Robert saat melihat Kevin dan Chika datang menghampiri mereka.
"Baik, kalau lo?" tanya Kevin pada Robert balik.
"Baik dong."
Chika duduk di samping Kevin karna Kevin yang menyuruhnya. Saudara mereka lalu memandang mereka dengan tampang heran.
"Kalian?"
"Kami udah jadian," ujar Kevin melirik Chika dengan senyuman dan dibalas Chika juga dengan senyuman.
"Tapi nenek, kakek, ayah, bunda kalian bolehin?" tanya salah satu cowok yang duduk di samping Robert.
"Udah aman, udah diizinin."
"Asik keren ni, boleh lah PJnya tu," goda cowok bermata abu-abu dengan rambut yang sedikit panjang itu.
"Enak gak pacaran satu rumah kayak kalian? Gue pengen coba tapi sama siapa ya?" tanya cewek yang ada di sebelah Robert, cewek itu adalah kembaran Robert yang bedanya hanya lima menit.
"Ya gitu lah. Biasa aja sih," balas Kevin lalu mengambil minuman yang ada di depannya.
"Enak banget ya kalian, gak perlu dapat restu lagi, udah lancar aja langsung nikah juga bisa," kata Robert dengan santai. Kakinya ia naikkan ke atas pahanya yang satu lagi.
"Iya, nikahin sekarang juga bisa ya gak Vin?" timpal cewek lain yang duduk di belakang Robert. Dia tadi fokus dengan HPnya tapi tetap mendengar apa yang mereka katakan.
"Ayo langsung ke KUA sayang," ajak Kevin membuat Chika melototkan matanya sempurna dengan senyum malu-malu.
B R A L E N S
hai hai haiii
gimana kabarnya niii
gimana part iniiii
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalmafollow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander@rajaallaver
@biancakejora@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclaristaini galvin
KAMU SEDANG MEMBACA
BRALENS [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini kisah Chika, cewek pencinta segala hal yang berkaitan dengan warna biru. Suka berteriak keras, ketawanya besar yang pastinya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang yang mendengarnya. Ini juga kisah Kevin, cowok hum...