hai hai haiii
brales kembali lagi niiii
panggil aku kabos yaaa
selamat membacaaa
B R A L E N S
"Kevin," panggil Chika saat tak melihat Kevin di sebelahnya.
"Kevin, Kevin di mana?" tanya Chika dengan suara yang lemah. Ia melihat badannya yang sudah berantakan, ia kembali teringat kejadian tadi malam.
"Ayo sarapan dulu." Kevin masuk membawakan bubur ke dalam kamar Chika. Ia meletakkan nampan iu di nakas lalu duduk di samping Chika.
"Ayo makan," ujar Kevin saat Chika tak juga membuka mulutnya. Cewek itu menggeleng lemah.
"Gak mau makan Kevin," tolaknya dengan lemah.
"Chika, lo harus makan. Biar ada semangat kayak biasanya. Ayo makan," paksa Kevin lagi.
"Gak mau, gak selera makan," tolak Chika lagi menjauhkan sendok itu lalu menutup mulutnya.
"Apa yang bisa gue lakuin biar lo makan?" tanya Kevin membuat Chika menoleh padanya lalu menggeleng lemah.
"Gak ada," balasnya singkat.
Kevin berfikir sebentar. Ia lalu meletakkan bubur yang ia pengang tadi di atas nakas dan merapikan rambut Chika yang berantakan.
"Kita ke sekolah bareng lagi?" tanya Kevin dengan senyuman. Mata Chika berbinar mendengar itu.
"Beneran?" tanya Chika membuat Kevin mengangguk dengan semangat.
Senyuman Chika perlahan pudar. "Tapi Prilla gimana? Nanti dia gak bolehin," ujarnya dengan lemah.
Dia selalu saja memikirkan Prilla dan Kevin yang selalu bersama. Moodnya jadi turun jika mengingat itu. Kevin memasang senyum menggodanya.
"Kenapa hm? Cemburu ya?" goda Kevin menaik-naikkan alisnya. Sifat Kevin sudah kembali seperti dulu lagi.
Chika jadi tersenyum malu mendengarnya. "Iya cemburu, tapi jangan diejek juga," ujar Chika dengan cepat.
"Lo udah su-"
"Chika gak tau kapan perasaan ini timbul Kevin, tapi setiap kali lihat Kevin sama Prilla dekat-dekat gitu Chika gak suka. Mau nangis rasanya," curhat Chika membuat Kevin tersenyum.
"Gak sama kayak Chika lihat Alza sama cewek lain. Rasa cemburunya beda, ke Kevin lebih besar. Tapi Chika juga sadar diri kok, Chika gak mau jadi perusak hubungan orang," ungkap Chika lagi.
Sekarang pembicaraannya dengan Kevin tidak memakai lo-gue lagi, tapi menggunakan nama Chika-Kevin. Entah mengapa Kevin jadi senang mendengarnya.
"Asek-asek, rencana berhasil." Charles, Aiger, Deren, Galvin dan Prilla muncul dan masuk ke kamar Chika.
Chika jadi gelagapan sendiri ternyata mereka mendengar semuanya. "Ngapain kalin di sini?" tanya Chika seperti tidak terima mereka di kamarnya.
"Ya bantuin lo tadi malam lah, sekalian mau ngucapin selamat," ujar Charles dengan semangat.
"Maksudnya gimana?" tanya Chika bingung.
"Sebenarnya Kevin itu gak marah sama lo Ka. Waktu dia sakit dia minta tolong sama kami buat jauh dari lo tapi kami bilang jangan. Terus dia minta tolong cariin cara buat sikap lo itu berubah, jadi lebih baik dan mentingin orang lain," jelas Deren seraya duduk di sofa dekat balkon.
"Dan Aiger suruh buat sifat Kevin ke lo itu diubah lebih keras dan Kevin pura-pura lebih dekat ke Prilla biar lo juga ngerasain kalau sebenarnya lo itu suka sama Kevin, biar hati gengsi lo itu hilang," lanjut Charles pada Chika.
Chika mencerna setiap perkataan mereka semua. Entah rencana apa ini Chika tidak mengerti mengapa mereka bisa membuat rencana ini.
"Dan sebenarnya Prilla sama Kevin itu gak beneran pacaran, mereka cuma akting dan aktingnya juga cuma di depan lo doang. Terus sebenarnya Kevin itu gak tega juga marahin lo Ka, tapi Aiger ajarin dia biar bisa marah dan gak tegaan jadi makanya menjiwai," sambung Deren lagi dengan semangat.
"Jadi semua ini rencana kalian?" tanya Chika.
"Iya Ka, tapi yang tadi malam bukan kami Ka, mungkin dia dengar kami rencana mau ke markas karna dia juga sekelas kan sama kami. Jadi dia buat rencana gitu kayaknya. Tapi untung aja udah dipenjara tu bajingan," balas Aiger dengan kesal.
"Gue cuma mau sikap lo berubah Ka, dan lo bisa mengerti apa itu arti kata makasih dan minta maaf," ujar Kevin pada Chika.
"Maafin gue ya semuanya. Kalau gue ada salah sama kalian gue minta maaf. Gue janji gak akan jahat-jahat lagi. Ntar kalau kalian lihat gue masih jahat, masih egois, masih gak mau ngalah ingatin aja gue ya." Mereka semua tersenyum sambil mengangguk.
"Chika, maafin gue juga buat lo sakit hati. Gue gak bermaksud," ujar Prilla duduk di sebelah Chika.
"Iya gapapa, gue juga minta maaf udah iri dan agak dongkol sama lo," pinta Chika terkekeh.
"Lo gapapa kan tadi malam?" Mendengar pertanyaan itu Chika jadi teringat soal tadi malam. Dia terdiam di tempat.
"Eh maaf Ka, maaf buat lo ingat lagi, gue gak bermaksud. Boleh peluk?" tanya Prilla dan Chika mengangguk. Mereka saling berpelukan dengan senyuman manis.
"Chika," panggil Kevin membuat Chika menoleh padanya.
"Lo mau jadi pacar gue?" tanya Kevin. Sungguh Kevin sangat ngegas. Baru aja baikan udah langsung minta pacaran.
"Dia takut lo diambil Alza Ka," timpal Charles berniat meyakinkan Chika.
Chika menoleh pada Kevin yang sedang tersenyum. "Tapi gimana bunda sama ayah?" tanya Chika.
"Nanti kita bilang sama mereka ya, mereka gak akan larang." Chika mengangguk dengan senyuman.
"Iya, Chika mau jadi pacar Kevin."
B R A L E N S
hai hai haiii
gimana kabarnya niii
gimana juga part iniiii
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalmafollow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander@rajaallaver
@biancakejora@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclaristaini kevin
KAMU SEDANG MEMBACA
BRALENS [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini kisah Chika, cewek pencinta segala hal yang berkaitan dengan warna biru. Suka berteriak keras, ketawanya besar yang pastinya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang yang mendengarnya. Ini juga kisah Kevin, cowok hum...