hi hiiiii
panggil aku kabos yaaaa
absen dulu pakai buah kesukaan kalian dehhh
selamat membacaaa
-B R A L E N S-
"Chikaaaa yuhuuuu," panggil Nasya yang sudah berada di depan pintu rumah Chika bersama Beby dan Amora.
Chika dengan cepat berjalan dari kamarnya ke bawah menggunakan baju kaus dan celana jeans polos.
"Masuk aja, anggap rumah sendiri," ujar Nasya padahal Chika belum sampai di pintu untuk menyambut mereka.
Chika membulatkan matanya. "Kalau tau gitu bagus gue gak usah turun tadi, masuk sendiri aja," keluh Chika mendudukkan pantatnya di sofa.
"Yaudah ngapain lo turun, makanya di atas aja biar kami yang kesana," balas Nasya lalu mendudukkan juga pantatnya di samping Chika.
Beby menatap ke sekitar lalu melirik pada Chika sekilas, cewek itu sedang tersenyum menatapnya dengan senyuman yang sangat mengerikan di mata Beby.
"Lo ngapa." Beby melempar bantar sofa yang ada di dekatmya ke muka Chika. Chika langsung mengadu kesakitan mendapat lemparan bantal itu.
"Gak ada, lagi pingin senyum aja. Kan gak masalah gue senyum, orang guenya mau nambah pahala juga, salah emang?" jawab Chika asal dengan bertanya. Beby memutar bola matanya malas mendengar jawaban Chika.
"Gak salah, tapi ngeri anjir, kaya kesurupan tiba-tiba senyum sampe mata lo mau keluar gitu lihat guenya," kata Beby. Ia menyandarkan punggungnya ke sofa lalu kembali menatap ke sekitar.
"Bunda lo mana Ka?" tanya Beby.
"Oh Bunda lagi ke pasar," balas Chika sejujurmya.
Hara sedang ke pasar jam jam segini, setiap hari Hara pergi ke pasar naik angkot. Padahal ada mobil, tapi kata Hara gak usah, kan cuma ke pasar ngapain pakai kendaraan bagus.
Beby mengangguk mengerti. "Kak Kevin mana?" tanya Beby.
Chika menatap Beby tak percaya dengan tatapan mengingimidasi. "Ngapain lo cari Kevin? Suka sama dia lo?" tanya Chika mengangkat punggungnya dan dengan tegap mengarahkan badannya ke Beby.
"Siapa juga yang suka sama dia, gue cuma nanya doang. Lo sendiri di rumah?" tanya Beby lagi.
Tidak biasanya Beby terlalu suka bertanya seperti ini, biasanya yang kepoan itu kan Amora kenapa sekarang malah Beby. Malahan sekarang Amora yang duduk tenang seperti Beby biasanya. Aneh, tidak bisanya.
Chika menunjuk Beby dan Amora bergantian dengan muka yang heran. "Kalian tukaran wujud ya?"
Beby melotot sempurna. "Apaan sih lo, gak jelas banget."
"Aneh banget, gak biasanya lo nanya-nanya gini Beb, biasanya lo diam-diam aja. Amira biasanya yang banyak nanya, tapi sekarang kok Amora diam-diam aja. Kalian tukaran raga kan?" tanya Chika lagi masih dengan tatapan bertanya dan heran.
"ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUUUR." Suara besar dari pintu membuat Nasya, Amora dan Beby juga Chika menoleh ke pintu.
Charles dengan baju berantakan dan rambut acak-acakannya sudah masuk dengan santai ke rumah Chika.
"Anjir, di bilang ahli kubur dong," balas Deren yang ada di belakangnya.
"Tapi emang iya sih," lanjut Deren lagi lalu masuk ke rumah Chika.
Pemandangan yang indah di depannya membuat mata Deren berbinar. "Ada bidadari anjir, bidadari gue bukan ahli kubur, dia ahli pemilik hati gue," ralat Deren memusatkan perhatiannya pada Beby.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRALENS [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini kisah Chika, cewek pencinta segala hal yang berkaitan dengan warna biru. Suka berteriak keras, ketawanya besar yang pastinya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang yang mendengarnya. Ini juga kisah Kevin, cowok hum...