35. BRALENS🇻🇦

212 84 103
                                    

hai hai haii

bralens kembali lagiiii

panggil aku kabooos

selamat membaca

B R A L E N S

Charles sedang duduk sambil meletakkan kakinya di atas meja Deren, jarinya sedikit masuk ke dalam lobang hidungnya, seperti sedang mengupil namun ternyata tidak, dia hanya menggaruk dalam hidungnya yang terasa gatal.

"Wai pantes cewek gamau sama lo, lo aja ngupil sembarang tempat njir," komen Deren menyenggol kasal pergelangan tangan Charles, hal itu membuat jari Charles lebih dalam lagi masuk ke lubang hidungnya.

"Weh hidung gue luka nanti, jelas-jelas kuku gue panjang ni. Lo jangan fitnah deh Ren, idung gue gatel anjir, serasa ada yang masuk, tapi gak bisa gue keluarkan, lo bisa gak keluarkan? Ni Ren tolongin gue Ren," balas Charles sambil mendekatkan batang hidungnya kepada Deren.

"Apaan si lo Les! Paling itu hantu yang masuk ke idung lo, kan katanya hantu suka sama tempat yang jorok, idung lo kan jorok Les, badan lo juga jorok," saut Kevin membuat tampang longor Charles keluar, dia hanya percaya saja hantu sedang masuk di hidungnya. Cowok itu masih saja mencongkel lobang hidungnya.

"Deh anjir gatel kali idung gue, Ger coba lo cek idung gue, kan mata lo tajam," ucap Charles lalu mendekatkan wajahnya ke arah Aiger yang sedang fokos ke arah HPnya.

Pletak

Dengan cepat Aiger menjitak wajah Charles yang bodoh itu, Charles langsung mengusap wajah yang katanya tampan itu. "Woi Ger, wajah gue yang tampan ni rusak nanti," kata Charles tapi tangannya masih saja mengcongkel hidung miliknya.

"Sini Les, biar gue cek, kasian gue sama lo Les," tawar Deren berbaik hati untuk mengecek keadaan lubang hidung Charles. Dengan cepat Charles mendekatkan hidungnya ke arah Deren.

Namun saat Deren mendekatkan wajahnya ke arah Charles, ingus Charles tiba-tiba keluar karena ternyata hidung cowok itu gatal karena ingin bersin. Dan dia bersin saat Deren ada di dekat wajahnya utnuk mendecek keadaan hidung Charles.

"WOI CHARLES, ANJIR MUKA GUE KENA INGUS LO, MALAH WARNA INGUS LO IJO LAGI," teriak Deren yang langsung mengambil tisu yang ada di maja Santi. Murid perempuan yang paling garang di kelas itu, memiliki banyak tissu tapi tak ingin berbagi tissu karena dia pelit.

"WOI DAREN TISU GUE," teriak Santi berdiri dari duduknya di lantai tadi untuk bergibah, dia mengambil kotak tisu yang masih penuh tadi namun berkurang karena tisu itu Deren ambil terlalu banyak.

"Bagi dikit doang San, wajah gue berkuman ni, ntar gue ganti pake duit Charles," balas Deren sambil mengelap wajahnya menggunakan tisu yang tersisa di tangannya.

"Woi tisu gue ganti woi! Mahal ni gue beli tisu, ini tisu yang paling terlembut yang pernah ada, GANTI WOI atau gue kaduin lo ke Bu Rani karena mencuri barang orang," ujar Santi membuat Deren ketakutan dia langsung mengambil dompet Galvin dan kembali mendekat ke Santi.

"Berapa harga tisu lo? Biar gue itung dulu, gue ambilnya cuma 20 lembar ya, coba sebutin berapa lembar isi tisu lo," kata Daren sambil melihat isi dompet Galvin yang banyak itu.

"Harga tisu gue 50 ribu, satu kotak isi tisu gue 100, terus mau apa lo tanya-tanya?" balas Santi sedikit meredakan amarahnya. Deren langsung meletakkan angka itu ke kalkulator ponselnya.

"Ni gue ganti, 10 ribu, itu bener-bener pas ya, kan 50 ribu bagi 100 sama dengan 500 perak, terus 500 perak kali 20 sama dengan 10 ribu," balas Deren mamberikan selembar uang 10 ribu kepada Santi, lalu cowok itu mangambil lagi selambar uang 50 ribu dari dompet Galvin untuk dirinya dan dia kembalikan lagi dompet itu pada pemiliknya.

Tentu saja Charles melihat Deren mengambil uang Galvin, itu tidak apa-apa bagi Galvin, tapi bagi Charles tidak boleh, jika memang boleh, dia juga harus mendapatkan uang itu.

"Galvin, uang lo diambil Deren woi, gue masa gak ada dikasih duit juga," komen Charles mengadu kepada Galvin seperti anak yang sedang mengadu ke bapaknya saja. Galvin tentu saja tidak mempermasalahkan itu karena itu tidak penting.

Saat Deren ingin meletakkan dompet itu di meja Galvin, namun dompet itu diambil langsung oleh Galvin lalu menyimpannya. Padahal Charles ingin juga mangambil uang Galvin, tapi tak bisa.

"Gal minta juga lah gue, nanti gue gak bisa jajan di kantin," kata Charles memohon tapi Galvin juga tak mau memberikan uangnya.

"Biar gue traktir lo nanti Les, duit gue kan banyak ni, kasian pula gue liat lo, kere banget," saut Deren memperlihatkan uang yang tadinya dia ambil dari dompet Galvin dengan mata berbinar dan sangat senang.

"Memang salah satu rakyat jelata lo. Bisa-bisanya maling uang orang," protes Kevin. Sebenarnya dia juga ingin uang itu, tapi karna gengsinya yang terlalu tinggi dia mengurungkan niatnya.

"Eh mulut lo seenaknya aja ya Vin. Kalau mau bilang, jangan menghina. Gue tau niat busuk lo," balas Deren tidak terima sambil menepuk meja yang ada di sebelahnya dengan kuat.

"Ya santai bang, jan ngegas, jan ngamuk. Tau aja lo apa mau gue." Kevin menyengir kuda dan mendapat pelototan maut dari Deren.

"Bilang-bilang gue rakyat jelata. Lo lebih ya, udah minta sok-soan hina lagi."

"Eh gue rakyat jelata yang berkelas ya, gak kayak lo yang langsung maling."

B R A L E N S

hai hai haiii

gimana kabarnya niii

gimana part iniiii

follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalma

follow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander

@rajaallaver
@biancakejora

@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca

@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela

@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa

@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam

@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara

@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng

@kenziearkanaaa

@aryaaalvaroo
@gladysclarista

ini charles

ini charles

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRALENS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang