29. BRALENS🇬🇭

212 96 113
                                    

hai hai haiii

bralens kembali lagi membawa ceritaaaa

panggil aku kabos yaaa

selamat membacaaa

B R A L E N S

Chika berjalan pelan menuju kamar Kevin. Prilla sudah pulang ke rumahnya karna hari juga sudah malam, dari pagi cewek itu di sini karna Kevin yang memintanya.

Hari ini Chika belum sempat bertemu dengan Kevin, dia hanya tidak ingin iri melihat kedekatan Prilla dengan Kevin yang sangat menyakitkan hatinya itu.

"Kevin," panggil Chika tapi tak ada jawaban dari orang yang ada di dalam.

Perlahan Chika membuka pintu kamar Kevin dan ternyata cowok itu sudah tertidur dengan tenang di kasurnya.

Chika mengulum senyumannya. Ia berjalan menghampiri Kevin dan duduk di samping Kevin. Ia menjulurkan tangannya ke rambut Kevin dan mengelus rambut itu dengan lembut.

"Kangen Kevin," ujarnya dengan suara lemah. Senyumannya masih menghiasi wajah cantiknya.

"Kevin cepat sembuh ya, biar kita bisa sekolah bareng lagi. Chika kangen naik motor sama Kevin," katanya lagi tapi tidak mengelus rambut Kevin, melainkan pipi Kevin.

"Kayaknya Kevin bahagia banget ya sama Prilla. Kevin bahkan lupain Chika karna Prilla. Chika gak tau Kevin, Chika iri aja Kevin dekat dan ramah sama Prilla," lanjut Chika melihat muka Kevin, cowok itu masih tidur pulas.

"Padahal Chika mau dekat juga sama Kevin. Chika mau juga bisa suapin Kevin. Chika mau juga jaga Kevin sampai Kevin tidur kayak sekarang." Chika membenarkan duduknya dan menutup matanya.

Kenapa melihat Kevin tidur tenang seperti ini rasanya sangat sakit. Sudah sebulan hubungan mereka tidak pernah baik lagi seperti dulu.

"Kevin benar-benar benci sama Chika ya? Kevin benar-benar udah lupain Chika ya? Kevin bahkan gak pernah lagi senyum sama Chika," ujar Chika yang pasti gak ada yang membalas karna Kevin sedang tertidur.

"Apa Kevin gak suka lagi sama Chika?" tanya Chika. Entah siapa yang menjawabnya bertanya seperti itu.

"Padahal Chika baru mau coba suka sama Kevin loh Kevin," sambung Chika lagi dengan semangat.

"Tapi kalau gini gapapa Kevin, Kevin udah gak sakit hati lagi karna Chika. Udah gak akan kesal lagi sama Chika."

"Tapi yang gak Chika mau itu Kevin menjauh dari Chika. Kevin gak mau senyum sama Chika. Kevin gak mau Chika pegang meski sedikit aja." Isakan Chika terdengar di ruangan itu.

"Kevin boleh marah sama Chika, boleh bentak tapi jangan jauhi Chika Kevin, Chika gak kuat," pinta Chika berharap Kevin mendengarnya.

Ingin mengucapkan secara langsung tapi dia takut Kevin akan marah. Gimana Chika mau dekat dan bicara sama Kevin kalau Kevin aja selalu menghindar.

Chika memajukan wajahnya dan mengecup kening Kevin dengan sayang hingga air matanya jatuh tepat di mata Kevin.

Kevin merasa terganggu dengan tidurnya itu langsung membuka matanya dan melihat Chika sedang menciumnya.

Kevin langsung mendorong Chika dan menjauhi cewek itu. "Lo apa-apaan sih anjing!" seru Kevin. Chika jadi takut mendengar Kevin berucap seperti itu.

"Ngapain lo cium-cium gue. Mau jadi cewek murahan lo hah?! Jaga diri lo, jaga kehormatan lo. Walaupun kita udah lama dekat bahkan saudara, tapi gak menutup kemungkinan gue bisa lakuin hal yang enggak-enggak sama lo, gak menjamin seratus persen gue itu gak tergoda sama lo. Apalagi kalau lo pancing goblok."

Kevin mengacak-acak rambutnya frustasi tak habis pikir dengan Chika. Chika menundukkan kepalanya takut. Isakannya terdengar jelas. "Chika kangen Kevin. Kevin jangan marah-marah."

Kevin tertawa sinis. "Lo tau? Gue gini karna lo Ka," ujar Kevin berjalan turun dari kasurnya.

"Tapi Kevin, kenapa harus kayak gini? Kenapa Kevin harus berubah gini?" tanya Chika lagi.

"Lo mau gue menjauh kan dari lo? Lo mau gue gak suka lagi kan sama lo? Ini, semuanya udah terjadi Ka, jadi lo gak perlu khawatir lagi. Bahkan gue udah gak suka lagi sama lo." Kevin memandang ke pintu dekat balkonnya dan membuka pintu itu.

"Tapi jangan gini juga Kevin."

Kevin berbalik badan dengan nafas kesal. "TERUS LO MAUNYA GIMANA?" Suara besar Kevin membuat Chika terlonjak kaget.

"Lo masih tetap egois ya Ka. Ternyata sifat lo itu gak pernah berubah ya." Chika menunduk dalam-dalam, takut melihat mata Kevin yang mengerikan itu.

"Lo kira dunia ini bisa tunduk sama lo? Lo kira semua hal yang ada di dunia ini bisa lo perintah-perintah sesuai keinginan lo?" tanya Kevin dengan nada merendahkan.

"Jangan egois Ka. Jangan mau lo sendiri aja yang menang. Gue punya hidup, dan suka-suka gue mau gimana. Ngapain lo yang ngatur hidup gue," ujar Kevin dengan amarah dan kekesalan.

"Tapi Kevin, gak gini juga. Kita udah kenal dari dulu dan bahkan gue udah anggap lo sebagai a-"

"Abang lo dan lo adek gue." Kevin terkekeh sinis memotong ucapan Chika.

"Iya gue tau itu, gak perlu diingatin gue juga tau. Tapi ingat satu hal Ka. Gue abang sepupu lo, bukan abang kandung lo." Kevin menekan kata-kata sepupu itu membuat Chika mengangkat kepalanya.

"Kevin, lo berubah Vin."

"Gue capek ya Ka. Gue capek harus selalu ada dipihak lo. Selalu ngikutin apa yang lo mau, selalu mengalah sama lo yang keras kepala. Gue udah lelah ngurus sifat lo yang egois tinggat dewa itu Ka."

Chika mararik nafas panjang. "Maafin Chika Kevin."

"Udah terlambat Ka, bahkan gue minta maaf kemarin lo gak respon kan? Udah, semua udah telat. Percuma"

"Walaupun lo perbaiki semuanya, tapi semuanya gak akan bisa semulus dulu lagi Ka."

B R A L E N S

hai hai haiii

gimana kabarnya niii

gimana part iniiii

follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalma

follow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander

@rajaallaver
@biancakejora

@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca

@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela

@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa

@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam

@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara

@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng

@kenziearkanaaa

@aryaaalvaroo
@gladysclarista

ini kevin

ini kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRALENS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang