hai hai haiii
bralen kembaliiii
panggil aku kabos yaaaa
selamat membacaaa
B R A L E N S
"Kevin, lo kok ke sini?" tanya Reskar bingung melihat Kevin yang masuk ke markas Resvagos dengan badan yang lemah dan lesu.
"Bukannya lo udah dikeluarin bunda lo dari Resvagos ya?" tamya Devam yang sangat ingin tau.
Kevin menarik nafas panjang dan menghembuskannya lalu menolehkan kepalanya pada Reskan, Devan dan Arsel yang sedang mengerubunginya.
"Bunda memang ngeluarin, tapi gue gak akan mau. Walaupun gue memang bukan anggota lagi tapi kalian semua tetap kawan-kawan gue. Dan gak masalah kan gue ke sini?" tanya Kevin dengan tenang.
"Tentu tidak kawan. Kami bakalan selalu buka pintu buat lo, gak akan usir lo juga lah," balas Arsel dengan semangat.
"Ngomong-ngomong Charles mana? Kok gak ada?" tanyanya mencelongo ke arah pintu tapi tak ada yang masuk.
"Gue sendiri ke sini. Kalau mau lo telfon aja dia, bilang kita pesta di sini. Ini uangnya." Kevin mengeluarkan uang dari sakunya dan meletakkannya di atas meja.
Arsel tersenyum senang melihat lima lembar uang merah itu. "Yes makan gratis yes," ujarnya dengan semangat.
"Lo yang beli Ar," ujar Kevin pada Arsel dan langsung mendapat anggukan semangat dari cowok itu.
Siapa yang tidak senang mendapat makanan gratis seperti itu, apalagi uanganya yang banyak dan pasti sangat puas karna orang yang ada di markas juga tidak banyak.
"Kok sepi sih? Yang lain mana ni?" tanya Kevin mengedarkan pandangan ke arah lain tapi markas itu memang sepi, hanya ada beberapa orang di sana.
"Pada malam minggu lah, lo kayak gak tau aja malam mingguan," jawab Reskar merasa kesal. Mungkin karna dia jomblo dan dia tidak bisa malam mingguan dengan pacarnya.
"Aduh-aduh, Reskar kesal niii, yaudah kamu sama aku aja malam mingguannya yok sayang. Ke mana kita?" Arsel menggandeng tangan Reskar possesive membuat Devan dan Kevin yang mendengar menjadi jijik.
"Astaga, udah kelewatan jomblonya, jangan homo juga lah goblok. Mending jomblo dari pada harus homo," komen Devan menjitak kepala Arsel agar cowok itu sadar.
"Kenapa lo yang sewot? Reskar aja gak komen malah lo yang sibuk," ucap Arsel tak terima dengan apa yang Dvan katakan.
"Gue masih demen cewek kali, sana lo. Jijik tau gak!" seru Reskar menghempaskan tangan Arsel kasar.
"Ih yaudah deh, gue sama Charles aja ntar, sekalian beli makanannya." Arsel berdiri lalu mengambil kunci motor, sebelum itu dia sudah menelfon Chalres dulu tadi.
Kevin juga menelfon Deren, Aiger dan Galvin untuk datang ke markas sekarang. Mau ataupun tidak itu terserah mereka, Kevin hanya menelfon dan mengajak agar markas tidak sepi-sepi amat.
"Bunda lo gak marah lo ke sini?" tanya Devan saat mereka tinggal berdua di ruangan itu, Reskar tadi diajak yang lainnya main bilyard dengan anggota Resvagos yang lain dan ruangan itu jadi sepi sekarang.
"Ga tau, gue langsung pergi aja tadi," balas Kevin santai.
"Astaga, bilang-bilang dulu lah, nanti bunda lo datang-datang ke sini ngamuk kan gak keren Vin, ntar bawa polisi pula suruh bubarin Resvagos," komen Devan dengan kesal.
"Bunda udah tau bukan Resvagos yang salah, Chika yang salah. Dan bunda juga udah tau semuanya, jadi Resvagos gak perlu takut lagi." Kevin mengangkat kakinya ke atas lutut dan melipat tangannya di belakang kepala.
"Kepala lo gak sakit lagi Vin? Maaf ya, kami gak bisa jenguk lo, takut sama bunda lo," keluh Devan dengan muka yang sangat merasa bersalah.
Ia menyandarkan juga badannya ke sandaran sofa dan memandang lurus ke depan. "Hidup kita banyak cobaan banget ya. Gak bisa sebentar aja gak ada cobaannya."
"Ya gitu lah hidup, kalau gak ada masalah tu kayak gak hidup deh. Gak ada orang yang gak ada masalah," sambung Kevin juga menatap lurus ke depan.
"Eh ngomong-ngomong ni ya, lo dekat sama Prilla ya Vin? Gue denger-denger gitu, tapi gak tau aslinya soalnya lo jarang cerita ke gue." Devan ingin memancing pembicaraan.
Dia juga penasaran hubungan Kevin dan Prilla yang merupakan cewek paling menonjol dan sering dibicarakan di SMA Rajawali, SMA Devan. Padahal Prilla bukan anak Rajawali tapi entah mengapa cewek itu selalu menjadi trending di SMA Rajawali.
"Iya lagi deket, lo kok tau?" tanya Kevin dengan tampang menyelidik menatap Devan. Devan terkekeh singkat melirik Kevin sekilas.
"Siapa yang tau sama Prilla? Dia kan mantan ketos SMA Rajawali. Setiap hari datang ke Rajawali buat jemput pacarnya. Bukan cowok yang jemput cewek, malah cewek yang jemput cowok," tutur Devan dengan nada yang agak meremehkan.
"Ketos Rajawali? Gue tau mantannya di Rajawali tapi gak tau kalau ternyata mantannya ketos. Sumpah gue baru tau," kata Kevin dengan nada yang sangat semangat sekaligus tidak percaya.
"Terus hubungan lo sama dia gimana?" tanya Devan lagi. Sepertinya cowok ini sangat penasaran dengan Kevin juga Prilla.
"Kami sama-sama pelarian sih, ya gitu deh."
"Anjir, lo bilang gitu kayak bangga ya jadi pelarian."
"HAI HAI HAI PENGHUNI RESVAGOS. CHARLES DATANG MEMBAWA MAKANAN YANG AKAN MENYELAMATKAN KALIAN DARI KELAPARAN YANG LUAR BIASA INI, MARI BERI SAMBUTAN UNTUK CHALRES."
B R A L E N S
hai hai haiiii
gimana kabarnya niii
gimana part iniiii
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalmafollow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander@rajaallaver
@biancakejora@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclaristaini galvin
KAMU SEDANG MEMBACA
BRALENS [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini kisah Chika, cewek pencinta segala hal yang berkaitan dengan warna biru. Suka berteriak keras, ketawanya besar yang pastinya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang yang mendengarnya. Ini juga kisah Kevin, cowok hum...