33. BRALENS🇷🇪

225 88 125
                                    

hai hai haiiii

bralens kembali lagiii

panggil aku kabos yaaa

selamat membacaaaa

B R A L E N S

Chika lewat di lorong sekolah dengan muka menunduk, dari tadi tatapan semua orang tertuju padanya entah mengapa. Dia juga tidak merasa berbuat salah.

"EH ADA CHIKA."

"KOK GAK SAMA KEVIN SIH?"

"KEVINNYA MANA NI, KOK GAK ADA DI SAMPING LO."

"KEVIN CAPEK YA SELALU ADA SAMA LO?"

"KEVIN CAPEK SAMA KEEGOISANNYA WOI."

"KASIHAN KEVIN, PASTI SELALU JADI BABUNYA CHIKA."

"KARNA ITU KEVIN GAK MAU LAGI NGURUS DIA."

"KEVIN KAN UDAH PUNYA PACAR JUGA KOK."

Mendengar perkataan terakhir mereka itu membuat Chika kaget. Kevin sudah punya pacar? Kenapa Chika tidak mengetahuinya. Setidakbegitu pentingnya Chika di hidup Kevin lagi?

Chika berlari ke arah kelas Kevin, tidak lagi mempedulikan semua ucapan-ucapan mereka itu. Dia hanya ingin tau apakah Kevin benar-benar sudah punya pacar.

Brak

Dengan disengaja seseorang mendorong bahu Chika saat cewek itu ingin masuk ke kelas Kevin. Chika terdorong ke pintu merasakan sakit di punggungnya.

Semua yang ada di kelas melihat ke arah pintu, termasuk Kevin yang sedang duduk bersama Prilla di sampingnya. Ada Aiger dan Galvin juga di sana, tapi sepertinya Deren dan Charles belum datang.

"Sttt, sakit," rintih Chika mengelus punggungnya lalu menatap cewek yang ada di depannya.

"Sakit ya? Emang sengaja sih," ujar cewek itu tertawa sinis melipat kedua tangannya di depan dada.

Cewek itu menoleh ke arah Kevin yang sama sekali tidak bergerak, bahkan dia mengalihkan perhatiannya ke Prilla. Mendapatkan kesempatan emas yang tidak pernah dia dapatkan, cewek itu maju dan membungkuk tepat di depan Chika.

"Mau ngapa lo?" tanya Chika terlihat takut. Ia memundurkan kepalanya ke belakang.

"Kesempatan emas bagi gue," ujar cewek itu tersenyum miring menatap Chika.

"Kesempatan emas apa?" tanya Chika tidak mengerti dengan suara yang sangat takut.

"Kesempatan emas bisa balas lo atas perbuatan yang lo lakuin ke gue dan orang-orang yang lo bully dulu." Cewek itu mencekram kuat dagu Chika.

"Kevin gak akan biarin itu terjadi," bantahnya dengan suara yang sangat takut dan dagu yang masih dipegang cewek di depannya ini.

Cewek itu menolehkan kepala Chika ke arah Kevin agar Chika dapat melihat Kevin. "Lo lihat Kevin lo itu? Dia udah gak peduli lagi sama lo." Cewek itu menghepas kasar kepala Chika.

Chika lalu memegang dagunya yang sangat sakit. "Kevin," lirihnya melihat Kevin yang bahkan tidak menganggap dia ada.

Kevin hanya sibuk bercerita dan tertawa bersama Prilla. Wajah keduanya tampak sangat bahagia, bahkan Kevin bahagia Chika tak ada di sampingnya.

"Percuma lo panggil dia, dia gak akan datang bantuin lo. Jadi gue bisa bebas," kata cewek itu.

"Bagusnya kita apain dulu ya cewek ini?" tanya cewek itu pada temannya yang ada di belakang.

BRALENS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang