18

409 83 2
                                    

Hari ketiga rombongan di Bali diisi dengan kegiatan wisata ke berbagai pantai selama seharian penuh. Di setiap pantai yang dikunjungi, rombongan diberi waktu selama 2 jam untuk main dan keliling di pantai.

Semua murid memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya. Ada yang foto-foto, ada yang main pasir, ada yang naik wahana, ada juga yang malah jajan nangkring diwarung sambil minum es kelapa.

Di awal, mereka emang nggak diizinkan untuk main air basah-basahan dulu. Alasannya ya karena masih banyak destinasi pantai yang lain yang belum mereka kunjungi. Terlebih waktunya juga kurang efektif kalo harus nunggu murid-murid ganti baju karena kebasahan.

Walaupun sebenernya mereka juga udah sedia baju ganti. Tapi kan ya lama gitu jadinya. Takut makin molor, dan rundown jadi kacau.

Jadi, setelah mengunjungi beberapa pantai tadi, sampailah mereka di salah satu pantai yang terkenal di pulau ini. Destinasi terakhir sebelum mereka balik ke hotel untuk menyudahi kegiatan hari ini.

Hampir pukul 4 sore dan hari masih kelihatan cerah. Lain dari sebelumnya, di pantai ini murid-murid diberi waktu lebih dari 2 jam. Mereka bisa nikmatin sunset di pantai ini dulu karena guru pembimbing bilang jadwal balik ke hotel itu setelah matahari terbenam.

Nggak ada yang nggak excited setelah denger hal itu. Buktinya sedetik setelah pintu bus dibuka, murid-murid langsung berhamburan keluar.

Sesuai janji, karena ini pantai terakhir jadi mereka boleh main air. Bahkan berenang sekalipun juga boleh.

Walaupun yang berenang kebanyakan anak-anak cowok. Kalo cewek mah kebanyakan cuma berdiri dipinggir, kena ombak paling cuma sebatas betis yang basah.

Katanya mah yang penting kena air gitu.

Tapi ya tetep aja, yang cowok pada rese. Dicipratin lah itu para cewek sampai pada kesel. Entah itu sengaja atau enggak, intinya mainnya pada rusuh.

Karena bosen agendanya foto-foto mulu, Abel, Runa, dan Lena pun memilih duduk diatas pasir sambil sesekali memainkannya.

Asik bangun istana pasir, Abel nggak sadar akan kedatangan seseorang yang tiba-tiba memakaikan kacamata dari arah belakang.

Refleks Abel mendongak dan mendapati Jay dengan rambut basahnya berdiri dibelakangnya duduk.

Sialnya, air dari rambut Jay malah netes kearahnya. Masuk ke mulut.

"Iiiihhhh masuk mulut bodoh" pekik Abel sembari mengelap bibirnya. Disambut gelak tawa dari Jay bikin Abel makin sebel.

"Ngapain sih? Malah ketawa lagi"

"Enggak. Itu titip dulu kacamata gue, takut kebawa air"

Abel berdecak. Lagian aneh-aneh aja, udah tau berenang malah segala pakai kacamata.

"Biarin kek kebawa air. Tinggal beli lagi nanti"

"Lo mau beliin emang?"

Abel menoleh sewot, "Idih, ngapain?!"

Tangannya hampir bergerak buat ngelepas kacamata yang semula diselipin ke atas kepala, tapi ditahan sama Jay dan malah dipakai-in dengan benar di depan mata.

"Pakai lah, biar kelihatan cakepan dikit"

"HEHHH?"

Jay milih buat nggak ambil pusing. Bergerak menjauh setelah dengan resenya ngacakin rambut Abel yang dicepol ke atas.

"Emang dasar anak setan" sewot Abel sembari ngebenerin cepolan rambutnya.

Dia ngambil hpnya dikantong celana terus ngaca buat ngecek rambutnya udah bener atau belum.

SOLITUDE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang