Tawa Abel berhenti begitu denger suara pintu kamar rawatnya dibuka. Kepalanya melongok, menunggu siapa orang yang datang menjenguknya.
Ternyata Dokter Marcell yang datang diikuti dua orang suster. Bibirnya ikut tersenyum begitu sang dokter mengulas senyum ke arahnya.
"Kamu sendirian?"
"Ada temen, dok. Nemenin dari semalem, cuma ini lagi ke bawah sebentar cari makan."
"Lah, kakak-kakakmu kemana emang?"
"Pulang. Ada keperluan katanya"
Dokter Marcell mengangguk-ngangguk.
"Udah dianter sarapan kan?"
Abel mengangguk "Udah dimakan juga, dok. Udah dikembaliin bakinya"
Dokter Marcell mengangguki lagi lalu bergerak nyentuh kaki kanannya. Ngecek keadaan kakinya sambil nanyain ini itu.
"Udah bagus ini" Dokter Marcell noleh ke Abel lagi "Pulang mau nggak?" tawarnya yang sontak bikin kedua mata Abel berbinar "Boleh, dok?"
"Ya boleh. Makanya ini saya tawarin, mau pulang atau enggak?"
Abel ngangguk cepet "Mau mau" serunya antusias "Sekarang, dok?"
Belum sempet jawab, Dokter Marcell refleks menutup mulut lagi begitu denger suara pintu kebuka. Ada Jay, yang melangkah masuk dengan kikuk karena dapat atensi penuh.
Tangannya bergerak menjabat tangan Dokter Marcell kemudian saling melempar senyum.
"Oh, masih temenan kalian?"
Lain sama Abel yang mengernyit bingung, Jay justru terkekeh. Menepuk lengan dokter itu pelan sambil bergumam yang entah apa karena Abel sama sekali nggak denger.
"Jadinya gimana, dok? Kapan pulangnya?" tanya Abel yang kali ini bikin Jay gantian mengernyit "Pulang?" tanyanya bingung sambil menatap Abel dan juga sang dokter bergantian.
"Iya. Kondisi kakinya udah bagus, makanya saya bolehin pulang" sahut Dokter Marcell mewakili. Abel mengangguki.
"Serius, dok boleh pulang? Yakin? Apa nggak lebih baik dirawat lamaan lagi?"
Dokter Marcell mendengus "Dokternya saya apa kamu?" katanya yang refleks bikin Jay meringis. Iya juga hehe:v
"Serius nih, udah bagus. Tinggal pemulihan aja. Lagian ngapain lama-lama di RS, malah bosen yang ada. Ya kan, Bel?" Abel balas ngangguk sambil nyengir.
"Yang penting kalo udah dirumah nanti, jangan banyak jalan dulu. Minta tolong siapa dulu kalo butuh apa-apa, jangan sendiri. Dan inget..." Dokter Marcell noleh ke Abel "Jangan skip jadwal kontrol kalo mau cepet sembuh" yang lagi-lagi dibalas cengiran sama Abel.
"Yaudah, boleh pulang deh hari ini juga. Tapi nunggu abis satu infusan itu dulu, sama ini..." Dokter Marcell meraih bungkusan berisi beberapa butir obat dari suster, "Diminum dulu"
Abel meraih obat itu dan meminumnya tepat dihadapan Dokter Marcel.
Dari kemarin juga gitu kok. Soalnya itu salah satu pesen dari Airi karena takut adeknya alasan nanti-nanti dan malah berakhir nggak minum obat. Makanya minta awasin dokternya langsung.
Begitu selesai nyerahin gelasnya ke Jay, Abel noleh lagi ke si dokter "Dok, jangan bilang Mas Jaydan ya kalo aku dibolehin pulang"
"Kenapa?"
"Biar surprise aja. Kan pasti kaget tuh aku tiba-tiba udah didepan pintu"
"Ada-ada aja" sahut Dokter Marcell sambil terkekeh "Terus yang ngurus berkas kepulangan kamu siapa kalo bukan mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDE ✓
Fanfiction"From now on, Jauh-jauh dari hidup gue, bisa kan?" #1 in JAYPARK 090921 #1 in ENGENE 141221 #1 in EHYPENJAY 220722