Suara debuman pintu apartemen yang ditutup keras bikin Abel yang lagi nonton tv berjengit kaget. Biskuit yang hampir sampai ke mulutnya bahkan sampai jadi jatuh saking kagetnya.
"Salam dulu kenapa sih, Ning kalo masuk" protesnya sambil ngambil lagi biskuit yang sempet jatuh ke sofa tadi. Lumayan kan belum 5 menit hehe.
Yang diprotes nggak menanggapi. Masih sibuk berdiri didepan pintu sambil menilik keadaan luar dari layar intercom sampai Abel bertanya heran "Kenapa sih lo?"
Bukannya menjawab, Ningning justru membekap mulutnya. Mengisyaratkannya buat diem barang sebentar. Sekali lagi, Ningning memastikan keadaan aman. Barulah Abel berani tanya setelah napas lega keluar dari cewek disampingnya itu.
"Kenapa sih? Ada apa? Ada om-om genit yang ngejar lo?" tebaknya yang langsung mendapat pukulan keras dari Ningning "Sembarangan! Ini mah lebih dari om-om genit. Lo bakal kaget kalo tau gue abis ketemu siapa barusan"
Abel mengernyit penasaran "Siapa?"
"Jake" Ningning menghela napas berat "Gue papasan sama dia dilift tadi. Guenya mau keluar dianya mau masuk."
"Maksud lo dia abis dari lantai ini juga?" dan Ningning mengangguki ucapannya.
"Lo tanya dia abis dari mana nggak?"
Ningning ngangguk lagi "Abis dari tempat kerabatnya gitu katanya. Tinggal disini udah lama tapi gue nggak tau unit yang mana"
"Terus, dia tanya lo balik?"
"Iya. Tapi gue cuma jawab, mau ke tempat temen. Gue juga nggak langsung masuk sini tadi, takut dia masih lihat"
"Masuk ke unit siapa lo emang?"
"Kak Anne. Gue alesan aja tadi pinjem charger laptop, bilang charger gue kebawa temen padahal ada nih di tas"
Mendengar itu Abel langsung mengulas senyum "Baik banget deh temen gue" pujinya sambil menepuk bahu cewek itu "Gue bikinin hot chocolate mau?"
Nggak mungkin ditolak. Ningning bahkan sampai mengangguk antusias lalu menariknya pelan menuju dapur.
Duduk berhadapan dimeja bar, keduanya sama-sama menyeruput hot chocolate dari cangkir masing-masing.
"Jake sama siapa tadi?"
Menyesap rasa manis dilidah, Ningning mengemam bibir "Tadi sih sendiri. Cuma gue nggak tau dia kesini sendiri atau sama siapa dan dalam rangka apa. Gue nggak sempet tanya banyak karena gue udah keburu panik duluan waktu lihat dia"
Abel terkekeh kecil menanggapi. Walaupun sedetik kemudian hilang tergantikan senyum tipis juga tatapan kosong "Dia nggak akan tau kan kalo ternyata lo tinggal disini sama gue?"
Tatapannya refleks bertemu sama Ningning begitu cewek itu mengelus pelan punggung tangannya "Nggak akan, Bel. Entah Jake atau siapapun itu, gue pastiin nggak akan ada temen kita yang tau soal keberadaan lo disini karena gue bakal berusaha sembunyiin itu rapat-rapat"
"Jadi lo tenang aja ya? Percaya sama gue."
;,
Begitu dosen didepan sana pamit undur diri, Abel beresin barang-barangnya ke dalam totebag miliknya. Menyandangnya, setelahnya melangkah keluar dari ruangan besar tempatnya menimba ilmu tadi.
Sekarang masih jam 4 sore. Masih terlalu cepet untuknya pulang ke apartemen dijam segini. Dan karena itulah Abel mutusin untuk berjalan-jalan dulu disekitaran kampus.
Biasanya, dihari kamis begini dia bakal nunggu Ningning selesai kelas disalah satu kafe yang letaknya nggak jauh dari kampus. Abel bakal menunggunya biar dia nggak harus jalan balik ke apartemen sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDE ✓
Fanfiction"From now on, Jauh-jauh dari hidup gue, bisa kan?" #1 in JAYPARK 090921 #1 in ENGENE 141221 #1 in EHYPENJAY 220722