43

289 71 10
                                    

Abel refleks mengernyitkan kening begitu suara debuman musik keras dari dalam sana terdengar, bahkan sebelum kakinya melangkah masuk ke dalam kafe tersebut.

"Buset. Kenceng banget musiknya." keluh Tara begitu keluar mobil. Nicholas mengangguki, "Iya. vibes dugem banget"

"Isa kalem-kalem gitu dugem juga kali ya?" celetuk Satria yang dikekehi Nicholas "Mungkin"

"Bisa kan?" tanya Tara begitu Abel mulai jalan dengan bantuan kruknya.

"Bisaa"

Walaupun begitu, Tara tetep aja jalan pelan disamping cewek itu. Begitupun Satria juga Nicholas yang menjaganya dari belakang.

"Aturan mah orang sakit tuh diem dirumah, Bel. Bukan malah ikut party gini. Jadi susah kan lo jalannya"

Abel ngelirik Nicholas tajam "Bacot. Gue sleding juga lu pakai tongkat"

"Iya-iya. Yang lagi punya kaki empat. Sombong amat"

Beberapa detik setelah mencibir, Nicholas refleks berpegang ke lengan Satria begitu kakinya beneran dislengkat. Abel nggak main-main sama ucapannya.

"Ampun bos" ringis Nicholas sambil mengacungkan jemari telunjuk dan tengahnya yang direspon dengusan males sama Abel.

Baru masuk kafe, langkah mereka harus terhenti begitu dua cewek mencegat. Siapa lagi kalo bukan Runa dan Lena.

"Dateng beneran lo?" tanya Runa heran.

Abel senyum tipis "Iyalah. Kan diundang. Nggak enak kalo nggk dateng"

"Tapi kan kaki lo sempet sakit disekolah tadi. Isa juga tau. Dia pasti bisa maklum kalo lo nggak bisa dateng"

Abel menggeleng pelan tanpa melunturkan senyum. Seolah ngasih tau temen-temennya kalo dia beneran udah nggak kenapa-kenapa.

"Kalian udah ke Isa?" tanya Tara yang disahuti Lena "Udah sempet sih tadi pas ngasih kado. Tapi ya nggak apa-apa ayo, kita temenin kesana lagi"

Dan keenamnya mulai berjalan beriringan ke arah si pemeran utama acara malam ini. Pelan, karena menyesuaikan langkah Abel sekaligus ngejaga cewek itu supaya nggak jatuh.

"Happy birthday ya, Sa."

Isa senyum sumringah "Thank you, Bel. Duh repot banget segala bawa kado" jawabnya sambil menerima kado yang disodorin Abel. Sedangkan Abel ketawa.

"Btw, kaki lo gimana? Is that okay?"

"Yaah, better lah. Buktinya gue bisa kan dateng ke acara lo" sahut Abel diiring tawa.

Isa ikut terkekeh "Duh, kalo masih sakit sih nggak dateng juga nggak apa-apa, Bel. Jangan dipaksain gitu, takutnya malah kenapa-kenapa abis dari sini"

Abel menggeleng "Nggak kok. Santai aja" jawabnya sambil hendak berlalu. Mengingat nggak cuma dirinya yang mau ketemu dan say hbd sama si yang punya acara. Tapi Isa berkata "Jangan jauh-jauh ya kalian. Acaranya udah mau mulai soalnya"

Keenamnya mengangguki setelahnya berjalan agak menjauh, berbaur dengan tamu-tamu lain. Sampai akhirnya Abel lihat pergerakan dari orang disebelah Isa, bertepatan sama getaran hp didalam slingbagnya. Sudut bibirnya bergerak naik begitu membaca chat masuk,




Sofia


|clear
|just go then
read 07.28 PM




;,

Abel tersenyum penuh begitu lihat orang yang dicarinya tengah berjongkok didepan kolam renang dan sibuk mengarahkan flashlight dari hpnya ke dalam air.

SOLITUDE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang