45

304 69 6
                                    

Abel menoleh cepet begitu mendengar suara pintu ruang rawatnya kebuka lagi. Dia pikir itu Airi yang balik lagi karena kakaknya itu baru aja pergi beberapa menit yang lalu.

"Loh mbak, kok—–" matanya mengerjap bingung "Sofia?" pekiknya begitu mendapati cewek itu berjalan ke arah ranjang mendekatinya sambil senyum.

"Gimana keadaan lo?" tanya Sofia sambil menatap Abel dari ujung ke ujung. Abel berdehem "Better sih setelah operasi"

Sofia mengangguk-ngangguk kemudian tersenyum kecut "Maaf ya, Bel. Gara-gara gue kondisi kaki lo jadi makin parah, dan berakhir harus operasi kayak gini"

"Gara-gara lo gimana? Ini murni kesalahan Jessica. Dia sendiri yang dorong gue ke kolam renang dan ini sama sekali nggak ada sangkut pautnya sama lo"

"Tapi kan, Bel seharusnya gue nggak ninggalin lo gitu aja sama dia. Harusnya gue awasin kalian, supaya gue bisa cegah kalo dia ngapa-ngapain lo. Tapi ini-gue nggak nyangka dia bisa berbuat sejahat itu. Gue... nggak abis pikir."

"Nggak apa-apa, Sof. Gue juga sama nggak nyangkanya Jessica bisa kayak gitu" Abel mengulas senyum kemudian mengelus punggung tangan Sofia "Lagian kan udah terlanjur kejadian juga, Sof. Nggak perlu dipikirin lagi"

"Oh iya, lo kesini cuma sekedar mau jengukin gue atau ada keperluan lain?" tanya Abel mengalihkan topik. Sofia menoleh ke pintu sebentar "Kakak lo tadi pergi kemana?"

"Pulang. Mau nengokin anak-anaknya dulu dirumah"

"Nah, pas. Ada banyak hal yang mau gue bicarain sama lo" Sofia menarik kursi yang didudukinya lebih ngedeket "Btw, gue sebenernya udah sempet kesini loh tadi pagi. Tapi balik lagi gara-gara tau ada Tara sama Jay yang jagain lo. Mereka pasti curiga kalo gue tiba-tiba kesini jengukin lo"

Abel ketawa kecil sambil menatapnya lekat, nunggu cewek itu buat ngelanjutin ucapannya.

Sofia hela napas panjang, "Gue mau.. ngakuin semua kesalahan gue sama lo" Abel mengernyit bingung "Bukannya udah?" Sofia menggeleng, "Masih ada lagi"

Cewek itu menunduk sambil mainin jarinya gugup "Lo inget nggak kejadian lo yang kekunci ditoilet kapal waktu perjalanan pulang dari Bali?"

Abel ngangguk pelan. Matanya nggak lepas natap setiap pergerakan cewek didepannya itu.

"Itu semua ulah Jessica" lirihnya kemudian mendongak "Gue lihat itu, tapi bodohnya gue malah nggak berani negur ataupun ngelarang dia buat nggak lakuin itu."

"Dan soal insiden lo keracunan cake dari Juno," Sofia memejam "Itu juga salah gue"

"Cake itu mama gue yang buat. Gue sengaja request ke mama buat nambahin topping stroberi didalem cake buatannya karena gue tau, mama pasti ngasih cake itu ke Juno juga. Dan entah apa yang dibilang Jessica setelahnya sampai Juno nurut ngasihin cake itu ke elo"

"Jessica?" Sofia mengangguki "Dia juga yang ngasih tau gue kalo lo alergi stroberi"

"Tunggu" kening Abel mengerut bingung "Dia tau darimana coba kalo gue alergi hal yang berbau stroberi?"

Sofia naikin bahu sambil menggeleng "Tiba-tiba aja dia nyeletuk pas gue curhat kalo gue lagi sebel sama lo"

"Sebel... kenapa?"

"Karena gue tau kalo Juno suka elo"

Abel terkekeh "Lo suka Juno ternyata?" tebaknya yang dibalas cengiran dari bibir Sofia. "Pantes waktu itu Juno gampang banget ngebawa lo ke rumah gue" Sofia tertawa kecil kali ini.

"Sekali lagi maaf ya, Bel. Gue sama sekali nggak bermaksud buat nyelakain lo waktu itu. Gue bener-bener nggak tau kalo alergi lo separah itu, bahkan sampai harus dibawa ke RS"

SOLITUDE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang