41

267 74 2
                                    

"Ini rumah siapa?"

Sofia noleh ke Juno yang lagi sibuk ngaca lewat kaca spion. "Nanti juga tau" jawab cowok itu singkat sambil turun dari motor.

Sekali lagi, Sofia menatap lekat rumah bercat biru dihadapannya.

"Ngapain bengong? Ayo masuk" ajak Juno yang ternyata udah jalan lebih dulu. Sofia berdehem sebelum akhirnya ngikutin langkah Juno.

Beberapa saat setelah Juno bunyiin bel, pintu utama rumah itu kebuka. Menampilkan sosok cantik yang wajahnya agak nggak asing diingatan Sofia.

"Pagi, kak" sapa Juno sambil senyum. Begitupun Sofia.

"Oh, kalian pasti temennya Abel ya?"

Napas Sofia mendadak tertahan.

Jadi Juno mengajaknya ke rumah Abel? Mau ngapain coba?

"Iya, kak. Ada kan Abelnya?"

"Ada kok, ada. Udah ditunggu juga kalian." jawab Airi sambil mempersilahkan keduanya masuk.

"Langsung naik ke kamarnya aja ya? Susah soalnya kalo Abel yang harus turun. Kasihan" suruh Airi begitu mereka tiba dihadapan tangga.

Juno kelihatan kikuk "Nggak apa-apa, kak?"

Airi mengangguk pasti.

Kedua remaja itu berjalan mengekor dibelakang Airi yang memimpin jalan sebagai tuan rumah.

"Kenapa nggak bilang sih kalo temen yang mau lo jenguk itu Abel?" bisik Sofia dengan nada kesel.

"Ya kenapa harus bilang? Kan lo sendiri tadi yang pengen ikut gue pergi gara-gara bosen."

Sofia menggaruk tengkuknya. Bingung harus jawab apa lagi.

Sampai akhirnya Airi berhenti didepan salah satu pintu warna putih, keduanya ikut berhenti. Menunggu Airi yang lagi coba ngetuk.

"Bel, temen kamu nih udah dateng"

"Iya. Suruh masuk aja"

Airi ngebukain pintunya terus berbalik mempersilahkan kedua temen adeknya itu untuk masuk. "Saya tinggal ya" pamitnya.

"Bel"

"Eh? Sini-sini masuk"

Sofia sempet hela napasnya sebentar sebelum ngikutin langkah Juno yang lagi-lagi mendahuluinya.

"Duduk dulu" kata Abel sambil senyum manis. Mempersilahkan keduanya buat duduk disisi kosong kasurnya.

Sebenernya Juno agak kaget sih sama keramahan Abel barusan. Soalnya kan dia udah nggak pernah ada interaksi lagi sama Abel sejak kejadian keracunan stroberi waktu itu.

Beda sama Sofia yang kelihatan kikuk dan masih berdiri, Juno justru senyum lebar sambil mengambil duduk disamping Abel. Meletakkan sekeranjang buah yang sempet dibelinya tadi ke atas nakas samping tempat tidur cewek itu.

"Repot-repot banget"

Juno ketawa kecil "Enggak kok. Santai aja"

Abel beralih natap Sofia "Pegel loh, Sof berdiri terus. Tarik kesini aja itu kursi belajarnya"

"O-oh iya"

Dengan gerakan super kikuk, Sofia ngelakuin perintah Abel. Bergabung diantara keduanya.

Setelah melihat sekilas luka-luka disekujur tubuh Abel, Juno balik noleh ke cewek itu "Beneran udah baikan emang?"

"Lumayan sih, walaupun masih suka nyeri kadang-kadang"

"Terus kenapa pulang? Bukannya lebih baik dirawat aja?"

SOLITUDE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang