Terik sinar matahari yang menerpa wajah mau nggak mau bikin Abel membuka matanya paksa. Beberapa kali mengerjap untuk menetralkan pandangan, setelahnya cewek itu beranjak duduk. Kepalanya menoleh ke arah kaca jendela yang ternyata tirainya udah dibuka lebar lalu berdecak pelan. Pantes aja silau banget!
Turun dari ranjang, kakinya melangkah gontai keluar kamar. Mencari keberadaan si pelaku yang membuka tirai sampai mengusik tidurnya.
"Pagi keboku"
Sontak Abel memicing tajam denger sapaan itu. Ternyata roomatenya itu lagi sibuk bikin sarapan didapur. Alhasil, Abel langsung mendudukkan bokong dikursi makan tanpa disuruh.
"Melek dulu yang bener, jelek"
Abel refleks buka matanya kaget begitu denger ketukan pelan diatas meja. Pun disusul sama sepiring nasi goreng berteman telur mata sapi juga segelas susu vanilla yang ditaruh dihadapannya, bikin rasa kantuknya hilang seketika.
"Nyengir lu dikasih makanan" cibir cewek itu yang bikin Abel menaruh atensi ke arahnya. Baru sadar, roomatenya itu ternyata udah berpakaian rapi. Nggak kayak dirinya yang masih macem gembel dipagi hari gini.
"Lo kelas pagi, Ning?" yang ditanya mengangguk singkat "Kalo gue sih free hari ini" lanjutnya yang lagi-lagi diangguki. Hening sempet melanda sampai akhirnya Ningning berucap,
"Nggak tanya sih gue"
"Sialan"
Ningning malah tertawa pelan. Cewek itu kembali ngelanjutin acara sarapannya, meneguk segelas susu sebagai penutup, setelahnya beranjak berdiri.
"Gue cabut dulu ya!" pamitnya sambil menyandang totebag. Abel mengangguki "Hati-hati" peringatnya yang balik diangguki sama roomatenya itu.
Dan dimenit berikutnya, Abel udah kembali sendirian. Menyantap nasi gorengnya sambil melamun. Tempo kunyahannya makin pelan seiring pikirannya yang melayang kemana-mana.
Hampir dua tahun Abel tinggal disini. Berkuliah dan memusatkan seluruh kehidupannya ditempat ini. Sydney bukan pilihan yang buruk juga ternyata, mengingat tujuannya kesini itu karena pengen tinggal bareng sama mamanya.
Tapi seribu sayang, belum genap setahun tinggal bersama, mamanya justru dipindahtugaskan ke Melbourne. Mengharuskan Abel untuk lagi dan lagi pisah tempat tinggal sama mamanya walaupun nggak lintas negara bahkan benua kayak dulu.
Soal kenapa Ningning bisa jadi housemate sekaligus roomatenya, itu bener-bener kebetulan yang nggak terduga.
Berawal dari pertemuannya sama Esa—atau Yudhis, waktu mengantar mamanya ke Melbourne. Cowok yang juga kuliah dikota itu tau kalo Abel bakal tinggal di Sydney sendirian. Berbaik hati ngenalin Abel sama sepupunya yang juga kuliah di Sydney, pun membujuk sepupunya buat ikut tinggal di apartemen Abel supaya cewek itu nggak kesepian. Dan yaa... sepupunya itu Ningning ternyata.
Jangan tanya gimana reaksi Ningning waktu ketemu Abel pertama kali. Udah jelas cewek itu kaget sekagetnya karena yang dia tau dari temen-temen, Abel ngilang tanpa kabar setelah kelulusan padahal dia lolos SNMPTN. Dia bahkan juga sempet ngucapin selamat ke Abel waktu itu. Tapi ngelihat Abel malah kuliah di Aussie kayak dirinya bikin Ningning bingung setengah mati. Kayak... ngapain susah-susah ikut tes kalo akhirnya nggak diambil juga? Pertanyaan itulah yang akhirnya bikin Abel mau nggak mau menjelaskan secara rinci alasannya buat kuliah dinegara ini. Pun alasannya kenapa menghilang dari seluruh temen-temennya tanpa kabar.
Awalnya, Ningning agak nggak percaya soal itu. Tapi, begitu sadar sama gurat cemas dan takut dari wajah Abel waktu ceritain semuanya, Ningning jadi yakin dan percaya kalo cerita Abel itu bener adanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDE ✓
Fanfiction"From now on, Jauh-jauh dari hidup gue, bisa kan?" #1 in JAYPARK 090921 #1 in ENGENE 141221 #1 in EHYPENJAY 220722