️BAGIAN 26

30 7 1
                                    

Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Thank you.

Enjoy.

***

Life is not a fairy tale, maybe this is the gate.

📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖

***

Ruang musik Nawasena School terdengar berisik, Gaung memetik gitar listriknya dengan semangat, sementara seorang gadis duduk di depan kelas sembari membolak-balikan kertas A4 yang merupakan bentuk catatan hasil latihan Blue Sky.

"Apa ada evaluasi, Nam?" Manggar meraih sapu tangan yang ia letakan di atas meja, mengelap keringat yang sudah deras bercucuran membanjiri pelipisnya.

AC ruang musik sedang tidak berjalan sebagaimana fungsinya, ruangan terkesan panas diisi beberapa orang, bahkan Jimy dan Meteor memboyong tiga kipas angin dari ruang darurat.

Namira menatap anggota Blue Sky bergantian. "Jadi, saran aku nggak dipakai?"

Meteor memamerkan deretan gigi rapihnya. "Itu tanyakan sama mas DJ coba, kalau dari Blue Sky sih sebenernya siap-siap aja."

"Itu masalahnya Nam, gue harus ngaransmen ulang dari awal lagu-lagunya, sebenernya ide lo bagus buat di kolaborasiin," ucap Manggar selaku DJ yang berkolaborasi dengan Blue Sky.

Namira kembali membuka suara. "Aku rasa masih ada waktu untuk kamu ngearansmen lagu, bisa lah disisipin lagu Nusantara satu, ya?"

"Aku setuju sama Kak Namira." Virgo memasuki ruangan tanpa permisi, lelaki itu berdiri sembari memegang stand mic.

"Jadi, sesuai apa yang kita mau juga 'kan, menujukan bakat-bakat anak Nawasena. Kalau mau give itu jangan tanggung-tanggung, kasih sepenuhnya," ujar Virgo bersemangat, Namira mengangguk setuju.

"Berapa lagu yang kalian bawain?" tanya Virgo lagi.

"Dua," jawab Meteor.

"Nggak ada kendala sejauh ini, 'kan?" Virgo memastikan dengan tatapan menyelidik.

"Sejauh ini aman."

"Stick drum ganti berapa kali selama latihan?" Virgo melirik Jimy yang sedang membuka label baru stik drum, lelaki itu memberikan finger peace membuat seluruh manusia yang berada di dalam ruangan tertawa.

"Empat kali setelah yang terakhir berhasil Jimy telen," ucap Marko bergurau.

"Nggak papa, yang sering aja. Mumpung dibayarin sekolah, 'kan?" Virgo beralih menyandarkan punggungnya pada tembok, senyumnya mengembang kemudian.

"Apaan duit Nawasena, ini gue ganti pake duit sendiri." Jimy menyatukan kedua alisnya menahan kesal, mereka semua kembali tertawa.

"Oke, kayaknya latihannya cukup, ya, buat Blue Sky." Namira bangkit dari duduknya.

"Jangan lupa bilang sama Nawasena, AC-nya ganti, nggak asik ngambek mulu." Meteor dan Gaung membereskan alat-alat yang baru saja mereka pakai, Jimy merenggangkan otot-ototnya.

"Asha suaranya dijaga, ya, jangan keseringan nerima ice cream dari Langit," ucap Virgo sembari setengah berlari, lelaki itu seakan tahu Asha pasti akan melayangkan tinjunya kali ini. Blue Sky, Manggar dan Namira tertawa sementara Asha hanya menujukkan wajah datarnya.

Darkside: NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang