Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Kalau suka masukin reading list, biar nggak ketinggalan kalau sudah dipublish. Thank you.
Enjoy.
***
Keputusan yang kamu ambil saat ini, bisa jadi menentukan langkahmu esok.
📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖
***
Aqila berlari menuruni anak tangga, ia berhenti di anak tangga paling bawah untuk mengenakan kaus kaki dan sepatunya dibantu Bi Ririn. Jari telunjuknya sibuk mengoles pelembab bibir, ia meraih tas di pundak Bi Ririn lalu melesat menuju meja makan. Di sana, kedua orang tua dan kakaknya sudah duduk manis menanti kedatangan Aqila.
"Qila, langsung berangkat, Mih." Ia mecium pipi Aish.
Wanita cantik itu cukup kesal namun mau bagaimana, putri bungsunya memang sedikit terlambat bangun hari ini, ia tidak mau kalau Aqila sampai terlambat datang ke sekolah.
Aqila meraih roti tawar pemberian Aish. "Berangkat, Pih." Setelah mencium pipi Abdar dan memeletkan lidahnya pada Abel, Aqila berlalu.
***
"Selamat pagi."
"Selamat pagi," balas Abdar sekeluarga, mereka kompak menoleh ke sumber suara.
Mata Aish berbinar melihat kedatangan wanita tiga puluh sembilan tahun itu, ia langsung saja memeluk sahabat sekaligus calon besannya. "Pulang kapan, Ra?"
Ra atau yang terkenal dikalangan ibu-ibu sosialita dengan julukan the queen of diamond alias Tiara Alsaki.
Tiara adalah istri pengusaha Wiryawan Alsaki dan ibu dari Aqsa. Selain disibukan dengan membantu suaminya dalam mengurus perusahaan, Tiara juga disibukan dengan bisnis jual beli berlian yang ia tekuni sejak dua tahun lalu. Kesibukan, membuat Tiara dan suaminya jarang sekali pulang ke rumah.
"Udah beberapa hari, sorry banget baru sempet ke sini." Tiara menyodorkan paper bag dan diterima dengan baik oleh Aish.
Aish mengajak Tiara untuk ngobrol santai di ruang keluarga setelah sarapan bersama.
Abdar sudah berpamitan menuju kantor sekaligus mengantar Abel ke kediaman Dinata, katanya keluarga Dinata akan mengadakan pesta barbeque di puncak siang ini. Alicio sudah menawarkan diri untuk menjemput Abel tapi Abdar memilih untuk mengantar putri sulungnya dengan alasan kediaman Dinata searah dengan kantornya.
***
Krystal menunjukan layar gawainya pada Aqila. "Gue tau akun instagram Aqsa lo yang pegang, ini ulah lo 'kan?"
Ketimbang memberi jawaban pada Krystal, Aqila lebih tertarik untuk merenggangkan badannya.
Semangat Aqila, ini baru hari pertama exam, batinnya menyemangati diri sendiri.
Ya, ujian akhir semester kali ini terasa lebih berat dari ujian sebelumnya sebab otak dan energinya akan dibantai bukan hanya untuk belajar dan mempersiapkan praktikum, tetapi juga untuk mempersiapan NEF yang semakin mendekati hari-H. Belum beberapa pekerjaan yang memang harus Aqila kerjakan.
"Qila jawab dulu, lo yang ngefollow mereka pake akun Aqsa, 'kan?"
Bukan merespons, Aqila memilih pergi meninggalkan Krystal seorang diri di dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside: Nightmare
Teen Fiction● H I A T U S ● ➡️ WAJIB DIBACA ⬅️ ⚠️Rate 17+⚠️ "Dalam pekatnya hitam, aku hidup." "Tidak ada jalan keluar kecuali percepat selesaikan." Genre: Teenfiction-Thriller-Family ⚠️Warning Section⚠️ Jangan mencoba mencari siapa pemeran utama di da...