Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Thank you.
Enjoy.
***
The end of a game there are only two things, a winner and a loser
📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖
***
Aqila berlari kecil menyusuri koridor lantai satu. Telunjuknya lincah memencet tombol lift. Napasnya sedikit terengah. Lelah, sudah pasti, jadwal kegiatanya semakin hari bukan semakin melonggar tapi justru semakin padat. Ia bersandar di sudut lift, mengecek notifikasi yang terus membanjiri gawainya.
Pintu lift terbuka, Aqila kembali berlari, tangannya sedikit gemetar meraih knop pintu akibat kelelahan.
"Sorry gue telat, habis dari ruangan miss Aura," bisik Aqila pada Virgo.
Virgo melebarkan senyumnya sembari mempersilahkan sang Ratu bintang sekolah untuk duduk. Aqila duduk di samping Kaleel, ia sedikit melempar senyum pada seluruh jajaran paniti NEF.
"Gue belum nganterin surat dispensasi ke kelas," bisik Aqila pada Kaleel yang tengah memainkan penanya.
"Udah diurus sama Virgo." Kaleel ikut berbisik.
Aqila mengangguk dan beralih menatap Aqsa yang sejak tadi memperhatikanya.
"So, karena udah kumpul semua dan waktu kita semakin menipis, kita langsung mulai aja." Mereka kompak membuka i-Pad masing-masing.
Virgo bangkit dari duduknya siap mempresentasikan pembahasan rapat hari ini. Ia mulai menampilkan slide power point pada LCD proyektor melalui sambungan laptopnya. "Selamat sore semua," sapa Virgo, yang lain turut menyapa. "Dari hasil audisi hari minggu lalu seperti yang kita ketahui kita mendapat tiga puluh lima penampil terbaik." Virgo mengeser slidenya, memperlihatkan nama-nama calon penampil.
"Namun, setelah saya diskusikan dengan miss Aura, beliau meminta saya dan Aqila untuk kembali menyeleksi penampil yang telah lolos audisi. Miss Aura menghendaki untuk penampil tidak lebih dari dua puluh penampil." Virgo menghentikan kalimatnya sejenak. "Jadi, kemarin saya dan Aqila berunding dengan kak Langit. Sesuai kesepakatan kita, kita memberikan tawaran kepada beberapa penampil untuk berkolaborasi baik dengan sesama penampil maupun dengan bintang sekolah dan purna bintang sekolah. Sekarang kita punya sembilan belas penampil unggul," jelasnya.
Virgo kembali menggeser slidenya lantas melanjutkan presentasi. "Dari sembilan belas penampil itu, ada tujuh band yang terdiri dari Blue Sky featuring Manggar, ABC Band, Alpha Band, The Black, Gelombang, Evanescent, dan Langit featuring Game Over." Lagi-lagi Virgo menggeser slidenya.
"Ada enam grup dancer yang terdiri dari Aqila featuring Unknow, Aqsa featuring Laskar Dance and Lazuardi Dance, Wanodya, Level Up, dan Little Pink. And last, ada vokal baik solo, duet, dan grup. Vokal ini totalnya ada tujuh yang terdiri dari Farez, Oskar, Wiza, Jelita, RegazRakha, Rajavas featuring King dan Castle. Itu dia penampil unggul kita, ada yang mau bertanya atau ada tambahan dari juri audisi?"
Aqila mengangkat tangan kanannya, Virgo mempersilahkan Aqila untuk berdiri di sebelahnya.
"Sedikit tambahan dari miss Aura, ada tiga penampil yang beliau tunjuk sendiri untuk menampilkan bakatnya di Nawasena Extraordinary Festival." Aqila membuka i-Padnya. "Yang pertama ada Kaleel dengan solo gitarnya, lalu Telaga dengan solo vokal, dan Virgo dengan solo drum-nya. So, kita punya dua puluh dua penampil." Ketiga yang dimaksud kompak membulatkan mata. Virgo bahkan sampai mengernyitkan dahinya, tak percaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside: Nightmare
Teen Fiction● H I A T U S ● ➡️ WAJIB DIBACA ⬅️ ⚠️Rate 17+⚠️ "Dalam pekatnya hitam, aku hidup." "Tidak ada jalan keluar kecuali percepat selesaikan." Genre: Teenfiction-Thriller-Family ⚠️Warning Section⚠️ Jangan mencoba mencari siapa pemeran utama di da...