BAGIAN 43

23 4 0
                                    

Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Thank you.

Enjoy.

***

Often people don't realize that sometimes hiding feelings is a wound

📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖

***

Satu minggu selepas perhelatan akbar Nawasena, segala laporan kegiatan dan segala tetek bengeknya juga sudah rampung dikerjakan panitia dan penanggungjawab talent.

Kini mereka tengah sibuk mempersiapkan perayaan untuk merayakan keberhasilan Nawasena Extraordinary Festival, serta perayaan sebagai wujud syukur karena festival ini berhasil masuk ke dalam rekor muri. Yang tak kalah penting, Nawasena berhasil menyabet penghargaan International high school ter-favorit tahun 2020 di Indonesia.

"(Oh) Wish I were Heather."

Aqila menekan tanda paused di layar gawainya dan melempar airpods-nya ke dalam tote bag. Ia berjalan keluar dari auditorium yang amat ramai.

"Qila, ini ..." Virgo berlari menghampiri Aqila dengan senyum terbaiknya, "buat lo."

Aqila membuka paper bag pemberian Virgo, dilihatnya sebuah hoodie putih keluaran terbaru dari Gucci. "For me?"

"Gue pengen hari ini kita couple-an, please." Aqila tertawa mendengarnya.

Virgo menatap dengan manik memohon, sepersekian detik Aqila mengangguk dan menengakan hoodie pemberian Virgo.

"Alay!" dengus Bharat sembari berjalan di antara Virgo dan Aqila.

"Iri bilang bos!" Bharat berbalik, Virgo langsung berlindung di balik punggung Aqila.

"Bharat, udah lo sana!"Aqila mengibaskan tangannya ke arah Bharat. "Lo juga Go cari masalah aja. Gue ke kantin dulu, bye."

"Jangan lupa nanti malem jamnya di majuin," teriakan Virgo dibalas anggukan oleh Aqila.

Brugh

Dua buah kardus lepas dari tangan pria yang kini berdiri mematung di hadapan Aqila. Damar yang kebetulan lewat mengambil alih kardus itu dan membawanya ke auditorium setelah mendapat persetujuan si pria.

"Sorry, tadi nggak sengaja nabrak," lirih Aqila kemudian berlalu, pria itu mengejar bahkan sampai membuat wajah Aqila terbentur ke dada bidangnya.

"Aw!" Mereka sama-sama meringis kesakitan.

Beberapa pasang mata di area taman beralih menatap sang ratu bintang sekolah dan sang purna raja bintang sekolah. Dari kejauhan terlihat Aqsa berjalan ke arah mereka berdua.

"Qila," panggil Ceysa, setelah memberi senyuman pada Langit Ceysa menarik Aqila pergi menjauh.

"Kak Langit pinjem Qila dulu, ya, kita ada urusan sama miss Aura," seru Vivian sembari berlalu menyusul Aqila dan Ceysa.

***

"Gue cabut dulu Sangga udah nungguin," ujar Krystal tepat setelah meninggalkan ruangan miss Aura.

Wealthy beralih menatap si pria bermata sipit yang tengah duduk mematung di bangku taman.

"Bye, guys."

"Bye."

"Mereka kalau ngedate ngobrolin apa, ya? Satunya kaya es kutub, satunya kaya lava gunung berapi," lirih Ceysa.

Darkside: NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang