Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Thank you.
Enjoy.
***
Life and mystery will go hand in hand, for they are one.
📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖
***
"Ce, lo sebenernya bisa parkir di tempat serame ini nggak sih?" Ceysa menjambak rambut Viral yang terurai, pertanyaan Viral sungguh membuatnya jengkel.
"Ish, Cece! Bener 'kan pertanyaan gue?"
"Lo mau diem atau gue turunin?"
Viral menggeleng, ia memilih memundurkan badannya, bersandar pada sandaran penumpang. Disebelah Ceysa, Aqila mengedarkan pandanganya ke area parkir yang sangat ramai, sudah tiga kali putaran mobil Ceysa belum juga menemukan tempat parkir.
"Itu," tunjuk Aqila. "Serius kok bisa tukang parkir cuma ada di depan." Ceysa menggeleng lalu mengikuti petunjuk Aqila.
Viral memajukan badannya kembali, menatap wajah Aqila dan Ceysa bergantian. "Krystal beneran ada acara keluarga?"
"Mulai deh berlagak jadi detektif!" Ceysa kembali menarik rambut Viral.
"Bener kok, Ral, omanya telfon gue tadi pagi." Aqila melepas seat-beltnya, ia merapikan rambut, memakai masker dan topi berwarna hitam.
"Kalo Emirc?" Ceysa menundurkan wajah Viral dari hadapan Aqila. "Bener mereka ke puncak buat nemenin Aqsa syuting video covernya? Kecuali Kaleel gitu?" tanya Viral lagi.
"Gue ... gue awalnya juga ragu kalo mereka ke puncak buat syuting video cover pacar gue, secara itu jadwal dadakan banget. Cuma kalau udah Chika sama Radeva yang bilang gue mana bisa curiga," jelas Aqila, Viral manggut-manggut begitupun Ceysa.
"Yang gantiin Aqsa nanti siang siapa?" tanya Viral untuk kesekian kalinya, kedua temannya sama-sama menghela napas.
"Lo nanya mulu, buruan rapihin rambut lo, ada paparazi keliatan jelek baru heboh!" Ceysa memperingatkan Viral.
Aqila tertawa, ia membuka layar gawainya, mengecek kembali jadwal perlombaan yang pelatih Vivian kirimkan.
"Udah, ayo, jadwal Vivian sebentar lagi, gue nggak mau dia makin kecewa." Aqila meraih sling bagnya di atas dasboar.
"Viral, lo janji nggak bakal upload story atau apapun sebelum kita pulang! Awas aja sampe ngelanggar gue doain lo balikan sama Virgo," tawa Ceysa lepas begitu saja, begitupun Aqila.
"Amit-amit deh, kalian emang kalo udah bersatu zalimnya aktif, ya!" gerutu Viral. "Btw, Qila, gue penasaran. Gimana rasanya lunch sama kelas berprestasi kemarin?" ledek Viral.
Ceysa seketika mendelik, mengkode Viral untuk segera menutup mulutnya.
"Ya, sama kaya kalo lo lunch sama Virgo," enteng Aqila. "Puas?"
"Ish Qila, sorry deh sorry."
"Buruan turun nanti kita telat," ajak Ceysa.
Mereka bertiga keluar dari mobil jaguar milik Ceysa. Manik Aqila menjelajah sekitar, seorang pria berperawakan tinggi besar dengan seragam hitamnya menghampiri.
"Ini titipan Non Qila." Aqila menerima pemberian bodyguard Abdar yang biasa ia panggil Koko.
"Thanks, Ko."
![](https://img.wattpad.com/cover/273452050-288-k581029.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside: Nightmare
Teen Fiction● H I A T U S ● ➡️ WAJIB DIBACA ⬅️ ⚠️Rate 17+⚠️ "Dalam pekatnya hitam, aku hidup." "Tidak ada jalan keluar kecuali percepat selesaikan." Genre: Teenfiction-Thriller-Family ⚠️Warning Section⚠️ Jangan mencoba mencari siapa pemeran utama di da...