Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Thank you.
Enjoy.
***
Tidak ada yang tau, apa yang tersembunyi di balik topeng anak manusia
📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖
***
Seporsi steak tenderloin dan seporsi ayam goreng krispi terlihat sangat menggiurkan, Aqila beberapa kali menyeruput soda milik Aqsa untuk membasahi tenggorokannya.
"Udah dateng?" Aqsa keluar dari kamar mandi hanya mengenakan boxer hitam, ia mengibaskan rambut basahnya beberapa kali. Aqila bisa melihat dengan jelas buliran air menuruni dada bidang kekasihnya.
Aqsa menutup tirai gorden tak jauh dari tempat Aqila duduk, ia beralih menatap Aqila. "Beb, mata," seru Aqsa. Aqila menggembungkan pipinya. "Jangan nakal, Aqila Zenith." Ia memperingatkan.
"Um, tapi aku mau," ucap Aqila memohon.
"Kalau mamih tau, aku yang kena," jelas Aqsa.
Aqila tetap teguh pada keinginannya. "Enggak akan ada yang tau Beb, trust me." Aqila menggigit bibir bawahnya, saking tidak tahannya. "Masa gini doang kamu nggak mau ngasih!"
Aqsa yang frustrasi mau tidak mau memberikan apa yang Aqila inginkan, ia memisahkan kulit ayam krispi dari dagingnya, lalu menaruh kulit ayam krispi itu di atas steak milik Aqila. Mata Aqila berbinar sempurna, pasalnya ia sangat menyukai kulit ayam krispi namun wanita yang ia panggil mamih selalu melarang Aqila memakan kulit ayam krispi karena alasan kesehatan.
***
"Kamu ini, kalau mamih sampai tau aku bakal makin susah nyalip Al buat jadi menantu kesayangan mamih kamu." Aqsa menekan klakson mobilnya, seorang satpam berlari kecil membuka gerbang, ia memarkir apik mobilnya di garasi yang telah terisi dua mobil mewah–mercedes-Benz dan toyota alpard.
"Kamu tenang aja aku bakal tutup mulut," kekeh Aqila.
Aqsa melepaskan seat-belt Aqila, mereka berjalan beriringan memasuki rumah. Di ruang tamu wanita cantik berusia empat puluh tahunan tengah berkacak pinggang menanti putri bungsunya.
Aish Zafirah, seorang dokter kecantikan sekaligus pemilik klinik kecantikan "A" Aesthetic Clinic ini memang sangat posesif kalau sudah mengenai suami dan kedua putrinya, saking posesifnya terlebih terhadap kesehatan, ia sering mempatroli kegiatan dan makanan apa saja yang dikonsumsi keluarga kecilnya. Sedikit beruntung Aish bukanlah tipe wanita sosialita yang gemar berselancar di dunia maya, ia menggunakan sosial medianya hanya untuk membagikan moment-moment penting, itupun hanya sekedar menggunggah lalu log out.
"How was your day?" Aish memutari putri bungsunya.
"Never be this great," jawab Aqila penuh semangat, ia menyenggol lengan Aqsa.
Aish mengalihkan pandangannya ke Aqsa, ia bisa melihat dengan jelas kalau putri dan calon menantunya berusaha memamerkan paper bag yang Aqsa bawa, Aish manggut-manggut sebelum ia menghujani Aqsa dengan pertanyaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside: Nightmare
Teen Fiction● H I A T U S ● ➡️ WAJIB DIBACA ⬅️ ⚠️Rate 17+⚠️ "Dalam pekatnya hitam, aku hidup." "Tidak ada jalan keluar kecuali percepat selesaikan." Genre: Teenfiction-Thriller-Family ⚠️Warning Section⚠️ Jangan mencoba mencari siapa pemeran utama di da...