Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Thank you.
Enjoy.
***
There will be unexpected things in your life. So, get ready!
📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖
***
Sekitar pukul dua belas siang Aqsa berhasil mendarat di bandara Soekarno-Hatta, ia mendekap tas gendongnya, duduk di toilet duduk bandara. Perlahan matanya terpejam, kiranya ia bisa tidur barang sebentar, mengistirahatkan badannya yang nyaris rontok sampai Kaleel dan Sangga datang menjemput.
"Aqsa." Yang dipanggil menengok ke sumber suara, Aqsa mengucek kelopak matanya beberapa kali.
"Kamu ngapain di sini, Aqsa? Katanya sakit." Gadis itu berjalan mendekati Aqsa, langsung saja Aqsa mendekapnya, segala kemelut dan situasi hari ini mampu menciptakan bulir di sudut mata Aqsa.
"What happen?"
"I miss you, Beb," lirih Aqsa. "Diem aja sebentar bisa?" Aqila mengangguk patuh.
Knock ... knock ... knock
Ketukan pintu kamar mandi membuat Aqsa tersentak, perlahan ia membuka matanya.
"Aqsa, Aqsa, Sa," bisik Sangga beberapa kali.
Aqsa keluar kamar mandi dengan terhuyung-huyung, ia hampir tumbang. Kaleel dengan cepat menangkap tubuh Aqsa.
"Gue mimpi Aqila dateng. Dia baik-baik aja? Dia nggak tau soal ini, 'kan?" tanyanya penuh kecemasan.
"Qila pasti baik-baik aja dan gue pastiin dia nggak tau soal ini. Sekarang, kita balik!" ucap Sangga, ia menyerahkan baju ganti untuk Aqsa, sekaligus baju untuk penyamaran.
"Jenazah pelaku pembuat dan pengedar uang palsu senilai dua puluh miliar rupiah, dibawa kabur dari kamar jenazah Healthy Hospitals oleh dua orang misterius, kamera CCTV sengaja dimatikan oleh pembawa jenazah. Ketiga pelaku lainnya tewas bunuh diri." Aqsa menekan tombol pause di layar i-Pad milik Sangga, menyerahkan kembali i-Pad itu pada sang pemilik.
Mobil BMW yang Kaleel kendarai terparkir di garasi markas besar Emirc. Sela dan Epi-si adik laki-laki Cipto-telah siap dengan koper besarnya. Sangga menyodorkan tas gendong berisikan uang tunai serta paspor pada Sela.
"Satu miliar," ucap Sangga, ia berlalu ke dalam markas.
"Semoga kalian bisa menata hidup baru di Thailand, urusan kita selesai sampai di sini, epic tower sepenuhnya kami kuasai!" Kaleel turut berlalu sembari memapah Aqsa setelah menyelesaikan kalimatnya. Sela jelas semakin terisak, ia tidak sempat melihat kakaknya untuk terakhir kalinya, ia juga tidak tahu apa Emirc memakamkan jenazah kakaknya dengan layak.
***
"Aqilaaa."
"Aqilaaaa."
"Aqilaaaaa."
Gadis yang dipanggil semakin memepercepat langkahnya, ia berusaha mengindari puluhan fans fanatik yang semakin histeris. Kakinya membawanya ke tangga darurat. Bahu Aqila menabrak seorang pria, bersamaan dengan itu kamera yang dipegang si pria terhempas ke lantai.
"Sorry!" Aqila semakin panik, suara langkah kaki dari para fansnya semakin dekat. Pria itu menarik Aqila menuruni anak tangga, mereka keluar dari tangga darurat, di ujung lorong beberapa fans Aqila tengah celingukan mencari sang idola.

KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside: Nightmare
Novela Juvenil● H I A T U S ● ➡️ WAJIB DIBACA ⬅️ ⚠️Rate 17+⚠️ "Dalam pekatnya hitam, aku hidup." "Tidak ada jalan keluar kecuali percepat selesaikan." Genre: Teenfiction-Thriller-Family ⚠️Warning Section⚠️ Jangan mencoba mencari siapa pemeran utama di da...