Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Thank you.
Enjoy.
***
If you want to finish the black round you choose. Then the only way out is "done" or "dead"
📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖
***
"Hujan."
Aqila berdiri di koridor lantai satu, menikmati rinai hujan serta aroma petrichor dari area taman, sesekali wajahnya diterpa gemricik air.
Jemari Aqila mengusap lengan dengan lembut saat hawa dingin mulai merambati tubuhnya.
Seorang pria secara tiba-tiba menyelempangkan jaket ke bahu Aqila, tanpa mengucapkan apapun pria itu pergi begitu saja.
"Hey, tunggu!" Si pria tetap berlalu tanpa menghiraukan sang ratu bintang sekolah. "Ngeselin," gumam Aqila.
Gadis itu kembali ke auditorium. Kini, para penampil tengah melakukan photoshoot untuk keperluan promosi NEF.
"Eh, ini jaket siapa?" Viral mengendus jaket yang Aqila kenakan. "Qila, ditanya kok diem aja!"
"Jaket orang lewat, Ral."
Viral tertawa, reflek menepuk bahu Aqila. "Gue tau lo banget, mana mungkin lo mau nerima sesuatu dari orang yang lo anggap asing bahkan gift dari fans lo numpuk di apartement gue. So, ini dari selingkuhan lo yang mana?"
Aqila sontak menarik daun telinga Viral, ia berjalan menuju meja khusus panitia dan bintang sekolah tanpa berniat menjawab.
"Qila ...." Viral duduk di sebelah Aqila, siap menjejali Aqila dengan pertanyaan-pertanyaan tak penting.
"Woy, Viral sini lo!" pekik suara yang amat mengganggu gendang telinga.
"Apa sih es kutub?! Nggak ketua, nggak wakil, ajim banget!" Viral berlari menghampiri pemilik suara dengan dongkol.
Aqila tak acuh, memilih memainkan gawainya sembari menunggu giliran grup dance-nya melakukan photoshoot. Aqsa, pria itu masih melakukan latihan di dance room bersama Laskar dance dan Lazuardi dance.
Beberapa gadis mendadak heboh, Aqila ikut mengarahkan ekor matanya ke pintu masuk. Telaga dengan senyum gulali khasnya berjalan penuh kharisma memasuki auditorium, ia menghampiri Namira, memberikan kotak makan yang entah apa isinya, pemandangan itu sukses membuat kaum hawa iri bukan main.
Aqila tersentak saat sebuah kotak makan mendarat di depannya. "Dari Telaga, nggak perlu bilang terima kasih katanya," bisik Raja, ia meletakan jari telunjuknya di depan bibir. Gelengan kepala Aqila mengiringi kepergian si bungsu XD.
"Oaehmmm!"
Aqila menelisik ke kolong meja, maniknya menangkap sosok Virgo yang sedang berusaha mengumpulkan energi.
"Astaga Virgo."
Virgo duduk di sebelah Aqila, matanya berbinar memandangi kotak makan, Aqila yang kelewat peka membuka kotak makan itu dan menggesernya ke Virgo.
"Steak, Qil. Beneran buat gue?" Aqila mengangguk, ia kembali memainkan gawainya.
"Emang rezeki anak pak Richard. Udah bisa tidur siang setelah dua hari melek eh bangun-bangun di kasih makanan gratis dari ratu bintang sekolah." Virgo menyenggol lengan Aqila. Disela-sela kegiatan makannya, Virgo sempat membagikan keluh kesahnya, mengenai jam tidur yang berantakan, panitia yang kadang suka tidak sinkron dengannya, sampai rencana untuk hibernasi setelah festival selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside: Nightmare
Teen Fiction● H I A T U S ● ➡️ WAJIB DIBACA ⬅️ ⚠️Rate 17+⚠️ "Dalam pekatnya hitam, aku hidup." "Tidak ada jalan keluar kecuali percepat selesaikan." Genre: Teenfiction-Thriller-Family ⚠️Warning Section⚠️ Jangan mencoba mencari siapa pemeran utama di da...