Biasakan vote sebelum membaca, jangan lupa komen dan share setelah itu. Thank you.
Enjoy.
***
In a relationship, honestly there is something more important than loving each other, namely communication
📖 Jangan Berhenti Baca di Bagian Ini 📖
***
"Qila, lo mau ke mana?"
Kaleel mengacak rambutnya yang sebelumnya sudah rapi, ia melayangkan panggilan pada Aqsa. "Pacar lo pergi, gue nggak tahu dia pergi ke mana."
Setelah mendapat instruksi dari Aqsa, Kaleel masuk ke Nawasena center hall, bergabung dengan panitia dan penanggungjawab NEF untuk merayakan party.
Semua yang telibat di crazy party tampak menikmati pesta, mereka seakan-akan melepaskan beban yang selama ini bergelayut di pundak mereka. Sesuai namanya, pesta ini membebaskan mereka untuk mengekspresikan diri dengan tetap mematuhi kode etik Nawasena.
Ada yang asik bernyayi diiringi DJ Manggar, ada yang bermain skeatboard, ada pula yang memilih berjoget di area tengah, dan terlihat juga murid yang telah berusia delapan belas tahun asik mengobrol sembari menikmati minuman beralkohol di mini bar.
Aqsa melempar skeatboard miliknya bertepatan dengan kedatangan seluruh anggota emirc terkecuali Bharat.
"Belum ketemu?" Mereka bertiga kompak menggeleng. "Bangsat, pesta udah mau selesai dan kalian masih belum bisa nemuin Aqila?!"
"Semua anggota XD di sana kecuali Telaga, kemungkinan pacar lo sama Telaga," ujar Kaleel.
"Gue yakin masih ada hubungannya sama kak Namira yang mendadak exchange," imbuh Radeva, setelah memastikan berita yang disampaikan Viral bukanlah berita bohong, Radeva sedikit menyelidiki perihal ini, tapi urung membuahkan hasil yang memuaskan.
"Kak Nam ikut exchange?" Ketiga angota emirc lagi-lagi mengangguk kompak mendengar pertanyaan Aqsa. Sang ketua emirc memicingkan mata, ia awas mengedarkan pandang ke arah XD.
***
Saat ini roftoop Nawasena menjadi tempat paling nyaman untuk menangkan diri. Remangnya penerangan sekaligus sumilir angin yang berhembus sepoy-sepoy, mampu menambah kesan menengangkan bagi jiwa-jiwa yang sedang bergelut dengan semesta.
Sebuah botol wine berukuran 187 ml yang dikenal dengan nama split atau piccolo menggelinding cepat ke arah kaki jenjang seorang gadis. Si pemilik split tertawa kecil kemudian mengusir gadis itu.
"Pergi!"
"Tunggu, ada yang mau aku omongin, Laga."
Telaga acuh, terus menengguk wine yang masih tersisa di split terakhirnya.
"Laga dengerin gue sekali aja, please."
"Gue nggak mau denger apapun yang keluar dari mulut lo, mending lo pergi! Kalau pacar lo tahu kita berduaan, dia bisa ngamuk," jelas Telaga, ditatapnya Langit berbintang di atas sana, indah sekali, sangat berbanding terbalik dengan suasana hatinya.
"Telaga, gue mohon, gue mohon dengerin gue kali ini."
Telaga bangkit memeluk si gadis. "Sekarang tugas lo udah selesai, lo boleh pergi dengan tenang, Nam. Gue harap malam ini terakhir kalinya gue liat muka lo. Pergi sekarang, jangan sampai gue berubah pikiran. Kalau itu terjadi, gue jamin keluarga lo di Surabaya bakal jantungan karena baca berita anak emasnya alias Namira Alexandria terjun bebas dari roftoop sekolah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Darkside: Nightmare
Teen Fiction● H I A T U S ● ➡️ WAJIB DIBACA ⬅️ ⚠️Rate 17+⚠️ "Dalam pekatnya hitam, aku hidup." "Tidak ada jalan keluar kecuali percepat selesaikan." Genre: Teenfiction-Thriller-Family ⚠️Warning Section⚠️ Jangan mencoba mencari siapa pemeran utama di da...