──────────── ✦ ────────────
Author
Masuk kembali ke Hogwarts, James terlihat sangat khawatir pada kakak-adik Black itu. Auriga menceritakan semua yang terjadi setelah malam itu. Mulai dari Walburga yang tidak henti memarahinya dan Sirius, kemudian hampir saja tidak diperbolehkan untuk kembali lagi ke Hogwarts.
"Sial benar. Lagipula siapa juga yang mau tinggal di rumah yang mengerikan itu?" ucap Sirius hampir berteriak saat masih berada di Aula Besar.
"Sabar, Sirius." kata Auriga pelan.
"Dan kau tahu siapa yang memberitahu itu?" Sirius menepis tangan adik perempuannya itu.
"Siapa?" Remus bertanya, menaikkan kedua alisnya.
"Regulus. Regulus Black, adikku yang tolol itu!" Sirius menjawab, dengan nada yang meninggi dan beranjak berdiri dari kursinya.
Semua murid mulai menoleh, menatap ke arah Sirius kaget.
Sementara Regulus yang sedang duduk di meja Slytherin hanya bisa menghela nafas berat. "Demi Salazar," gumamnya pelan, memijat pelipis.
"Itu kakakmu, eh? Si Pengkhianat-Keluarga," ucap Barty Crouch junior, Regulus hanya mendecih pelan.
"Yeah, kau bisa berkata seperti itu." jawabnya, mengusap wajahnya kasar.
"Sirius, turunkan nadamu. Semuanya menoleh kesini," James berbisik, memberi kode kepada sobatnya itu untuk kembali duduk ke tempat duduknya dan menurunkan nada bicara.
"Biar saja. Biarlah semuanya tahu kalau kelakuan Regulus memang buruk." Sirius menekankan nadanya.
"Padfoot," Remus mengelus lengan sahabatnya pelan. Sirius langsung meletakkan kepalanya di bahu Remus, "Moony, hibur aku dong.. aku sedih.." kata Sirius dengan nada yang dibuat-buat menjadi sangat sedih dan ingin menangis.
"Sirius-" Remus sudah pasrah dengan kelakuan Sirius Black ini.
Sementara Auriga, ia tampak gugup, sedari tadi ia terus menerus membenarkan posisi duduknya, bola matanya melirik kesana kemari, dan nafasnya mulai bergoyah.
"Aku tidak mau pulang. Aku tidak mau kembali ke rumah. Aku mau tinggal di Hogwarts, atau dimanapun. Everywhere is better than my house," gumamnya dengan bibir yang bergetar. James menatapnya lirih.
"Aurie, jangan terlalu dipikirkan. Pikirkan saja tes OWL," kata James, meraih tangan sahabatnya itu dan menggenggamnya erat.
"Yeah, at least OWL masih lebih baik daripada Walburga Black," balas Auriga yang mengundang James untuk tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potter
Fanfiction꒰ completed - james potter x readers ꒱ ꒰ written in bahasa indonesia ꒱ mis·chie·vous/ˈmisCHivəs/ causing or showing a fondness for causing trouble in a playful way. ia mengenali lelaki itu. lelaki yang menurutnya sangat nakal dan tidak s...