26. talks & ice cream

660 123 63
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

Auriga masih murung, dia terlalu kepikiran dengan orang yang membicarakan tentangnya beberapa hari yang lalu. Hari ini adalah hari Minggu dan Auriga masih saja berada di dalam kamar, berbaring di atas kasur sambil memainkan tongkatnya.

Tok tok.. Pintu kamar diketuk, Auriga pun mendudukkan diri di atas kasur dan berkata, "Masuklah." kepada orang yang mengetuk pintu kamarnya itu.

"Hei, Aurie." sapa James tersenyum simpul. Auriga membalasnya dengan senyuman kecil. "Hai, James. Ada apa?" dia bertanya, James menggelengkan kepalanya pelan. "Kau tidak makan? Sirius menunggumu di bawah,"

Auriga mengangguk pelan. "Oh ya, baiklah. Aku akan turun sekarang." katanya kemudian beranjak berdiri, berjalan keluar dari kamarnya bersama James.

Setelah sampai di ruang makan, Auriga pun mendudukkan diri di tempat duduk yang biasa dia duduki dan langsung meneguk minuman yang telah diletakkan di samping piringnya di atas meja makan.

"Hari ini mau berkunjung ke Diagon Alley, mencoba es krim milik keluarganya Alice kemudian ya.. Menunggu Daily Prophet lagi," kata Sirius sambil melahap bistik ayamnya pelan-pelan.

"Kira-kira berita apa lagi yang akan dimuat dalam Daily Prophet kali ini?" tanya Remus datar. "Probably tentang Voldemort lagi. Dan kata-kata itu akan, 'Lord Voldemort telah membunuh seorang Muggle' lagi." jawab Sirius mencibir.

"Dia sudah membunuh beberapa Muggle tahu di tahun ini. Dibantu oleh pengikutnya, Pelahap Maut itu," tambahnya, menaikkan kedua alisnya yakin. Remus hanya menganggukkan kepalanya pelan dan lanjut makan.

"Menurutmu Regulus ikut membantu?" sekarang Auriga bertanya, menaikkan alisnya sebelah. "Tentu saja. Dia pasti akan melakukan semuanya, yang pwnting menyenangkan Tuannya." jawab Sirius dengan suara yang lantang.

Auriga hanya menatapnya datar, menghela nafas pelan kemudian lanjut melahap makanannya dengan tenang. "Aku yakin adikmu tidak seperti itu, Aurie.." bisik James, Auriga hanya tersenyum miring. "Trims, James," katanya setengah berbisik.

"Siapa target Pangeran Kegelapan saat ini?" tanya Peter dengan bibir yang bergetar. "Semoga saja tidak salah satu dari kita. Ayolah, aku belum menikah dengan Lily. Aku tidak mau mat—" James segera menutup mulut ketika Sirius menendang kakinya cukup kencang dari bawah meja.

"Maaf," lanjutnya dengan canggung.

Auriga berkedip beberapa kali, dia hanya mengangguk pelan lalu dia mengerutkan kening setelah mengingat apa yang harus dia tanyakan kepada James.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang