꒰ completed - james potter x readers ꒱
꒰ written in bahasa indonesia ꒱
mis·chie·vous/ˈmisCHivəs/
causing or showing a fondness
for causing trouble in a playful way.
ia mengenali lelaki itu. lelaki yang
menurutnya sangat nakal dan tidak
s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
────────────✦────────────
Author
"Kenapa kau tidak memberitahuku tentang itu, Aurie?" Sirius bertanya, membuat Auriga mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu? Tidak memberitahumu apa?" tanyanya balik, membuat Sirius mendecih.
"Kau menyukai James, kan? Kenapa kau tidak bilang dari dulu, aku jadi merasa bersalah kan menjodoh-jodohkan James dengan Lily." sahut Sirius berbisik, melirik ke arah James yang saat ini duduk di samping Remus.
"Aku tidak menyukainya, Sirius, kau membicarakan tentang apa sih?" desis Auriga, mendorong kakak laki-lakinya itu menjauh darinya.
"Sebentar lagi natal, ambil dia sana sebelum diambil oleh Lily. Ajak dia kencan," kata Sirius lagi, membuat Auriga sedikit merona dan mengerutkan kening.
"Aku tidak akan mengajaknya kencan. Aku tidak menyukainya, James adalah sahabatku sendiri dan sudah memiliki.. Evans." Auriga lagi-lagi menyahut, mendesis ke arah Sirius.
"Hei. Kalian membicarakan apa, sih? Berbisik-bisik terus dari tadi." James membuka suara, merasa kalau Sirius dan Auriga merahasiakan sesuatu darinya. "Oh, bukan apa-apa. Masalah keluarga," jawab Sirius, James menyipitkan matanya curiga.
"Nanti mau menjahili Minnie lagi tidak?" Sirius kemudian bertanya, James mendongak dan tampak berpikir sebentar. "Yah.. aku sekarang ingin mengurangi kebiasaanku untuk menjahili orang.." jawabnya, kemudian menolehkan kepalanya ke arah Lily.
"Oh, ayolah, James.." omel Auriga, James pun menggeleng pelan. "Aku mau menaikkan nilai pelajaranku saja, supaya Lily bisa tahu kalau aku ini bisa." begitulah katanya, Auriga menghela nafas berat.
"Akan aneh kalau tidak ada kamu, Prongs." kata Auriga pelan, meraih bahu James. "Yeah.. Kalian berempat saja.. Aku mau membenarkan kelakuanku dulu.." lelaki berkacamata bulat itu lagi-lagi menolak.
"Deep down kamu masih ingin menjahili Minnie, kan?" Sirius menaikkan alisnya sebelah. James pun menghentikan tangannya yang dari tadi sibuk membalik-balikkan halaman buku ramuannya. "Kau ini seperti peramal saja, Pads." katanya, terkekeh pelan.
"Ayolah, James." rengek Sirius, James mengedikkan bahunya tidak tahu. "Begini Sirius, kalau aku menjahili McGonagall lagi, mungkin Lily bisa benci padaku lagi." jelasnya, Sirius mengeluh.
"Aku padahal sudah memiliki ide untuk menjahilinya lagi, lho.." Auriga menambahkan.
"Ya... Sementara aku tidak ikut dulu," ucap James, mengakhiri semua percakapan ini. Auriga mengerutkan kening bingung. "Kemana James kita yang memiliki banyak ide nakal itu?" ia bertanya, menyindir. James menghela nafasnya berat.