62. saving her

792 119 49
                                    

[ WARNING : messy words + alurnya juga agak messy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ WARNING : messy words + alurnya juga agak messy.. it's kinda cringe so uh, sorry.. imajinasiku gini amat :< ]
──────────── ────────────

Author

Hari sudah berlalu, kini Auriga berada di luar penjara bawah tanah, entahlah apa yang ia lakukan sekarang. Dia menatap ke arah meja makan yang panjang terletak di tengah-tengah ruangan sembari menelan ludahnya kasar.

"Mereka perjalanan kesini.. mungkin," suara itu membuat Auriga mendongak. Dia dapat melihat sosok seorang lelaki berambut hitam panjang, dan kesannya seperti dilumuri oleh minyak.

"Snape?" gumamnya dengan suara yang bergetar. Dia memundurkan langkahnya secara perlahan, mencoba untuk menjauh dari ruangan ini sebisa mungkin.

"Black terlihat takut." kata Snape, Voldemort pun berputar kemudian mendecih pelan. "Kau bilang kau tidak takut." ujarnya, Auriga pun langsung menegapkan tubuhnya, menatap ke arah Voldemort dengan tatapan kosongnya itu.

"Aku permisi dulu, My Lord.." ucap Snape sebelum bangkit berdiri dan akhirnya meninggalkan ruangan ini, tanpa melepaskan tatapan matanya ke arah Auriga yang berdiri membeku di tempat.

"Yes, yes.. silahkan, Severus." jawab Voldemort, yang kini langsung mendobrak meja kencang. Hal itu membuat Auriga terlonjak kaget dan langsung menahan nafasnya.

"Mereka akan kesini. Semuanya," Bellatrix mendengus saat mendengar perkataan itu. "Tidak semua, My Lord. Hanya kumpulan para Idiot itu." sahutnya, dengan memasang pose menaikkan salah satu kakinya di atas meja.

"Turunkan kakimu, Bellatrix..." gerutu Voldemort, Bellatrix pun menurunkan kakinya lalu kembali menatap ke arah Pangeran Kegelapan itu dengan tatapan yang sangatlah aneh bagi Auriga.

Tetapi ya benar, Bellatrix sangat menyukai Voldemort. Kalau dilihat lebih lama tidak aneh juga, Auriga malah sedikit kasihan karena Bellatrix selalu ditolak oleh Voldemort ini.

Auriga pun menyipitkan matanya setelah menatap ke arah Voldemort cukup lama. "Yeah, dia memang tampan sih.." gumamnya, menjadi teringat kata-kata yang Regulus sampaikan kepada dia sekitar dua tahun yang lalu.

"Ck. Remus tetap jauh lebih baik darinya," sambungnya sembari mendecih pelan, masih dalam keadaan berbisik. "James juga, walaupun dia sedikit seperti Idiot." lanjutnya.

"Apa yang akan kita lakukan pada perempuan itu?" salah satu Pelahap Maut bertanya, hal itu membuat Auriga langsung menutup mulutnya dan mendongak, menatap ke arah Pelahap Maut itu cukup sinis.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang