36. the letters

664 136 40
                                    

──────────── ✦ ────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────── ────────────

Author

"Sirius, aku penasaran dengan ramalan yang dimaksud beberapa hari yang lalu.." kata Auriga setengah berbisik.

"Kau ingin tahu isi ramalan itu? Tapi masalahnya aku tidak tahu apakah aku boleh memberitahumu tentang ini atau tidak.." balas Sirius, sedikit ragu.

"Mungkin kalau ada sesuatu aku bisa membantu," sahut Auriga dengan tegas sambil mengepalkan kedua telapak tangannya. "Yeah, aku akan meminta ijin Dumbledore dulu mungkin," kata Sirius yang membuat Auriga sedikit emosi.

"Siapa yang peduli kalau memberitahu itu kepadaku walaupun dilarang?" ucap Auriga menaikkan alisnya sebelah. "Masalahnya ini sangat..." Sirius hendak memulai, tetapi Auriga langsung menyelanya kembali, "Berbahaya? Kalau begitu aku bisa membantu."

"Anak Lily dan James, target Voldemort," Sirius berkata setengah berseru. "Katanya anak itulah yang bisa menghentikan Voldemort. Dan ya, aku juga tidak tahu kalau misalkan Voldemort tahu tentang ramalan ini. Well, kurasa tidak."

Kemudian tiba-tiba saja Auriga teringat sesuatu. "Snape bukankah anggota Orde?" dia bertanya, Sirius mengangguk lalu mengerutkan kening bingung.

"Yeah, kenapa kau menanyakan itu?" dia bertanya balik, Auriga menggeleng pelan.

"Apakah dia terlihat mencurigakan?" Auriga berkata, setengah berbisik. "Yeah, sedikit. Dia tidak banyak bicara, hanya menanggapi dengan mengangguk dan berdeham." balas Sirius, berbisik di telinga Auriga.

"Kenapa kau menanyakan hal itu? Kau mengetahui sesuatu?" Sirius kini bertanya sekali lagi. Auriga hanya diam, mengulum bibir. "Snape adalah Pelahap Maut, kata Regulus. Dan mungkin itu benar." katanya, yang membuat Sirius membulatkan kedua matanya sempurna.

"Snape yang itu menjadi Pelahap Maut? Tidak salah? Dia pengecut," Sirius tertawa kecil, tidak percaya dengan yang dikatakan oleh Auriga. "Yeah, aku pertamanya juga tidak percaya.." balas Auriga menghela nafas panjang.

"Jadi mungkin kau harus berhati-hati dengan Snape saat kau masih di rapat Orde," lanjut Auriga, Sirius pun mengangguk kecil. "Tapi tidak mungkin dia menjadi Pelahap Maut dan anggota Orde di waktu yang sama," ujar Sirius, menyilangkan kedua tangan di depan dada.

"Hei, sedang membicarakan apa?" tanya James yang saat ini berjalan melewati kakak-adik Black yang terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius.

"Oh, nothing. Hanya, uh.. Berbincang biasa," jawab Sirius tersenyum kecil. "Oh, yang penting kalian tidak bertengkar lagi, itu bagus. Aku dan Lily sedang memikirkan tentang nasib anak kita," sahut James, suaranya makin mengecil.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang